Jumat, 13 April 2018

Perbuatan Besar dari Allah


Jumat Biasa Pekan II Paskah (P)
Kis. 5:34-42
Mzm. 27:1,4,13-14
Yoh. 6:1-15




Kis. 5:34-42

5:34 Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar.
5:35 Sesudah itu ia berkata kepada sidang: "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini!
5:36 Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap.
5:37 Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya.
5:38 Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap,
5:39 tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima.
5:40 Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan.
5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
5:42 Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.



Yoh. 6:1-15

6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.



Perbuatan Besar dari Allah

Saudara terkasih, sering kita merasa bahwa kita paling hebat, semua bisa kita lakukan karena kemampuan kita sendiri. Kaget, kagum, dan merasa terkesima jika ada perbuatan besar dan laur biasa dari pihak lain. sebaliknya, takut jika merasa mendapatkan tekanan karena iman kita. Melihat tekanan, paksaan, dan kadang berupa sindiran karena banyaknya pengikut.
Pengalaman para murid yang ternyata di dalam keadaan terdesak itu ada pembelaan dari Gamaliel, yang melihat bahwa jika berasal dari Tuhan akan tetap berjalan meskipun mendapatkan penganiayaan, tenanan berat, dan kesulitan luar biasa.
Kita tentu  paham dengan kehidupan bersama kita akhir-akhir ini, yang sangat tidak mudah dalam beberapa hal. Hal yang bisa menjadi bencana jika tidak menyadari konsekuensi Salib dan keteladanan para murid sebagaimana bacaan pertama ini. kesulitan dalam mendirikan rumah ibadat, hambatan mau menjadi pejabat atau pekerjaan tertentu, bahkan kadang ekspresi pribadi pun tidak bisa dilakukan dengan leluasa.
Apa yang terjadi adalah konsekuensi atas pilihan kita. Jika kita menyerah, buat apa kita ikut Yesus jika demikian? Di sinilah kualitas iman itu. Mukjizat sering membuat kita bangga dan bahagia, namun ketika mendapat sedikit saja kesulitan menjadi memble. Di sinilah perbedaan iman kita.
Tuhan membuat perbuatan besar bukan untuk membuat kita terpesona semata, namun agar kita  bisa sampai kepada-Nya. Memahami apa yang Tuhan kehendaki karena kita kenal siapa Dia dan apa yang IA kehendaki atas hidup kita. Jika kita hanya mengagumi mukjizat saja, atau menantikan itu, iman kita masih kanak-kanak. Kedewasaan itu jika mampu dan tahan justru pada penderitaan.
Tahan dan tabah menghadapi kesulitan, melihat itu sebagai rencana Tuhan untuk membuat kita makin kuat dan besar. Ciri apa yang Tuhan perbuat adalah tahan dalam segala suasana. Jika perilaku manusia, mendapatkan cemoohan, memperoleh hambatan, sudah patah semangat. Ciri dari manusia atau Tuhan itu buah dan ketekunan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar