Rabu Pekan
III Paskah (P)
Kis.
8:1b-8
Mzm.
66:11-3a,4-5,6-7a
Yoh. 6:35-40
Kis.
8:1b-8
8:1b Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap
jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh
daerah Yudea dan Samaria.
8:2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya
dengan sangat.
8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki
rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan
mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil.
8:5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan
Mesias kepada orang-orang di situ.
8:6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan
melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa
yang diberitakannya itu.
8:7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah
roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan
orang timpang yang disembuhkan.
8:8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Yoh. 6:35-40
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah
melihat Aku, kamu tidak percaya.
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku,
dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya
dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi
supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang,
yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan
supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Yesus
Memberikan Diri-Nya, dalam Rupa Roti dan Air Hidup
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana
orang memandang dan Yesus bersikap. Para pendengar Yesus meminta tanda dan
meinta bukti sebagaimana kita renungkan kemarin, dan hari ini adalah kelajutan
apa yang kemarin kita renungkan dan bahas. Di mana permintaan itu dijawab oleh
Yesus, dan mereka tidak percaya.
Meskipun mereka melihat Yesus, termasuk menerima roti dari Yesus
pun mereka tidak percaya. Mereka tidak bisa memahami apa yang Tuhan Allah
kehendaki. Dan mereka bukan hanya tidak percaya, bahkan mereka menolak-Nya.
Kedatangan-Nya bukan untuk melaksanakan kehendak-Nya sendiri,
namun kehendak Bapa yang mengutus Yesus. Yesus hendak membawa para pendengar
dan kita hari ini untuk mendapatkan hidup kekal. Hidup kekal karena kebangkitan
pada akhir zaman.
Saudara terkasih, pada bacaan pertama, di sana ditampilkan
bagaimana berat perjuangan jemaat perdana, juga para rasul sepeninggalan Yesus.
Penganiayaan oleh Saulus sangat masif. Namun pengikut Tuhan makin bertambah
karena adanya sikap dna perilaku para rasul yang tidak mengenal takut. Mereka percaya
karena mereka terbuka pada sapaan Tuhan melalui pelayanan para rasul. Sikap berani
dan tidak kenal takut padahal nyawa terancam membuat orang termotivasi. Ketakutan
bisa membinasakan dan ternyata mereka berani. Hal yang berbeda diperlihatkan
para rasul.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seyogyanya bisa bersikap berani
melawan ketidakadilan, berani menyuarakan kebenaran, apapun risikonya. Tuhan
sudah menjanjikan kehidupan kekal. Apa gunanya ketika hidup sementara kita
pertahankan namun kehilangan hidup abadi. Di sanalah peran dan kualitas iman
kita.
Pemberian Yesus dalam rupa roti dan air dalam Ekaristi sebagai
mukjizat yang memampukan kita dalam menghadapi tantangan tidak mudah dalam
banyak hal. Kita tidak akan mampu jika mengandalkan diri sendiri semata. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar