Rabu Pekan
Biasa XXXII (H)
Tit. 3:1-7
Mzm. 23:1-6
Luk.
17:11-19
Tit. 3:1-7
3:1 Ingatkanlah
mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat
dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
3:2 Janganlah
mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah
dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3:3 Karena dahulu
kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba
berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji,
saling membenci.
3:4 Tetapi ketika
nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu
itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh
pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah
dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita,
sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup
yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Luk.
17:11-19
17:11 Dalam
perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia
memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal
berdiri agak jauh
17:13 dan
berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia
memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang
dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan
Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu
tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah
seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus
berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di
manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak
adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada
orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia
berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau."
Iman
yang Dirayakan
Saudara terkasih, hari ini kita diajak merenungkan
sabda Tuhan mengenai iman dan perjumpaan dengan Yesus. Perjumpaan dengan Yesus
itu membawa suka cita, membawa kegembiraan, dan memberikan kebahagiaan. Kisah hari
ini memperlihatkan orang yang disembuhkan Yesus, mereka tentu bahagia, suka
cita, karena mereka sembuh dari penyakit yang sangat menakutkan itu.
Kesembuhan itu pun berimplikasi pada kualitas iman
si penerima mukjizat. Dari kesepuluh orang, hanya satu yang datang kembali dan
menyatakan syukur dan terima kasih. Bandingkan hanya sepuluh persen, satu saja
di antara sepuluh yang tahu berterima kasih dan bersyukur.
Gambaran di dalam hidup kita juga, di mana sering
meminta, memohon, dan bertekun kalau ada harapan, namun usai dari itu, ya sudah
tidak lagi ingat Tuhan. Tuhan hanya menjadi tempat meminta dan memohon. Meskipun
Tuhan tidak gila hormat, namun namanya bersyukur dan berterima kasih itu adalah
keharusan, sebentuk konsekuensi atas berkat dan rahmat yang wajib kita lakukan.
Sikap positif yang perlu kita pelajari adalah,
bahwa yang bersyukur dan berterima kasih itu bukan hanya karena merasa kedekatan
dengan Tuhan semata, namun sikap batin mereka yang memang dekat dengan Tuhan. Yang
bersyukur itu orang asing, orang yang tidak beriman. Orang Samaria dianggap
orang tidak beriman, namun malah mereka tahu berterima kasih, tahu bersyukur,
dan itu adalah perayaan iman.
Saudara terkasih, sering kita jatuh pada hapalan
ini dan itu, tahu ini dan itu, namun abai justru pada sikap dasar iman. Bisa saja
kita rajin datang misa, ibadat lingkungan, dan seterusnya, namun abai akan
sikap batin. Lupa karena merasa bahwa itu telah membantunya. Tidak cukup ketika
kita tidak mampu bersyukur dan berterima kasih. Tentu hal ini bukan berarti
bahwa misa, ibadat lingkungan itu buruk, jelas tidak. Namun itu tidak cukup
jika belum membuat kita bersyukur. Syukur itu gerak batin, sikap hati yang
memang tahu diri bahwa memerlukan Tuhan dalam hidup ini.
Pertanyaan yang cukup sederhana, sudahkah kita bersyukur hari ini?BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar