Senin
Biasa Pekan XV (H)
Yes.
1:11-17
Mzm.
50:8-9,16bc-17,21,23
Mat.
10:34-11:1
Yes.
1:11-17
1:11 "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman
TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan
akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan
kambing jantan tidak Kusukai.
1:12 Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah
yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait
Suci-Ku?
1:13 Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab
baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau
mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu
itu penuh kejahatan.
1:14 Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang
tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah
payah menanggungnya.
1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan
memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan
mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah
perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah
orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Mat.
10:34-11:1
10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa
damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak
perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku,
ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau
perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia
tidak layak bagi-Ku.
10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya.
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan
barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan
menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang
benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada
salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya,
pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota
mereka.
Keluarga, Kedatangan Yesus, dan Perpecahan
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan mengenai keluarga, kedatangan Yesus, dan perpecahan. Perpecahan di
dalam keluarga yang terjadi padahal seharusnya keluarga adalah sumber keamanan,
tempat di mana ada damai sejahtera, namun mengapa ada perselisihan dan
permusuhan satu dengan yang lain.
Apa yang mau disampaikan Yesus adalah totalitas di
dalam menjadi murid-Nya. Ikut Yesus itu total tidak bisa setengah-setengah. Posisi
Yesus itu yang utama, melebihi orang tua bagi anak-anak, dan anak-anak oleh
orang tuanya. Yesus melebihi itu semua. Mengasihi Yesus melebihi orang tua
ataupun saudara-ssaudarinya sendiri. Tempat Yesus yang utama. Prioritas hidup
manusiawi itu Yesus. Pengikut Yesus juga wajib memanggul salibnya masing-masing
dan mengikuti Yesus. Barang siapa menyelamatkan nyawanya akan kehilangan
nyawanya dan sebaliknya.
Saudara terkasih, usai mengupas keadaan yang
mencekam, perpecahan yang akan terjadi, Yesus memberikan peneguhan sebagai
murid. Keberadaan para murid itu sama dengan keberadaan Yesus, menyembut para
murid sama juga menyambut Yesus. Mereka adalah
alter Yesus, Yesus yang lain. Kedatangan para murid juga kedatangan
Yesus sendiri.
Hal ini berangkat dari perutusan Yesus dari Allah
yang berikutnya Yesus mengutus para murid juga. Dengan demikian perutusan dari
Allah kepada Yesus dari Yesus kepada para murid hingga kini kepada Gereja. Perutusan
yang sama dan berjalan sepanjang segala masa.
Saudara terkasih, keluarga itu tidak buruk atau
menjadi sumber bencana, memisahkan dengan Yesus, tidak demikian. apa yang Yesus
kehendaki ialah menempatkan Tuhan Allah di atas segalanya. Apakah ini kewajiban
yang berat? Tidak, ini adalah konsekuensi logis, coba bayangkan bagaimana Tuhan
Allah sudah terlebih dahulu memprioritaskan kita, menomorsatukan kita. Tuhan
tidak pernah melalaikan, apalagi melupakan kita dalam detik demi detik. Bayangkan
saja Tuhan itu menomorduakan kita lima menit saja, apa yang terjadi? Keadaan
kaca balau. Dengan demikian apa kita pantas
jika menomordukan Allah yang sudah terlebih dahulu memprioritaskan kita? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar