Rabu
Biasa Pekan XXXIV (H)
Why.
15:1-4
Mzm.
98:1-3,7-9
Luk.
21:12-19
Why.
15:1-4
15:1 Dan aku melihat suatu tanda lain di
langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir,
karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan
lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang
telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka
ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian
Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib
segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala
jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya
Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena
semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata
kebenaran segala penghakiman-Mu."
Luk.
21:12-19
21:12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap
dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara,
dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena
nama-Ku.
21:13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk
bersaksi.
21:14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya
kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
21:15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu
kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah
lawan-lawanmu.
21:16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di
antara kamu akan dibunuh
21:17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena
nama-Ku.
21:18 Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu
akan hilang.
21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh
hidupmu.
Bertahanlah,
dan Kamu Peroleh Hidup
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan sabda Tuhan mengenai penganiayaan dan apa yang akan kita peroleh. Sering
kita dengar atau pernah juga mengalami, bahwa berat menerima penganiayaan,
minimal penolakan saja, dan dari sana sering kita memilih untuk lari dan
meninggalkan Tuhan dan jalan-Nya.
Konteks era modern tentu berbeda dengan zaman kuno,
di mana dulu penganiayaan fisik, penyiksaan, dan darah adalah hal yang lumrah. Hari-hari
ini tentu berbeda perlakuan yang diterima, namun bahwa kesulitan, kesukaran
karena beriman kepada Yesus itu akan selalu ada, dan itu konsekuensi atas
panggilan Tuhan yang memang tidak mudah.
Dalam hidup bersama sebagai bangsa Indonesia, tentu
dipahami bagaimana kesulitan itu dapat dialami, dan itu adalah bagian iman yang
utuh, kecurigaan akan perbuatan baik. Tidak boleh menjadi ini dan itu karena
agama dan iman. Padahal sama sekali tidak mendasar jika dipikir dan direnungkan
lebih dalam. namun itu adalah salib dan konsekuensi kita yang dipilih Tuhan
untuk ikut DIA.
Mendirikan rumah ibadat dilarang, dipersulit, dan
dimusuhi, namun ada juga yang mau mengalah demi kemudahan itu semua. Lihat
ternyata ada yang menggadaikan apa yang harus ia alami dan tekuni sebagai
pengikut Tuhan. Sering orang menyaru ikut arus dunia karena tidak tahan
menderia dan menjadi pengikut Tuhan yang setia.
Ada pula yang suka akan Tuhan, memberikan kesaksian
atas capaian, prestasi, ketika mendapatkan keuntungan dan kemudahan. Apakah berani
bersaksi itu dalam kesusahan, kesulitan, dan penganiayaan dalam berbagai
bentuknya.
Tuhan akan mendampingi kita, menguatkan kita, dan
menjadi penjaga kita yang akan menyelesaikan semuanya. Kesulitan atau
penganiayaan sekalipun adalah rencana Tuhan dan konsekuensi atas keyakinan
kepada-Nya. Pilihan-Nya yang harus kita terima seluruhnya.
Mempertahankan nyawa di dunia namun hilang di sana,
atau berani tetap bertahan dan kadang nyawa hilang, namun memperoleh hidup
abadi? Pilihannya jelas dan pasti pula karunia-Nya.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar