Pw.
S. Yosafat, UskMrt (M)
Tit.
3:1-7
Mzm.
23:1-3a,3b-4,5,6
Luk.
17:11-19
Tit.
3:1-7
3:1 Ingatkanlah mereka supaya
mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap
untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
3:2 Janganlah mereka
memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan
bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3:3 Karena dahulu kita juga
hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu
dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
3:4 Tetapi ketika nyata
kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah
menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi
karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah
dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita, sebagai
orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal,
sesuai dengan pengharapan kita.
Luk.
17:11-19
17:11 Dalam perjalanan-Nya ke
Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki
suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri
agak jauh
17:13 dan berteriak:
"Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang
mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka,
ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan
suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di
depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang
Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata:
"Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah
yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara
mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing
ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada
orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau."
Sepuluh
Orang Kusta Disembuhkan
Saudara terkasih, Yesus hari ini mengajarkan kepada
kita mengenai ungkapan syukur dan ucapan terima kasih atas perbuatan baik, baik
apakah itu yang dilakukan Tuhan sebagai berkat ataupun yang dilakukan sesama.
Makin hari ucapan syukur dan terima kasih makin langka apalagi berkaitan dengan
dunia materialisme. Semua berkaitan dengan uang, materi, dan pembayaran, kan
aku sudah membayar ngapain harus ucapkan terima kasih. Dalam sebuah film
Mandarin, sebuah tim perampok, memiliki prinsip yang bagus, meminta tolong,
meminta maaf, dan berterima kasih. Ini bukan berkaitan dengan merampoknya,
tidak ada nilai baiknya sama sekali, namun model mereka dalam meminta barang
rampokan sungguh aneh, mengalahkan orang yang mengatakan diri bermoral,
berpendidikan, dan beragama. Mereka meminta tolong kepada kasir atau bankir
untuk memasukkan uang dan barang rampasan, dengan mengatakan minta tolong
Anda...bla ..bla...dan berterima kasih setiap kali semua sudah masuk ke karung
mereka, dan diakhiri dengan memohon maaf karena sudah mengagetkan dan membuat
gaduh.
Ilustrasi demikian harusnya menjadi cermin
bagaimana pejabat kita saat ini jelas-jelas membuat persoalan, kejahatan
sekalipun, sama sekali mereka tidak minta maaf, malah mengutuk ke mana-mana,
mencari-cari kambing hitam, dan melebar ke mana-mana, merasa benar dan
menantang siapa pun untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah, hanya demi memenuhi
hasrat rakus mereka.
Kita pun sering berlaku sebagaimana sembilan orang
yang lupa tersebut. Bagaimana kita sering emohon-mohon bahkan dengan
menangis-nangis namun ketika selesai dan memperoleh apa yang kita inginkan,
lupa, dan bahkan cenderung menyombongkan diri sebagai hasil usahanya sendiri. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar