Sabtu, 21 April 2018

Pernyataan ini Keras, Banyak yang Mengundurkan Diri


Sabtu Biasa Pekan III Paskah (P)
Kis. 9:31-42
Mzm. 116:12-13,14-15,16-17
Yoh. 6:60-69




Kis. 9:31-42

9:31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
9:32 Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
9:33 Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
9:34 Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
9:35 Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.
9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
9:38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami."
9:39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.
9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
9:41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
9:42 Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.

Yoh. 6:60-69

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."




Pernyataan ini Keras, Banyak yang Mengundurkan Diri

Saudara terkasih, hari ini kita diajak Bunda Gereja untuk merenungkan mengenai betapa banyaknya murid atau pendengar yang mengundurkan diri. Mereka merasa apa yang Yesus sampaikan sangat keras. Nampaknya, apa yang keras adalah mengenai  memakan Daging-Nya, sudah bagi mereka untuk bisa mencerna hal ini. Roti hidup  yang turun dari surga merupakan hal yang sangat susah mereka cerna, pahami, dan terima. Hal ini yang membuat mereka memilih mundur.
Pernyataan berbeda disampaikan para murid dengan wakil oleh Petrus, yang menyatakan kepercayaannya, bahwa Yesus adalah Yang Kudus turun dari surga. Pernyataan iman yang mendalam kita, melalui perwakilan Petrus.
Saudara terkasih, keras, sebagaimana dipahami para pendengar Yesus kala itu, pun kita alami dalam bentuk lain. Bagaimana kita kini sering mendapatkan perlakuan yang sangat tidak mengenakan. Pun banyak di antara kita yang tidak tahan dan mundur. Ada yang ditolak oleh calon mertua demi mendapatkan pasangan hidup akhirnya meninggalkan iman kepercayaan pada Tuhan. Ada juga yang demi menjadi pejabat ini dan itu, bahkan setingkat RT saja ada yang rela melepaskan iman kepercayaannya kepada Yesus. Hal ini identik dengan apa yang para murid dengar dari Yesus. Jika mereka tidak mampu menerima pengajaran Yesus mengenai Roti Hidup, kini kita menghadapi kerasnya perlakuan sesama atas nama mayoritas dan minoritas. Atau atas nama kebutuhan ekonomi, kebutuhan akan jabatan, dan sebagainya, rela mengundurkan diri dari iman kepada Yesus.
Intinya sama enggan merasakan tekanan untuk tetap setia. Padahal jika mau sedikit bertahan, janji Allah tidak akan pernah diingkari-Nya. Alam Mesianisme sungguh terbukti ketika orang lumpuh bisa berjalan dan orang mati dibangkitkan, sebagaimana dalam bacaan pertama. Di sanalah peran iman kepercayaan kita, sebagai jawaban atas sapaan dan tawaran Allah. Masihkah kita  mau mengalahkan iman kita, demi kepuasan duniawi? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar