Kamis, 12 Juli 2018

Perutusan dan Bekal


Kamis Biasa Pekan XIV (H)
Hos. 11:1b-2,3-4, 8c-9
Mzm. 80:2ac,3b,15-16
Mat. 10:7-15



Hos. 11:1b-2,3-4, 8c-9

11:1b Dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
11:8c Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak.
11:9 Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.


Mat. 10:7-15

10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."



Perutusan dan Bekal

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan perutusan dan bekal yang sering menjadi pertimbangan orang di dalam melakukan sesuatu. Pembicaraan mengenai perutusan memang sejak kemarin telah kita renungkan, hari ini diperdalam dengan bekal di dalam perjalanan.
Yesus menghendaki para murid untuk tidak membawa bekal sama sekali. Tekanan dalam hal ini adalah sebenarnya mengenai upah itu akan diperoleh karena bekerja, karena konsekuensi atas karya, dan bukan menjadi orientasi atau tujuannya. Upah itu konsekuensi bukan menjadi tujuan.
Sering kita di dalam hidup ini juga takut berbuat atau melakukan banyak hal dengan dalih tidak memiliki bekal yang cukup. Merasa tidak mampu, sudah takut terlebih dahulu karena tidak cukup memadai bekalnya. Padahal di sini Yesus menghendaki murid atau para rasul justru tidak membawa apa-apa.
Sikap ini selain agar para murid bisa mendapatkan upah karena karya mereka, sisi lain adalah mereka bisa mengandalkan Tuhan sebagai Penyelenggara Ilahi. Akan ada jalan, akan tergerak hati para pendengar yang memperoleh pengajaran para murid. Di sinilah letak bedanya, berani menyerahkan hidupnya demi Tuhan.  Mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, tidak pada bekal, harta benda, ataupun apa yang mereka miliki.
Pesan berikutnya adalah para rasul jika memasuki kota, harus mencari rumah untuk mereka tinggal sampai mereka pergi lagi. Memberikan salam, yang jika diterima akan menjadi berkat, namun juga ditolak, perlu mengebaskan debu kakinya. Penolakan ini tidak main-main, namun sungguh mendalam, karena akan lebih dari Sodom dan Gomora apa yang akan mereka terima.
Saudara terkasih, dua hal yang perlu kita cermati adalah kesanggupan kita menjalankan perutusan dengan sepenuh jiwa untuk menyerahkan diri kepada-Nya. Berserah total. Kedua, menerima pengajaran-Nya tanpa penolakan, menolak Dia ataupun ajaran-Nya sungguh pedih yang akan terjadi. Bukan main-main lagi tanggungannya.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar