Sabtu, 08 November 2014

Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah Tubuh-Nya sendiri.

Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
Yeh. 47:1-2, 8-9, 12
Mzm. 46:2-3, 5-6, 8-9
1 Kor. 3:9-11, 16-17
Yoh. 2:13-22


Yeh. 47:1-2, 8-9, 12

47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah.
47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.


1 Kor. 3:9-11, 16-17

3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu


Yoh. 2:13-22

2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus




Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah  tubuh-Nya sendiri.

Saudara terkasih, Minggu ini kita merayakan Pemberkatan Gereja Basilik Lateran, Basilik tempat Tahta Petrus di mana, para paus memerintah Gereja ke seluruh Dunia. Basilik ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putera Santa Helena pada tahun 324. Saat di mana kekristenan diakui secara sah sebagai salah satu agama resmi di kekaisaran Romawi.
Injil hari ini mengajarkan kepada kita, bahwa Yesus menegur para pedagang di bait Allah. Hingga hari ini, pedagang dan jiwa dagang sering dilakukan oleh punggawa gereja. Bagaimana Gereja dipenuhi orang yang hendak mencari keuntungan, sebagaimana para pedagang. Keuntungan bisa berupa materi, atau nama, atau kekuasaan. Zaman Romawi jaya dan kekristenan menjadi agama kaisar, banyak pejabat  dan pembesar yang ikut-ikut menjadi Kristen, namun kualitasnya jauh dari hidup Kekristenan itu. Hingga hari ini, hal itupun masih banyak terjadi. Bagaimana imam menyerahkan ibadat kematian kepada awam (pro diakon, atau asisten imam), berbeda ketika untuk liturgi pernikahan. Imam yang memerikan tarif untuk stipendium atau honor kalau melakukan sakramen dan sakramentali. Pastor yang mengeluhkan makanan yang disajikan oleh umat bisa termasuk apa yang ditegur Yesus. Sering orang terlibat dalam hidup menggereja demi aman jabatannya, demi nama baik dan kenal dekat dengan pastornya sehingga mendapat keuntungan-keuntungan tertentu.
Sebuah cerita kecil, seorang teman sakit hati, saat mencari imam untuk memberikan  pengakuan dosa, imam tersebut sudah menyatakan sanggup, saat tahu sekolah X yang meminta, langsung berubah dan menyatakan tidak bisa. Cerita dan pengalaman seperti ini banyak, dan bukan hanya itu saja, namun dalam bentuk yang berbeda. Tentu hal ini menyedihkan Yesus, bagaimana “rumah”-Nya dijadikan tempat berdagang dan mencari keuntungan oknum-oknum tertentu.

Pedagang dan sikap dagang tidak buruk, dan itu sah saja sebagai profesi dan sarana mencari rezeki, Tuhan tidak menghendaki dan tidak menyukai sifat dari pedagang yang menyalahgunakan kesempatan untuk mengumpulkan keuntungan semata-mata. Keuntungan hasil dari  menekan, merugikan, dan memanfaatkan keadaan oranag lain yang sedang membutuhkan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar