Senin, 02 April 2018

Kebangkitan dan Dusta Mahkamah Agama


SENIN DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis. 2:14,22-23
Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11
Mat. 28:8-15




Kis. 2:14,22-23

2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.


Mat. 28:8-15

28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.




Kebangkitan dan Dusta Mahkamah Agama

Saudara terkasih, kebangkitan pertama-tama didengar oleh para perempuan. Mereka bahagia sekaligus takut. Namun mereka mendapatkan peneguhan dan perutusan Yesus untuk memberitahukan hal ini kepada murid yang lain. Mereka memeluk kkai Yesus dan menyembah-Nya. Ungkapan syukur yang tidak terkira dan diantara kebingungan serta ketidakberdayaan.
Peristiwa yang sama dipahami dengan berbeda oleh penjaga. Penjaga yang dipakai sebagai bentuk pembungkaman ala tua-tua Yahudi. Dijaga oleh prajurit, masih dilengkapi dengan segel, sehingga tidak bisa menggulingkan batu penutup makam. Itu pun masih kurang. Mereka perlu mengupah para penjaga agar bungkam. Kehidupan dan kebangkitan Yesus yang mau dibungkam itu perlu banyak cara dan usaha. Menarik adalah, bagaimana mereka bisa begitu lepas saja para murid menyuri jenazah Yesus? Jika mau kritis atas perilaku tamak mereka. Penjaga tidur, dikatakan justru oleh ahli agama dan tua-tua. Bagaiamana mungkin lali dan abai akan tugas menjadi benar. Mengapa demikian? Karena kepentingan mereka yang lebih besar. Kemudian tersebarlah berita bohong yang mengandalkan uang itu.
Saudara terkasih, hingga hari ini pun sering orang membangun sebuah argumen yang sangat mentah jika karena demi kepentingan diri sendiri. Banyak lobang dan celah yang tidak bisa ditutupi karena memang kalau meminjam bahasa bacaan pertama bukan dari Allah. Itulah yang  membedakan antara kerja Tuhan dan iblis melalui manusia. Tuhan bekerja untuk kebaikan dan kedamaian, sedangkan setan mengerjakan kejahatan demi manusia terbuai dan tunduk dalam pengaruh mereka. Bagaimana sangat merugikan kinerja iblis itu. Membangun kebohongan, membayar, dan menyebarkan berita bohong.
Hari-hari ini kita sebagai bangsa juga sedang menghadapi masalah yang sama. Orang mudah ditiupkan bahan-bahan yang sarat kepentingan. Fakta yang digoreng dan disembunyikan sebagian demi kepentingan sendiri. Mirip dan identik dengan kinerja mahkamah agama dan tua-tua Yahudi. Mereka membangun seolah-olah benar padahal jelas mereka sendiri pelakunya. Melindungi diri dengan menuduh dan menyerang pihak lain. BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar