Sabtu, 22 November 2014

Orang Saduki dan Kebangkitan

Pw. S. Sesilia, PrwMrt (M)
Why. 11:4-12
Mzm. 144:1,2,9-10
Luk. 20:27-40


Why. 11:4-12

11:4 Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
11:5 Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
11:6 Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
11:7 Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.
11:8 Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
11:9 Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
11:10 Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
11:11 Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.
11:12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Luk. 20:27-40

20:27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
20:28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
20:29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,
20:31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:32 Akhirnya perempuan itu pun mati.
20:33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
20:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
20:36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
20:37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
20:38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."
20:39 Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."
20:40 Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.


Orang Saduki dan Kebangkitan

Saudara terkasih, kali ini, Yesus dicobai oleh kelompok yang berbeda, yaitu Saduki, kelompok aristokrat, konservatif yang meledekorang-orang Farisi dan penafsiran mereka yang terkesan modern. Saduki hanya mempercayai Taurat atau Pentateukh yang sama sekali tidak mempercayai kebangkitan. Kedatangan mereka pada dasarnya adalah hendak menjebak Yesus, setelah Farisi dan imam-imam kepala gagal menjatuhkan Yesus dengan pertanyaan mereka sebelumnya.
Saduki menggunakan hukum levirat, yaitu hukum perkawinan, di mana kalau seorang laki-laki dan perempuan menikah dan tidak menghasilkan keturunan, sedang laki-laki itu meninggal, diwajibkan saudara laki-laki dari suami yang meninggal wajib menikahinya. Saduki memikirkan  pola jawaban yang kira-kira akan menjatuhkan Yesus, yaitu adanya poliandri atau membantah mengenai ajaran kebangkitan ala Yesus. Jawaban Yesus justru membuat mereka mati kutu, dan diam saja, karena mengenai kebangkitan mampu dijawab dengan dasar alkitabiah dari Perjanjian Lama sebagaimana kaum Saduki kuasai dengan baik. Kebangkitan dibuktikan dengan pernyataan Allah saat Musa, adalah Allah Abraham dan Allah Yakub sekaligus. Kalau Abraham dan Yakub tidak bangkit, Allah tidak akan menyatakan diri sebagai Allah Abraham, Allah Yakub, dan Allah Musa. Mengenai hukum leviarat Yesus tidak terjebak dengan pemikiran asusila berkaitan dengan poliandri, karena perkawinan di dunia berbeda dengan alam kebangkitan. Hubungan baru yang lebih tinggi, tanpa adanya prokreasi.

Saudara terkasih, dalam alam kebangkitan kita menajdi manusia baru, sehingga berbeda dengan apa yang ada di dunia. Terutama berkaitan dengan perkawinan. Tidak ada lagi perkawinan di dunia orang yang mulia di dalam kebangkitan. Sering kita terpengaruh pemahaman iman kepercayaan saudara mayoritas yang berbeda. Perlu kita camkan bahwa kita memiliki pemahaman sendiri sesuai dengan ajaran iman kita sendiri.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar