Kamis, 19 April 2018

Iman Berbuah Hidup Kekal


Kamis Biasa Pekan III Paskah (P)
Kis. 8:26-40
Mzm. 66:8-9,16-17,20
Yoh. 6:44-51



Kis. 8:26-40

8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
8:30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
8:33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
8:37 [Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."]
8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
8:40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.

Yoh. 6:44-51

6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
6:46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
6:48 Akulah roti hidup.
6:49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
6:50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."




Iman Berbuah Hidup Kekal

Saudara terkasih, apa yang Tuhan kehendaki ialah kita selamat. Keselamatan mengandaikan ada tawaran dari Allah yang akan ditanggapi manusia dengan semestinya. Keselamatan itu asli berkat karunia Allah secara cuma-cuma, dan sudah layak dan sepantasnya kita menjawab, menanggapi, dan merespons sebagaimana mestinya.  Contoh bahasa mudahnya, jika kita ditawari untuk berjalan-jalan gratis, tanpa syarat lagi,  apakah kita akan menolak dan malah mencibirnya? Tentu saja akan menerima dengan suka cita bukan? Tentu jawaban kita diperlukan agar bisa mendapatkan hadiah jalan-jalan tersebut.
Iman kita di dalam konteks bacaan hari ini adalah, kesiapan diajar oleh Allah, tanpa kita susah-susah mencari apaapun itu. Apa yang kita lakukan, hanya membuka hati untuk menerima dan menjawab ya atas tawaran Allah.
Kemarin, kita merenungkan Roti Hidup, dan kali ini Yesus mengajak kita merenungkan makan. Roti yang kemarin kita renungkan, hari ini, kita makan. Dulu, saat Musa keluar dari Mesir orang Yahudi makan manna dan mereka kemudian mati. Roti yang ditawarkan Yesus ini akan membawa kehidupan kekal. Roti Hidup yang akan memberikan hidup abadi. Roti ini adalah Tubuh-Nya sendiri.
Saudara terkasih, untuk memperoleh hidup kekal, kita perlu membiarkan diri untuk diajar Allah. Diajar agar mengenai siapa DIA dan apa yang Ia kehendaki atas hidup kita. Kita membiarkan Tuhan berkarya atas hidup kita. Tawaran Allah yang demikian besar, sepantasnya kita jawab dengan yakin dan mantab, YA, tanpa ada syarat, karena Tuhan juga memberikannya tanpa syarat. Dengan menyantap Tubuh-Nya kita percaya bahwa IA datang untuk menyelamatkan kita. Kita hanya diminta untuk percaya dan ikut DIA saja. BD.eLeSHa.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar