Pw.
S. Elisabet dari Hungaria (P)
Why.
1:1-4;2:1-5
Mzm.
1:1-2,3,4,6
Luk.
18:35-43
Why.
1:1-4;2:1-5
1:1 Inilah wahyu Yesus
Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya apa yang harus segera
terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya,
Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
1:2 Yohanes telah bersaksi
tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus,
yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
1:3 Berbahagialah ia yang
membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti
apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
1:4 Dari Yohanes kepada
ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai
kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari
ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
2:1 "Tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh
bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas
itu.
2:2 Aku tahu segala
pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau
tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai
mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian,
bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar
dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku
mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa
dalamnya engkau telah jatuh!
Luk.
18:35-43
18:35 Waktu Yesus hampir tiba
di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
18:36 Waktu orang itu
mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?"
18:37 Kata orang kepadanya:
"Yesus orang Nazaret lewat."
18:38 Lalu ia berseru:
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:39 Maka mereka, yang
berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru:
"Anak Daud, kasihanilah aku!"
18:40 Lalu Yesus berhenti dan
menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya,
Yesus bertanya kepadanya:
18:41 "Apa yang
kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan,
supaya aku dapat melihat!"
18:42 Lalu kata Yesus
kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
18:43 Dan seketika itu juga
melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat
melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Orang
Buta di Yerikho
Saudara terkasih, perjalanan Yesus merupakan
penggambaran peziarahan Gereja. Setiap perjalanan tentu akan ada pengikut, dan
pengikut itu bagi Yesus ialah semua orang tanpa terkecuali. Pemahaman para
murid ternyata berbeda dan menilai dengan penilaian manusiawi. Siapa yang tersingkir dalam masyarakat, oleh para murid
dianggap juga sama di dalam Gereja Yesus. Bacaan terdahulu memberikan contoh
bagaimana anak-anak dimarahi dan dinilai mengganggu Yesus yang letih dan akan
mengajar. Kali ini orang buta yang hendak memohon kesembuhan dimarahi dan
diminta untuk diam.
Konkret hingga hari ini, kita sering berlaku
seperti para murid, yang berjalan di
depan (39), merasa diri sebagai pribadi yang paling mengerti kehendak Allah
dan membuat keputusan sendiri. Pembesar atau pejabat Gereja adalah bukan
pemerintahan yang memiliki kepentingan dan kehendak. Pejabat yang tidak ada
kepentingan dalam menjalankan pewartaan Tuhan, selain mewartakan DIA semata.
Orang yang berseru-seru kepada Yesus meminta kesembuhan bisa juga dimaknai
sebagai doa, bagaimana saat ini banyak pula para pemuka jemaat yang malah lupa
dalam berdoa dan menyatakan pelayananku menghabiskan energi, Tuhan toh juga
tahu aku telah dan selalu berdoa.
Hati-hati, dengan metode dan pendekatan kuasa jahat
yang hendak memisahkan kesatuan kita dengan Allah. Bagaimana para murid yang
hidup bersama Yesus setiap saat saja, sering gagal dan salah memahami
kehendak-Nya. Baiklah kita menjalin relasi yang lebih akrab dan dekat dengan
DIA dengan lebih memahami Kitab Suci, berdoa, dan melakukan kasih setiap saat.
Di dalam Dia dan bersama Dia lah kita akan berjalan sebagaimana mestinya.
Godaan dan gangguan tidak pernah berhenti. Dialah yang memampukan kita
menjalani rencana dan kehendak-Nya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar