Senin, 16 April 2018

Kehendak Bapa itu Sederhana: Percaya


Senin Biasa Pekan II Paskah (P)
Kis. 6:8-15
Mzm. 119:23-24,26-27, 29-30
Yoh. 6:22-29



Kis. 6:8-15

6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini -- anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria -- bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
6:11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
6:13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,
6:14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."
6:15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

Yoh. 6:22-29

6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."



 Kehendak Bapa itu Sederhana: Percaya

Saudara terkasih, apa yang Allah Bapa kehendaki adalah percaya. Sederhana, dan itu justru tidak semudah apa yang seharusnya. Mengapa menjadi rumit? Sifat manusia yang sering tidak mudah jika mendapatkan tugas yang sederhana. Sering kita malah terlena hanya karena angin sepoi-sepoi yang membuat kita tertidur dan terlena serta bisa jatuh. Beda jika kita mendapatkan angin besar, kita waspada dan bersiap-siap.
Kita pun cukup sederhana, percaya, namun, kita sering malah mencaricari yang susah. Mosok merepotkan Tuhan Allah untuk hal yang sederhana, kita bisa melakukannya, tidak demikian, percaya itu. Percaya berarti menyerahkannya kepada Tuhan dalam segala hal. Para pendengar Yesus mencari kembali Yesus, bukan karena mereka melihat tanda, atau pekerjaan besar, namun karena mereka telah makan dan kenyang. Orientasi dasariah, paling mendasar yaitu makanan.
Saudara terkasih, apa yang Yesus ajarkan adalah mengerti dengan baik apa yang harus dilakukan. Baik dilakukan oleh Yesus untuk mengajar, ataupun apa yang perlu dilakukan pihak lain untuk hidup kekal, dengan bahasa dalam kisah ini, tidak lagi lapar. Yesus tidak memarahi mereka yang tidak tahu, namun memberikan pembelajaran, mengajak mereka tahu lebih jauh lagi. Apa yang dikehendaki Allah diberitahukan, agar bisa dilakukan. Inilah tanda cinta dan kemurahan Tuhan.
Dalam sebuah renungan, penulis bijak mengatakan, agama yang baik akan memberikan harapan, bukan ketakutan. Lihat betapa Yesus memberikan petunjuk sederhana untuk pengikut-Nya bisa” kenyang” yang bertahan hingga hidup kekal. Percaya. Hanya itu.
Yesus tidak memberikan ancaman untuk ini dan itu, atau memberikan syarat kebaikan sekian atau harus ini dan itu, cukup dengan percaya.  Percaya kepada Yesus yang diutus oleh Bapa. Percaya kepada DIA sebagai “roti” yang disantap dan tidak akan lapar lagi. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar