Selasa
Biasa (H)
Why.
3:1-6;14-22
Mzm.
15:2-3ab, 3cd, 4ab, 5
Luk.
19:1-10
Why.
3:1-6;14-22
3:1 "Dan tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh
Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan
hidup, padahal engkau mati!
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah
apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari
pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3:3 Karena itu ingatlah,
bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah!
Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan
engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
3:4 Tetapi di Sardis ada
beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku
dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
3:5 Barangsiapa menang, ia
akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya
dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan
di hadapan para malaikat-Nya.
3:6 Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
3:14 "Dan tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia
dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau
dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata:
Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa,
dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta
dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan
engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam
api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau
memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi
minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di
muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan
membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia
akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun
telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Luk.
19:1-10
19:1 Yesus masuk ke kota
Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang
bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk
melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak,
sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia
mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan
lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke
tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun,
sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera
turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang
melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang
berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri
dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan
kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan
kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya:
"Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun
anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia
datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yesus
dan Zakheus
Saudara terkasih, cerita Yesus dan Zakheus ini
merupakan khas Lukas. Penggambaran panggilan Tuhan yang tidak mengenal siapa
DIA. Undangan untuk semua orang merasakan cinta kasih sejati. Zakheus sebagai
kepala pemungut cukai, tentunya sangat kaya dan secara otomatis menjadi musuh utama
di kota itu. Sifat spontan yang dia tampilkan melengkapi kejujurannya.
Posisinya yang penting, pejabat kota untuk bahasa hari ini, memanjat pohon
untuk melihat Yesus. Kekuasaannya bisa saja menyingkapkan orang untuk
kepentingan dirinya, dia justru memanjat pohon. Keterbukaan akan kasih Yesus
nyata dengan pengakuan kesalahannya secara publik dan menyatakan pertobatannya.
Saudara terkasih, Yesus selalu mengulurkan tangan
kepada siapa saja, dan tanggapan, balasan, respon yang manusia berikan adalah
beranek ragam. Ada yang terus terang menolak, ogah-ogahan, dan terkadang iri
melihat uluran tangan kasih Yesus yang tanpa batas itu. Pertobatan sejati ialah
berbalik arah dan kembali kepada jalan yang benar. Jalan di mana bersama-sama
dengan sesama mengembangkan diri sesuai dengan rencana-Nya dan panggilan-Nya.
Lihat bagaimana Yesus mengambil inisiatif untuk
makan bersama dengan “pendosa”. Penggambaran nyata kehadiran Yesus untuk
menyelamatkan bukan membinasakan. Kesatuan bukan perpecahan. Tuhan yang
menenteramkan bukan yang mengancam, Tuhan yang berbelas kasih bukan Tuhan yang
kejam. Kedosaan dan kesalahan kita bukan untuk diingat-ingat dan selalu
diungkit, namun untuk diselesaikan dan diluruskan. Relasi dengan Tuhan
memampukan melihat keindahan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa dan selalu
tercurah kepada kita.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar