Senin, 17 November 2014

Orang Buta di Yerikho

Pw. S. Elisabet dari Hungaria (P)
Why. 1:1-4;2:1-5
Mzm. 1:1-2,3,4,6
Luk. 18:35-43


Why. 1:1-4;2:1-5

1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa  yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya,  Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
1:2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!


Luk. 18:35-43

18:35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
18:36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?"
18:37 Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat."
18:38 Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:39 Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya:
18:41 "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!"
18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
18:43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.


Orang Buta di Yerikho

Saudara terkasih, perjalanan Yesus merupakan penggambaran peziarahan Gereja. Setiap perjalanan tentu akan ada pengikut, dan pengikut itu bagi Yesus ialah semua orang tanpa terkecuali. Pemahaman para murid ternyata berbeda dan menilai dengan penilaian manusiawi. Siapa yang  tersingkir dalam masyarakat, oleh para murid dianggap juga sama di dalam Gereja Yesus. Bacaan terdahulu memberikan contoh bagaimana anak-anak dimarahi dan dinilai mengganggu Yesus yang letih dan akan mengajar. Kali ini orang buta yang hendak memohon kesembuhan dimarahi dan diminta untuk diam.
Konkret hingga hari ini, kita sering berlaku seperti para murid, yang berjalan di depan (39), merasa diri sebagai pribadi yang paling mengerti kehendak Allah dan membuat keputusan sendiri. Pembesar atau pejabat Gereja adalah bukan pemerintahan yang memiliki kepentingan dan kehendak. Pejabat yang tidak ada kepentingan dalam menjalankan pewartaan Tuhan, selain mewartakan DIA semata. Orang yang berseru-seru kepada Yesus meminta kesembuhan bisa juga dimaknai sebagai doa, bagaimana saat ini banyak pula para pemuka jemaat yang malah lupa dalam berdoa dan menyatakan pelayananku menghabiskan energi, Tuhan toh juga tahu aku telah dan selalu berdoa.
Hati-hati, dengan metode dan pendekatan kuasa jahat yang hendak memisahkan kesatuan kita dengan Allah. Bagaimana para murid yang hidup bersama Yesus setiap saat saja, sering gagal dan salah memahami kehendak-Nya. Baiklah kita menjalin relasi yang lebih akrab dan dekat dengan DIA dengan lebih memahami Kitab Suci, berdoa, dan melakukan kasih setiap saat. Di dalam Dia dan bersama Dia lah kita akan berjalan sebagaimana mestinya. Godaan dan gangguan tidak pernah berhenti. Dialah yang memampukan kita menjalani rencana dan kehendak-Nya. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar