Sabtu, 01 November 2014

Sabda Bahagia


HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS (P)
Why. 7:2-4, 9-14
Mzm. 24:1-2,3-4ab, 5-6
1 Yoh. 3:1-3
Mat. 5:1-12a


Why. 7:2-4, 9-14

7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

1 Yoh. 3:1-3

3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.


Mat. 5:1-12a

5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."



Sabda Bahagia

Saudara terkasih, hari ini, Gereja universal mengajak kita merayakan hari raya Semua Orang Kudus. Siapa anggota orang kudus ialah yang menjalankan Sabda Bahagia. Bagaimana orang bisa menjalankan rencana Tuhan penuh kebahagiaan. Bahagia saat mampu menjalankan kehidupannya yang miskin di hadapan Allah. Kemiskinan hati, di mana mampu menyerahkan hidupnya sepenuh hati di dalam Tuhan. Berbeda dengan miskin dalam harta, karena ada orang yang miskin dalam materi namun diperparah miskin pula dalam menghayati rencana Tuhan. Lihat bagaimana kemiskinan banyak dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi, berpura-pura sakit dan mengemis di jalan-jalan. Uang yang diperoleh bukan untuk memenuhi kebutuhan mereka, namun digunakan untuk mabuk-mabukan dan kesenangan sendiri. Sikap yang berbeda bagaimana orang kaya yang penuh kasih dan kepedulian dengan sesama yang sedang menderita. Namun ada pula orang kaya yang serakah dan menggunakan hartanya menekan orang lain, menggumpulkan harta semakin banyak, dan memanfaatkan secara buruk. Pesta pora berlebihan, mabuk-mabukan dalam penyalahgunaan obat, makan tidak sehat sehingga tidak menghargai kesehatan.
Sering kita dengar orang memberikan peneguhan dan mendoakan orang yang meninggal, dengan kalimat semoga mendapatkan tempat yang layak sesuai dengan amal perbuatan. Saudara terkasih, hal ini mencerminkan budaya dan iman suadara mayoritas. Kita mampu mengatakan, kita pasti berbahagia karena Allah telah menebus kita melalui Sang Putera, sebagai anak-anak Allah. Berbahagia di surga bersama DIA. Baptis menjadikan kita berbahagia dan menjamin kita dalam kehidupan kekal. Namun manusia perlu memberikan tanggapan secara layak dengan menerapkan Sabda Bahagia dengan penuh kerendahan hati dan kesetiaan. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar