Kamis Biasa
Pekan XIV (H)
Hos.
11:1b-2,3-4, 8c-9
Mzm.
80:2ac,3b,15-16
Mat.
10:7-15
Hos.
11:1b-2,3-4, 8c-9
11:1b Dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari
hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban
kepada patung-patung.
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat
mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan
mereka.
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan
kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang
mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
11:8c Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit
serentak.
11:9 Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu,
tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia,
Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.
Mat.
10:7-15
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah
orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam
ikat pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah
kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang
yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya,
jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar
perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah
debunya dari kakimu.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman
tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota
itu."
Perutusan
dan Bekal
Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan
perutusan dan bekal yang sering menjadi pertimbangan orang di dalam melakukan
sesuatu. Pembicaraan mengenai perutusan memang sejak kemarin telah kita
renungkan, hari ini diperdalam dengan bekal di dalam perjalanan.
Yesus menghendaki para murid untuk tidak
membawa bekal sama sekali. Tekanan dalam hal ini adalah sebenarnya mengenai
upah itu akan diperoleh karena bekerja, karena konsekuensi atas karya, dan
bukan menjadi orientasi atau tujuannya. Upah itu konsekuensi bukan menjadi
tujuan.
Sering kita di dalam hidup ini juga takut
berbuat atau melakukan banyak hal dengan dalih tidak memiliki bekal yang cukup.
Merasa tidak mampu, sudah takut terlebih dahulu karena tidak cukup memadai
bekalnya. Padahal di sini Yesus menghendaki murid atau para rasul justru tidak
membawa apa-apa.
Sikap ini selain agar para murid bisa
mendapatkan upah karena karya mereka, sisi lain adalah mereka bisa mengandalkan
Tuhan sebagai Penyelenggara Ilahi. Akan ada jalan, akan tergerak hati para
pendengar yang memperoleh pengajaran para murid. Di sinilah letak bedanya,
berani menyerahkan hidupnya demi Tuhan. Mengandalkan
Tuhan dalam hidupnya, tidak pada bekal, harta benda, ataupun apa yang mereka
miliki.
Pesan berikutnya adalah para rasul jika
memasuki kota, harus mencari rumah untuk mereka tinggal sampai mereka pergi
lagi. Memberikan salam, yang jika diterima akan menjadi berkat, namun juga
ditolak, perlu mengebaskan debu kakinya. Penolakan ini tidak main-main, namun
sungguh mendalam, karena akan lebih dari Sodom dan Gomora apa yang akan mereka
terima.
Saudara terkasih, dua hal yang perlu kita
cermati adalah kesanggupan kita menjalankan perutusan dengan sepenuh jiwa untuk
menyerahkan diri kepada-Nya. Berserah total. Kedua, menerima pengajaran-Nya
tanpa penolakan, menolak Dia ataupun ajaran-Nya sungguh pedih yang akan
terjadi. Bukan main-main lagi tanggungannya.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar