Sabtu, 28 April 2018

Mengenal Aku juga Mengenal Bapa


Sabtu Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:44-52
Mzm. 98:1.2-3b, 3c-4
Yoh. 14:7-14




Kis. 13:44-52

13:44 Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
13:45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
13:46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
13:49 Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
13:51 Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.


Yoh. 14:7-14

14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.



Mengenal Aku juga Mengenal Bapa

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan sabda Tuhan mengenai Bapa. Barangsiapa melihat atau mengenal Yesus, ia juga mengenal dan melihat Bapa. Hal ini ternyata tidak mudah bagi para murid. Oleh karenanya Filipus  minta ditunjukkan kepadanya Bapa itu. Mengapa Filipus? Ia merupakan murid yang paling awal. Ia pula yang menyatakan kepada Natanael telah menemukan Dia yang disebut dalam Taurat oleh Musa.
Pengenalan berdasar warta Kitab Suci yang dialami Filipus ternyata tidak memadai untuk mengenal kesejatian jati diri Yesus. Kitab-Kitab terdahulu tidak ada yang mengatakan  mengenal dna melihat Bapa. Hanya Yesus yang menyatakan itu. Filipus diajak ke pengenalan lebih dalam, bukan semata pewartaan Kitab Suci, namun juga apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, dan apa yang ia alai bersama Yesus.
Saudara terkasih, sering kita menjadi penghapal semata, siapa Yesus, anak Maria dan Yusuf, Putera Bapa dengan segala pewartaan Kitab Suci, ajaran Gereja, namun apakah mampu menghayati Yesus, merasakan kehadiran Yesus melebihi dari sekadar kata-kata atau rumusan orang lain itu? Bagaimana kita menghayati Yesus yang kita kenal. Itu semua proses. Jika memang masih sebagaimana kata ahli teologi atau pujangga gereja, jangan berkecil  hati. Kebersamaan dengan Yesus akan memahami siapa DIA yang sejati bagi hidup kita. Memahami atau mengenal Yesus sebagai Juru Selamat, namun hidupnya jauh dari rasa bahagia, cemas saja dalam keseharian, berarti masih semata-mata hapalan, ritual yang belum sampai pada penghayatan dan pengenalan personal.
Pengenalan dan kepercayaan itu bukan hanya buah pikir dan buah hati semata, namun dalam perilaku. Yesus melibatkan ppara murid dalam pekerjaan-Nya. Kita pun diharapkan mampu melakukan apa yang Yesus lakukan. Pekerjaan-pekerjaan baik ala Yesus yang dilakukan tanpa pamrih, melakukan tanpa takut kata orang, dan memberikan diri sekalipun.
Jika kita mengenal Yesus, kita juga mengenal Bapa, jika mengenal-Nya kita menjadi percaya. Percaya yang diwujudnyatakan di dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam dunia ini. Apakah kita telah sampai melakukan pekerjaan Tuhan? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar