Senin, 16 Juli 2018

Keluarga, Kedatangan Yesus, dan Perpecahan


Senin Biasa Pekan XV (H)
Yes. 1:11-17
Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23
Mat. 10:34-11:1



Yes. 1:11-17

1:11 "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.
1:12 Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku?
1:13 Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
1:14 Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.
1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!

Mat. 10:34-11:1

10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.



Keluarga, Kedatangan Yesus, dan Perpecahan

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai keluarga, kedatangan Yesus, dan perpecahan. Perpecahan di dalam keluarga yang terjadi padahal seharusnya keluarga adalah sumber keamanan, tempat di mana ada damai sejahtera, namun mengapa ada perselisihan dan permusuhan satu dengan yang lain.
Apa yang mau disampaikan Yesus adalah totalitas di dalam menjadi murid-Nya. Ikut Yesus itu total tidak bisa setengah-setengah. Posisi Yesus itu yang utama, melebihi orang tua bagi anak-anak, dan anak-anak oleh orang tuanya. Yesus melebihi itu semua. Mengasihi Yesus melebihi orang tua ataupun saudara-ssaudarinya sendiri. Tempat Yesus yang utama. Prioritas hidup manusiawi itu Yesus. Pengikut Yesus juga wajib memanggul salibnya masing-masing dan mengikuti Yesus. Barang siapa menyelamatkan nyawanya akan kehilangan nyawanya dan sebaliknya.
Saudara terkasih, usai mengupas keadaan yang mencekam, perpecahan yang akan terjadi, Yesus memberikan peneguhan sebagai murid. Keberadaan para murid itu sama dengan keberadaan Yesus, menyembut para murid sama juga  menyambut Yesus. Mereka adalah alter Yesus, Yesus yang  lain. Kedatangan para murid juga kedatangan Yesus sendiri.
Hal ini berangkat dari perutusan Yesus dari Allah yang berikutnya Yesus mengutus para murid juga. Dengan demikian perutusan dari Allah kepada Yesus dari Yesus kepada para murid hingga kini kepada Gereja. Perutusan yang sama dan berjalan sepanjang segala masa.
Saudara terkasih, keluarga itu tidak buruk atau menjadi sumber bencana, memisahkan dengan Yesus, tidak demikian. apa yang Yesus kehendaki ialah menempatkan Tuhan Allah di atas segalanya. Apakah ini kewajiban yang berat? Tidak, ini adalah konsekuensi logis, coba bayangkan bagaimana Tuhan Allah sudah terlebih dahulu memprioritaskan kita, menomorsatukan kita. Tuhan tidak pernah melalaikan, apalagi melupakan kita dalam detik demi detik. Bayangkan saja Tuhan itu menomorduakan kita lima menit saja, apa yang terjadi? Keadaan kaca balau.  Dengan demikian apa kita pantas jika menomordukan Allah yang sudah terlebih dahulu memprioritaskan kita? BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar