Kamis
Biasa Pekan XXXI (H)
Flp. 3:3-8
Mzm.
105:2-7
Luk.
15:1-10
Flp. 3:3-8
3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh
Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal
lahiriah.
3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada
hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada
hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:
3:5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku
Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang
Farisi,
3:6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran
dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang
kuanggap rugi karena Kristus.
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus,
Luk.
15:1-10
15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang
kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama
dengan mereka."
15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor
domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang
sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu
sampai ia menemukannya?
15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas
bahunya dengan gembira,
15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan
tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama
dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di
sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena
sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
15:8 "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham,
dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu
rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
15:9 Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat
dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku,
sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
15:10 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada
malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Allah
adalah Kasih
Saudara terkasih, kita hari ini diajak merenungkan
bahwa Allah adalah Kasih. Kasih itu memberikan kesempatan yang sama, kasih itu
tidak diskrimintaif, dan kasih itu akan selalu merangkul. Karena kasih-Nya lah,
IA juga menerima pendosa untuk mendengarkan-Nya. Kasih itu menemukan dan
mengumpulkan. Berbeda dengan dunia yang menyerakan karena memperbesar
perbedaan, memperluas jurang sehingga orang terpisahkan. Membangun tembok atas
nama solidaritas sektarian.
Allah adalah kasih. Citra-Nya menampilkan wajah-Nya.
Manusia di dunia harus menampilkan kasih itu, di mana orang mau berkorban, mau mengampuni, dan
bersuka cita di dalam suka cita pihak lain. Dunia akan menampilkan yang
berbeda, di mana ketika orang susah malah senang dan ketika orang bahagia
menjadi sedih. Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan mencari satu dari kawanan
yang tertinggal. Bagi dunia satu persen itu tidak apa-apa, toh masih lebih
banyak yang 99. Konsep efektif dan efisien dunia jelas berbeda dengan ide
kasih.
Keadaan manusia yang sering jatuh dalam pengaruh
dunia itulah dosa. Dosa memisahkan diri dengan-Nya. Keterpisahan, satu domba
yang tersesat itu, atau satu dirham yang hilang. Kasih-Nya yang menemukan dan
itu menimbulkan suka cita itu. Bagaimana Allah bersukacita atas satu orang yang
bertobat daripada 99 orang baik yang tidak perlu pertobatan.
Kembali itu suka cita. Kembali, dalam pelukan dan
rengkuhan Allah, kembali itulah pertobatan, berbalik arah menuju kepada kasih
sejati, yaitu Allah Yang Maharahim itu. Kasih-Nya akan memberikan kesempatan
kepada manusia untuk menyesali kesalahan, dan kembali kepada-Nya.
Inisiatif dari Allah yang mencari dan berusaha
untuk menemukan kita yang asyik dengan dosa. Allah datang bukan untuk
mengampuni, namun hendak membawa kembali. Kita yang berdosa ini akan digendong
sebagaimana domba yang tersesat. Kedosaan, kesalahan, dan kerapuhan kita telah
IA ambil alih, IA gendong kita yang tersesat, kita yang hilang, dan Tuhan tidak
rela serta tidak menghendaki kita dalam keadaan yang sama. Kembalinya kita ke dalam
kesatuan dengan Tuhan itu membuat suka cita para malaikat dan Tuhan Allah. eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar