Rabu, 18 April 2018

Yesus Memberikan Diri-Nya, dalam Rupa Roti dan Air Hidup


Rabu Pekan III Paskah (P)
Kis. 8:1b-8
Mzm. 66:11-3a,4-5,6-7a
Yoh. 6:35-40




Kis. 8:1b-8

8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
8:2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
8:5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
8:6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
8:7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
8:8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.


Yoh. 6:35-40

6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."



Yesus Memberikan Diri-Nya, dalam Rupa Roti dan Air Hidup

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana orang memandang dan Yesus bersikap. Para pendengar Yesus meminta tanda dan meinta bukti sebagaimana kita renungkan kemarin, dan hari ini adalah kelajutan apa yang kemarin kita renungkan dan bahas. Di mana permintaan itu dijawab oleh Yesus, dan mereka tidak percaya.
Meskipun mereka melihat Yesus, termasuk menerima roti dari Yesus pun mereka tidak percaya. Mereka tidak bisa memahami apa yang Tuhan Allah kehendaki. Dan mereka bukan hanya tidak percaya, bahkan mereka menolak-Nya.
Kedatangan-Nya bukan untuk melaksanakan kehendak-Nya sendiri, namun kehendak Bapa yang mengutus Yesus. Yesus hendak membawa para pendengar dan kita hari ini untuk mendapatkan hidup kekal. Hidup kekal karena kebangkitan pada akhir zaman.
Saudara terkasih, pada bacaan pertama, di sana ditampilkan bagaimana berat perjuangan jemaat perdana, juga para rasul sepeninggalan Yesus. Penganiayaan oleh Saulus sangat masif. Namun pengikut Tuhan makin bertambah karena adanya sikap dna perilaku para rasul yang tidak mengenal takut. Mereka percaya karena mereka terbuka pada sapaan Tuhan melalui pelayanan para rasul. Sikap berani dan tidak kenal takut padahal nyawa terancam membuat orang termotivasi. Ketakutan bisa membinasakan dan ternyata mereka berani. Hal yang berbeda diperlihatkan para rasul.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seyogyanya bisa bersikap berani melawan ketidakadilan, berani menyuarakan kebenaran, apapun risikonya. Tuhan sudah menjanjikan kehidupan kekal. Apa gunanya ketika hidup sementara kita pertahankan namun kehilangan hidup abadi. Di sanalah peran dan kualitas iman kita.
Pemberian Yesus dalam rupa roti dan air dalam Ekaristi sebagai mukjizat yang memampukan kita dalam menghadapi tantangan tidak mudah dalam banyak hal. Kita tidak akan mampu jika mengandalkan diri sendiri semata. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar