Kamis
Biasa Pekan XXXIV (H)
Why.
18:1-2,21-23
Mzm.
100:2-5
Luk. 21:20-28
Why.
18:1-2,21-23
18:1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain
turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh
kemuliaannya.
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman
roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi
segala burung yang najis dan yang dibenci,
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu
sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya:
"Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke
bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
18:22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan
peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu,
dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di
dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
18:23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan
suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di
dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu
sihirmu semua bangsa disesatkan."
Luk.
21:20-28
21:20 "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh
tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.
21:21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus
melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus
mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam
kota,
21:22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang
ada tertulis.
21:23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan
bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh
negeri dan murka atas bangsa ini,
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai
tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan
bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi
deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan
segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam
awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah
mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."
Penghakiman Terakhir
Saudara terkasih, hari ini kita diajak
merenungkan sabda tuhan mengenai penghakiman terakhir. Penghakiman yang pasti
terjadi, tidak bisa lagi diubah apa yang kita lakukan di dunia ini akan
memperoleh balasan setimpal, atau konsekuensi jika kita memilih berpisah
dari-Nya dengan kematian atau api penyucian.
Allah sumber kebaikan, mengendaki kita agen
perdamaian, mewartakan suka cita dan damai sejahtera, hidup di dalam komunitas
kasih. Mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati. Itu adalah hidup ideal,
hidup di dalam komunitas kasih sejati, seolah di dalam surga. Cita-cita surgawi
yang akan kita tuju. Namun sepanjang di dunia, kita mudah jatuh di dalam
pencobaan dan gerak roh jahat yang sering lebih kita pilih.
Godaan kelemahan dan kedagingan kita sering
membawa sebaliknya dari kondisi ideal yang Tuhan kehendaki. Tuhan mengajak kita
ke komunitas cinta, namun kita malah mendatangi kejahatan dan perilaku buruk
lainnya. Seolah enak dan mudah dan rekannya banyak itu yang sering membuat kita
mudah hanyut dan menghanyutkan diri.
Tanggapan kita, iman, itu adalah buah yang
sejati. Jika memilih bersama Tuhan dan di dalam Tuhan. Tanggapan baik untuk memperoleh
hidup kekal. Hal yang tidak mudah karena tantangan dan godaan itu lebih sering
menggiurkan dan menjanjikan. Ketika kita lemah di dalam iman, jatuh dan
kejatuhan itu di depan mata.
Hari terakhir itu pasti tiba, bukan berpikir,
meramal, atau membaca tanda-tanda alam atau tanda-tanda surgawi, namun
mempersiapkan diri dengan hidup yang terbaik. Memberikan diri kepada Tuhan dan
sesama yang paling baik dari diri kita. Kita pun akan memperoleh hidup abadi,
tidak penting apakah mengalami hari terakhir atau tidak. Yang penting adalah
keselamatan dan tawaran Tuhan kita jawab dan tanggapi secara pantas dan layak.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar