Sabtu, 07 April 2018

Penampakan dan Perutusan


SABTU DALAM PEKAN SUCI (P)
Kis. 4:13-21
Mzm. 118:1,14-15,16ab-18,19-21
Mrk. 16:9-15



Kis. 4:13-21

4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
4:14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
4:15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,
4:16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.
4:17 Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu."
4:18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.
4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
4:21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.


Mrk. 16:9-15

16:9 Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
16:10 Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis.
16:11 Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.
16:12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.
16:13 Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.
16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.



Penampakan dan Perutusan

Saudara terkasih, hari ini  kita diajak untuk merenungkan penampakan Tuhan dan sikap kita atas penampakan, dalam konteks diwakili para rasul. Ketidakpercayaan dan kedegilan menjadi salah satu karakter yang menonjol. Yesus sampai menegur mereka. Kisah ketidakpercayaan ini bukan yang pertama, justru pengulangan yang kesekian. Dalam kisah kebangkitan, ketidakpercayaan sangat berulang, kisah Maria Magdalena yang tidak mereka percayai, kisha Emaus, dan kini di depan mereka semua Yesus mencela kedegilan hati mereka.
Para murid yang tidak percaya dan degil itupun tetap mendapatkan perutusan untuk mengabarkan khabar suka cita. Mereka diutus untuk menyatakan khabar keselamatan.
Kisah Para Rasul  memberikan penghiburan, dalam bacaan pertama, bagaimana para murid yang degil tersebut ternyata bermental baja usai dicela Yesus. Mereka berani melawan para imam kepala dan tetua yang dalam banyak kasus mereka takut dan gentar. Mereka berani melawan apa yang telah diputuskan.
Mereka tidak takut akan intimidasi karena mereka mendengar dan menyaksikan sendiri. Mereka menjaid berani karena memang mereka menjadi saksi Yesus. Perutusan Yesus membawa dampak yang besar bagi mereka. Sebagai para pelaku kepercayaan baru, mereka awalnya ketakutan, namun di bawah tekanan peradilan mereka menjadi berani dengan dasar apa yang mereka dengar dan lihat.
Saudara terkasih, hal yang tidak mudah juga kita alami, dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang ditampilkan para murid dapat menjadi inspirasi hidup kita. Bagaimana kita menjadi berani dan tidak gentar karena benar. Kebenaran yang kita bela, sepanjang tidak salah, mengapa takut. Intimidasi hanya berlaku jika kita salah dan tidak memiliki bukti. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar