Pw.
S. Sesilia, PrwMrt (M)
Why.
11:4-12
Mzm.
144:1,2,9-10
Luk.
20:27-40
Why.
11:4-12
11:4 Mereka adalah kedua
pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
11:5 Dan jikalau ada orang
yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan
semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka
orang itu harus mati secara itu.
11:6 Mereka mempunyai kuasa
menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka
mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk
memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
11:7 Dan apabila mereka telah
menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut,
akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.
11:8 Dan mayat mereka akan
terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan
Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
11:9 Dan orang-orang dari
segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah
hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
11:10 Dan mereka yang diam di
atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling
mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang
yang diam di atas bumi.
11:11 Tiga setengah hari
kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka
bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.
11:12 Dan orang-orang itu
mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka:
"Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan,
disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Luk.
20:27-40
20:27 Maka datanglah kepada
Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka
bertanya kepada-Nya:
20:28 "Guru, Musa
menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara
laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak,
saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi
saudaranya itu.
20:29 Adalah tujuh orang
bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak
meninggalkan anak.
20:30 Lalu perempuan itu
dikawini oleh yang kedua,
20:31 dan oleh yang ketiga
dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati
dengan tidak meninggalkan anak.
20:32 Akhirnya perempuan itu
pun mati.
20:33 Bagaimana sekarang
dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya
pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
20:34 Jawab Yesus kepada
mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
20:35 tetapi mereka yang
dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam
kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
20:36 Sebab mereka tidak
dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah
anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
20:37 Tentang bangkitnya
orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di
mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
20:38 Ia bukan Allah orang
mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang
hidup."
20:39 Mendengar itu beberapa
ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."
20:40 Sebab mereka tidak
berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Orang
Saduki dan Kebangkitan
Saudara terkasih, kali ini, Yesus dicobai oleh
kelompok yang berbeda, yaitu Saduki, kelompok aristokrat, konservatif yang
meledekorang-orang Farisi dan penafsiran mereka yang terkesan modern. Saduki
hanya mempercayai Taurat atau Pentateukh yang sama sekali tidak mempercayai
kebangkitan. Kedatangan mereka pada dasarnya adalah hendak menjebak Yesus,
setelah Farisi dan imam-imam kepala gagal menjatuhkan Yesus dengan pertanyaan
mereka sebelumnya.
Saduki menggunakan hukum levirat, yaitu hukum
perkawinan, di mana kalau seorang laki-laki dan perempuan menikah dan tidak
menghasilkan keturunan, sedang laki-laki itu meninggal, diwajibkan saudara
laki-laki dari suami yang meninggal wajib menikahinya. Saduki memikirkan pola jawaban yang kira-kira akan menjatuhkan
Yesus, yaitu adanya poliandri atau membantah mengenai ajaran kebangkitan ala
Yesus. Jawaban Yesus justru membuat mereka mati kutu, dan diam saja, karena
mengenai kebangkitan mampu dijawab dengan dasar alkitabiah dari Perjanjian Lama
sebagaimana kaum Saduki kuasai dengan baik. Kebangkitan dibuktikan dengan
pernyataan Allah saat Musa, adalah Allah Abraham dan Allah Yakub sekaligus.
Kalau Abraham dan Yakub tidak bangkit, Allah tidak akan menyatakan diri sebagai
Allah Abraham, Allah Yakub, dan Allah Musa. Mengenai hukum leviarat Yesus tidak
terjebak dengan pemikiran asusila berkaitan dengan poliandri, karena perkawinan
di dunia berbeda dengan alam kebangkitan. Hubungan baru yang lebih tinggi,
tanpa adanya prokreasi.
Saudara terkasih, dalam alam kebangkitan kita
menajdi manusia baru, sehingga berbeda dengan apa yang ada di dunia. Terutama
berkaitan dengan perkawinan. Tidak ada lagi perkawinan di dunia orang yang
mulia di dalam kebangkitan. Sering kita terpengaruh pemahaman iman kepercayaan
saudara mayoritas yang berbeda. Perlu kita camkan bahwa kita memiliki pemahaman
sendiri sesuai dengan ajaran iman kita sendiri.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar