SENIN
DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis.
2:14,22-23
Mzm.
16:1-2a,5,7-8,9-10,11
Mat.
28:8-15
Kis.
2:14,22-23
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu,
dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi
dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku
ini.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku
maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan
yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah
kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya,
telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
Mat.
28:8-15
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan
sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada
murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata:
"Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta
menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan
katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di
sanalah mereka akan melihat Aku."
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari
penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam
kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil
keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa
murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan
berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan
kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang
ini.
Kebangkitan
dan Dusta Mahkamah Agama
Saudara terkasih, kebangkitan pertama-tama didengar oleh para
perempuan. Mereka bahagia sekaligus takut. Namun mereka mendapatkan peneguhan
dan perutusan Yesus untuk memberitahukan hal ini kepada murid yang lain. Mereka
memeluk kkai Yesus dan menyembah-Nya. Ungkapan syukur yang tidak terkira dan
diantara kebingungan serta ketidakberdayaan.
Peristiwa yang sama dipahami dengan berbeda oleh penjaga. Penjaga yang
dipakai sebagai bentuk pembungkaman ala tua-tua Yahudi. Dijaga oleh prajurit,
masih dilengkapi dengan segel, sehingga tidak bisa menggulingkan batu penutup
makam. Itu pun masih kurang. Mereka perlu mengupah para penjaga agar bungkam. Kehidupan
dan kebangkitan Yesus yang mau dibungkam itu perlu banyak cara dan usaha. Menarik
adalah, bagaimana mereka bisa begitu lepas saja para murid menyuri jenazah
Yesus? Jika mau kritis atas perilaku tamak mereka. Penjaga tidur, dikatakan
justru oleh ahli agama dan tua-tua. Bagaiamana mungkin lali dan abai akan tugas
menjadi benar. Mengapa demikian? Karena kepentingan mereka yang lebih besar. Kemudian
tersebarlah berita bohong yang mengandalkan uang itu.
Saudara terkasih, hingga hari ini pun sering orang membangun
sebuah argumen yang sangat mentah jika karena demi kepentingan diri sendiri. Banyak
lobang dan celah yang tidak bisa ditutupi karena memang kalau meminjam bahasa
bacaan pertama bukan dari Allah. Itulah yang membedakan antara kerja Tuhan dan iblis
melalui manusia. Tuhan bekerja untuk kebaikan dan kedamaian, sedangkan setan
mengerjakan kejahatan demi manusia terbuai dan tunduk dalam pengaruh mereka. Bagaimana
sangat merugikan kinerja iblis itu. Membangun kebohongan, membayar, dan
menyebarkan berita bohong.
Hari-hari ini kita sebagai bangsa juga sedang menghadapi masalah
yang sama. Orang mudah ditiupkan bahan-bahan yang sarat kepentingan. Fakta yang
digoreng dan disembunyikan sebagian demi kepentingan sendiri. Mirip dan identik
dengan kinerja mahkamah agama dan tua-tua Yahudi. Mereka membangun seolah-olah
benar padahal jelas mereka sendiri pelakunya. Melindungi diri dengan menuduh
dan menyerang pihak lain. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar