Pw.
S. Carolus Borromeus (P)
Fil.
2:5-11
Mzm.
22:26b-27, 28-30a, 31-32
Luk.
14:15-24
Fil.
2:5-11
2:5 Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa
Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
2:7 melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus
bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada
di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah
mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa
Luk.
14:15-24
14:15 Mendengar itu
berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang
yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."
14:16 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang
banyak orang.
14:17 Menjelang perjamuan itu
dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab
segala sesuatu sudah siap.
14:18 Tetapi mereka
bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli
ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
14:19 Yang lain berkata: Aku
telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku
minta dimaafkan.
14:20 Yang lain lagi berkata:
Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
14:21 Maka kembalilah hamba
itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu
dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong
kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan
orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
14:22 Kemudian hamba itu
melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi
sekalipun demikian masih ada tempat.
14:23 Lalu kata tuan itu
kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang,
yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
14:24 Sebab Aku berkata
kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan
menikmati jamuan-Ku."
"Yesus
Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa
Saudara terkasih, Ahok menyatakan bahwa bahaya bagi
pejabat ialah takut kehilangan jabatannya dan takut kehilangan nyawanya. Kalau
sudah takut akan dua hal itu pasti akan tidak mampu berbuat apa-apa karena
takut terhadap pemilihnya dan takut berbuat lebih jauh untuk membuat perubahan
karena adanya perubahan bisa membahayakan kedua hal tersebut, nyawa atau
jabatannya, bisa juga keduanya. Ahok sungguh menjalankan apa yang Yesus
lakukan, Yesus sebagai Anak Allah, bukan menggenggam status itu justru
mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba. Banyak di antara kita
justru sering menginginkan status yang sering itu adalah mengaku-aku. Misalnya
mengaku kenal orang besar dengan cara berphoto dan dipamer-pamerkan, ada pula yang
mencari pengakuan ke mana-mana, ada yang sok akrab kepada orang besar atau
tenar namun tidak mau kenal kepada orang yang kurang beruntung.
Yesus kembali mengingatkan undangan itu berlaku
bagi bangsa Israel, namun undangan itu kembali diabaikan. Pengabaian itu
membuat undangan yang telah ditolak tidak akan mereka terima dan miliki lagi. Allah
Mahabaik selalu mengulurkan tangan-Nya untuk menopang manusia yang penuh kelemahan
dan dosa. Berkat dan rahmat adalah Kasih Allah yang tidak berkesudahan, rahmat
memerlukan tanggapan dari pihak manusia, yaitu dengan kesiapsediaan. Apa yang
sering kita lakukan ialah banyak alasan dan pembenar atas penolakan itu.
Kesibukan, adanya aktivitas lain, atau karena panggilan Tuhan sering tidak
menarik dibandingkan panggilan dunia. Tidur lebih enak dibandingkan doa dini
hari, bangun siang lebih menyenangkan adri pada bangun pagi untuk memuji Allah
dengan berolah raga dan menikmati keindahan alam ciptaan.
Saudara terkasih, panggilan Ilahi tidak akan pernah
berubah, kasih-Nya selalu sama. Tanggapan kita sudah selayaknya untuk menjawab
sapaan itu semestinya yang layak, sebagaimana DIA dengan penuh kasih menyapa
dan menyelamatkan kita.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar