Jumat, 27 April 2018

Rumah Bapa


Jumat Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:25-33
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11
Yoh. 14:1-6




Kis. 13:25-33

13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
13:27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
13:28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh.
13:29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
13:30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
13:31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
13:32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,
13:33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.


Yoh. 14:1-6

14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.



Rumah Bapa

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan kepergian Yesus. Yesus harus pergi, sebagai sebuah keharusan, dan di mana para murid tidak bisa  ikut  ke mana Ia pergi tersebut. Mereka diyakinkan oleh Yesus untuk tidak gelisah. Mereka untuk dapat tidak gelisah diharapkan untuk percaya. Percaya kepada Yesus. Percaya kepada Yesus, juga percaya kepada Allah.
Percaya kepada Yesus untuk apa? Percaya bahwa di  rumah Bapa itu banyak tempat tinggal. Di mana Yesus pergi ke sana terlebih dahulu untuk mempersiapkan bagi para murid dan para pengikut-Nya. Kemudian Yesus juga akan membawa para murid dan yang percaya ke rumah atau tempat yang sama. Inilah janji yang menjadi masa depan kita juga. Bukan hanya Putera saja yang tinggal di sana, namun juga para murid, para pengikut, dan yang  percaya kepada-Nya.
Apa yang dinyatakan Yesus adalah kebenaran, di mana kepergian-Nya adalah untuk menyiapkan tempat bagi orang yang percaya dan dibawa ke mana Yesus pergi. Adanya pengharapan dan penghiburan sekaligus. Ingat ini khas, Tuhan bukan penghukum dan pemarah, namun pengibur dan pemberi harapan. Tidak pernah meninggalkan dan melupakan.
Ketidakmengertian, karena iman dan pengetahuan yang belum cukup, gambaran kita bahwa kita juga sering kebingungan. Thomas yang mewakili para murid dan kita, dan kesempatan Yesus  untuk menerangkan apa itu Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Ialah jalan satu-satunya untuk menuju kepada Bapa. Tidak ada jalan yang mampu mengantar hingga kepada Bapa. Tidak ada yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui DIA.
Saudara terkasih, kita memilki jaminan, bagaimana Yesus sudah menyiapkan tempat untuk kita. Ia juga akan menjemput kita, mengantar kepada Bapa. Bagaimana mungkin kita menyia-nyiakan kesempatan ini. ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Ia yang satu-satunya untuk menuju kepada Bapa, apakah milik kita yang demikian luar biasa ini mau ditinggalkan demi jabatan, pekerjaan, atau menghindari kesulitan hidup? IA satu-satunya jalan, kebenaran, dan hidup, dan sayang jika kita terlena untuk malah menyia-nyiakan anugerah besar tersebut. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar