Selasa, 11 November 2014

Sepuluh Orang Kusta Disembuhkan

Pw. S. Yosafat, UskMrt (M)
Tit. 3:1-7
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6
Luk. 17:11-19


Tit. 3:1-7

3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.


Luk. 17:11-19

17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."



Sepuluh Orang Kusta Disembuhkan

Saudara terkasih, Yesus hari ini mengajarkan kepada kita mengenai ungkapan syukur dan ucapan terima kasih atas perbuatan baik, baik apakah itu yang dilakukan Tuhan sebagai berkat ataupun yang dilakukan sesama. Makin hari ucapan syukur dan terima kasih makin langka apalagi berkaitan dengan dunia materialisme. Semua berkaitan dengan uang, materi, dan pembayaran, kan aku sudah membayar ngapain harus ucapkan terima kasih. Dalam sebuah film Mandarin, sebuah tim perampok, memiliki prinsip yang bagus, meminta tolong, meminta maaf, dan berterima kasih. Ini bukan berkaitan dengan merampoknya, tidak ada nilai baiknya sama sekali, namun model mereka dalam meminta barang rampokan sungguh aneh, mengalahkan orang yang mengatakan diri bermoral, berpendidikan, dan beragama. Mereka meminta tolong kepada kasir atau bankir untuk memasukkan uang dan barang rampasan, dengan mengatakan minta tolong Anda...bla ..bla...dan berterima kasih setiap kali semua sudah masuk ke karung mereka, dan diakhiri dengan memohon maaf karena sudah mengagetkan dan membuat gaduh.
Ilustrasi demikian harusnya menjadi cermin bagaimana pejabat kita saat ini jelas-jelas membuat persoalan, kejahatan sekalipun, sama sekali mereka tidak minta maaf, malah mengutuk ke mana-mana, mencari-cari kambing hitam, dan melebar ke mana-mana, merasa benar dan menantang siapa pun untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah, hanya demi memenuhi hasrat rakus mereka.
Kita pun sering berlaku sebagaimana sembilan orang yang lupa tersebut. Bagaimana kita sering emohon-mohon bahkan dengan menangis-nangis namun ketika selesai dan memperoleh apa yang kita inginkan, lupa, dan bahkan cenderung menyombongkan diri sebagai hasil usahanya sendiri. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar