Selasa, 18 November 2014

Yesus dan Zakheus

Selasa Biasa (H)
Why. 3:1-6;14-22
Mzm. 15:2-3ab, 3cd, 4ab, 5
Luk. 19:1-10


Why. 3:1-6;14-22

3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
3:6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Luk. 19:1-10

19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."


Yesus dan Zakheus

Saudara terkasih, cerita Yesus dan Zakheus ini merupakan khas Lukas. Penggambaran panggilan Tuhan yang tidak mengenal siapa DIA. Undangan untuk semua orang merasakan cinta kasih sejati. Zakheus sebagai kepala pemungut cukai, tentunya sangat kaya dan secara otomatis menjadi musuh utama di kota itu. Sifat spontan yang dia tampilkan melengkapi kejujurannya. Posisinya yang penting, pejabat kota untuk bahasa hari ini, memanjat pohon untuk melihat Yesus. Kekuasaannya bisa saja menyingkapkan orang untuk kepentingan dirinya, dia justru memanjat pohon. Keterbukaan akan kasih Yesus nyata dengan pengakuan kesalahannya secara publik dan menyatakan pertobatannya.
Saudara terkasih, Yesus selalu mengulurkan tangan kepada siapa saja, dan tanggapan, balasan, respon yang manusia berikan adalah beranek ragam. Ada yang terus terang menolak, ogah-ogahan, dan terkadang iri melihat uluran tangan kasih Yesus yang tanpa batas itu. Pertobatan sejati ialah berbalik arah dan kembali kepada jalan yang benar. Jalan di mana bersama-sama dengan sesama mengembangkan diri sesuai dengan rencana-Nya dan panggilan-Nya.
Lihat bagaimana Yesus mengambil inisiatif untuk makan bersama dengan “pendosa”. Penggambaran nyata kehadiran Yesus untuk menyelamatkan bukan membinasakan. Kesatuan bukan perpecahan. Tuhan yang menenteramkan bukan yang mengancam, Tuhan yang berbelas kasih bukan Tuhan yang kejam. Kedosaan dan kesalahan kita bukan untuk diingat-ingat dan selalu diungkit, namun untuk diselesaikan dan diluruskan. Relasi dengan Tuhan memampukan melihat keindahan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa dan selalu tercurah kepada kita.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar