Senin, 30 April 2018

Mengasihi dan Menjalankan Perintah-Nya


Senin Biasa Pekan V Paskah (P)
Kis. 14:5-18
Mzm. 115:1-2,3-4,15-16
Yoh. 14:21-26



Kis. 14:5-18

14:5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu.
14:6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.
14:7 Di situ mereka memberitakan Injil.
14:8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
14:9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
14:10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
14:11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia."
14:12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.
14:13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
14:14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:
14:15 "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,
14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."
14:18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.

Yoh. 14:21-26

14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.



Mengasihi dan Menjalankan Perintah-Nya

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan mengenai mengasihi Tuhan dan kaitannya dengan menjalankan perintah-Nya. Bagaimana pribadi yang mengasihi Tuhan itu akan menjalankan apa yang IA perintahkan.  Bagaimana hal ini menujukkan satu kesatuan bahwa mengasihi Yesus itu sama artinya dengan melaksanakan perintah-Nya dalam cara hidup bagi seorang murid. Murid menjalankan perintah Yesus bukan karena takut, terpaksa, atau karena ingin mendapatkan pahala, namun karena kasih  yang diterima dari Tuhan. Kasih adalah intisari perintah Yesus.
Mereka juga mendapatkan penjelasan dari Yesus, bahwa yang mengasihi Yesus juga akan dikasihi Bapa. Yesus juga mengasihi mereka, menyatakan diri kepada mereka. Pernyataan diri ini bukan hanya saat kebangkitan-Nya saja, namun terus menerus.  Setelah kepergian-Nya pun, Yesus mengutus Roh Kudus untuk mendampingi para murid.
Saudara terkasih, jika kita mendengarkan firman Tuhan, melakukan apa yang Tuhan kehendaki bukan karena akan mendapatkan upah, hadiah, atau pahala. Tidak persis demikian, apa yang kita lakukan karena kasih Allah yang terlebih dahulu kita peroleh. Kita bukan takut jika tidak melakukan kebaikan, atau menjalakan perintah Tuhan, namun kita melakukan karena kasih-Nya yang terlebih dahulu kita peroleh. Kita mengasihi sesama, alam ciptaan, dan mengasihi Tuhan karena kita pun dikasihi Tuhan dengan luar biasa. Ia mengasihi kita terlebih dahulu.
Mengasihi berarti mau menjalankan perintah-Nya. Mendengarkan apa yang Ia kehendaki dengan merenungkan dan hidup di dalam sabda-Nya.  Uppah, hadiah, dan pahala, adalah gambaran iman kanak-kanak yang perlu kita sadari, murnikan, dan akhirnya menjadi upaya agar kita mampu melepaskan “pamrih” kita. Iman kita adalah kasih. Kasih salah satunya adalah tidak adanya pamrih yang menyertainya. BD.eLeSHa.




Minggu, 29 April 2018

Pokok Anggur yang Benar


MINGGU PASKAH V (P)
Kis. 9:26-31
Mzm.22:26b-27,28,30,31-32
1 Yoh. 3:18-24
Yoh. 15:1-8




Kis. 9:26-31

9:26 Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.
9:27 Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
9:28 Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan.
9:29 Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
9:30 Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
9:31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.


1 Yoh. 3:18-24

3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,
3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
3:24 Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.


Yoh. 15:1-8

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."




Pokok Anggur yang Benar

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai pokok anggur yang benar. Yesus sebagai pokok anggur yang benar, bukan berarti berhadapan dengan pokok anggur yang tidak benar, namun kualifikasi, kesejatian, dan jaminan sebagai pokok anggur yang akan memberkan kehidupan pada ranting-rantingnya.
Kehidupan para murid terbangun atas kesatuan dengan Yesus, sebagaimana kesatuan Yesus dengan Allah Bapa. Kesatuan antara ranting dengan pokok anggur, kesatuan para murid dengan Allah Bapa terbangun dalam  Yesus.
Allah Bapa yang memiliki otoritas untuk menyiangi ranting-ranting yang tidak menghasilkan buah. Ranting potensial menghasilkan buah akan mendapatkan penanganan khusus, ranting-ranting kecil yang sekiranya mengganggu pokok yang akan menghasilkan buah akan dipotong dan disiangi.
Pokok yang berbuah adalah yang menyatu dengan pokok utama, bersatu dengan Yesus terus menerus. Tidak yang otomatis di dalam kehidupan beriman. Orang tetap harus tinggal di dalam Yesus sehingga menghasilkan buah. Tinggal tetap menjadi kata kunci, bukan hanya sesekali, atau sekehendak hati semata. Sabda yang diterima harus tetap tinggal, bukan hanya sempat singgah. Jika demikian, ranting akan layu dan mengering dengan lambat laun atau cepat.
Yesus bukan pihak yang berwenang untuk membersihkan dan menyiangi, itu adalah tugas Bapa. Tugas Yesus adalah mengalirkan kehidupan pada setiap ranting. Mengembangkan kehidupan dan menghasilkan buah pada setiap ranting yang menyatu dengan pokok anggur, di dalam Yesus.
Siapa yang berbuah adalah yang tinggal di dalam Yesus. Di luar Yesus orang tidak akan menghasilkan apa-apa. tinggal di dalam firman Yesus akan menghasilkan buah melimpah.
Tinggal di dalam Yesus atau menurut akan firman adalah melakukan perutusan Yesus yang diutus Bapa-Nya. Perutusan para murid untuk menjalankan perutusan Yesus yang dari Bapa, dengan persatuan dalam Roh Kudus para murid melaksakan tugas perutusan yang sama.
Saudara terkasih, firman Yesus adalah hidup, hidup itu akan terus menerus, tidak ada jeda, istirahat, atau mengaso barang sejenak. Jika kita menarik dan menghembuskan nafas, apakah ada jeda sesaat saja? Demikianlah bersama Yesus dan firman-Nya itu tidak ada putus-putusnya.Layu, kering, , dan akhirnya tidak mampu menghasilkan buah sepanjang tidak menyatu di dalam Tuhan. Kesatuan bukan membelenggu, namun kesatuan yang membebaskan, karena menyerahkan seluruhnya pada penyelenggaraan Tuhan. Aliran daya, kehidupan, dan buah dari pokok yang benar. Apakah kita mau melepaskan hadiah yang begitu  luar biasa ini? BD.eLeSHa.


Sabtu, 28 April 2018

Mengenal Aku juga Mengenal Bapa


Sabtu Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:44-52
Mzm. 98:1.2-3b, 3c-4
Yoh. 14:7-14




Kis. 13:44-52

13:44 Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
13:45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
13:46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
13:49 Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
13:51 Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.


Yoh. 14:7-14

14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.



Mengenal Aku juga Mengenal Bapa

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan sabda Tuhan mengenai Bapa. Barangsiapa melihat atau mengenal Yesus, ia juga mengenal dan melihat Bapa. Hal ini ternyata tidak mudah bagi para murid. Oleh karenanya Filipus  minta ditunjukkan kepadanya Bapa itu. Mengapa Filipus? Ia merupakan murid yang paling awal. Ia pula yang menyatakan kepada Natanael telah menemukan Dia yang disebut dalam Taurat oleh Musa.
Pengenalan berdasar warta Kitab Suci yang dialami Filipus ternyata tidak memadai untuk mengenal kesejatian jati diri Yesus. Kitab-Kitab terdahulu tidak ada yang mengatakan  mengenal dna melihat Bapa. Hanya Yesus yang menyatakan itu. Filipus diajak ke pengenalan lebih dalam, bukan semata pewartaan Kitab Suci, namun juga apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, dan apa yang ia alai bersama Yesus.
Saudara terkasih, sering kita menjadi penghapal semata, siapa Yesus, anak Maria dan Yusuf, Putera Bapa dengan segala pewartaan Kitab Suci, ajaran Gereja, namun apakah mampu menghayati Yesus, merasakan kehadiran Yesus melebihi dari sekadar kata-kata atau rumusan orang lain itu? Bagaimana kita menghayati Yesus yang kita kenal. Itu semua proses. Jika memang masih sebagaimana kata ahli teologi atau pujangga gereja, jangan berkecil  hati. Kebersamaan dengan Yesus akan memahami siapa DIA yang sejati bagi hidup kita. Memahami atau mengenal Yesus sebagai Juru Selamat, namun hidupnya jauh dari rasa bahagia, cemas saja dalam keseharian, berarti masih semata-mata hapalan, ritual yang belum sampai pada penghayatan dan pengenalan personal.
Pengenalan dan kepercayaan itu bukan hanya buah pikir dan buah hati semata, namun dalam perilaku. Yesus melibatkan ppara murid dalam pekerjaan-Nya. Kita pun diharapkan mampu melakukan apa yang Yesus lakukan. Pekerjaan-pekerjaan baik ala Yesus yang dilakukan tanpa pamrih, melakukan tanpa takut kata orang, dan memberikan diri sekalipun.
Jika kita mengenal Yesus, kita juga mengenal Bapa, jika mengenal-Nya kita menjadi percaya. Percaya yang diwujudnyatakan di dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam dunia ini. Apakah kita telah sampai melakukan pekerjaan Tuhan? BD.eLeSHa.

Jumat, 27 April 2018

Rumah Bapa


Jumat Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:25-33
Mzm. 2:6-7,8-9,10-11
Yoh. 14:1-6




Kis. 13:25-33

13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
13:27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
13:28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh.
13:29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
13:30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
13:31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
13:32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,
13:33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.


Yoh. 14:1-6

14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.



Rumah Bapa

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan kepergian Yesus. Yesus harus pergi, sebagai sebuah keharusan, dan di mana para murid tidak bisa  ikut  ke mana Ia pergi tersebut. Mereka diyakinkan oleh Yesus untuk tidak gelisah. Mereka untuk dapat tidak gelisah diharapkan untuk percaya. Percaya kepada Yesus. Percaya kepada Yesus, juga percaya kepada Allah.
Percaya kepada Yesus untuk apa? Percaya bahwa di  rumah Bapa itu banyak tempat tinggal. Di mana Yesus pergi ke sana terlebih dahulu untuk mempersiapkan bagi para murid dan para pengikut-Nya. Kemudian Yesus juga akan membawa para murid dan yang percaya ke rumah atau tempat yang sama. Inilah janji yang menjadi masa depan kita juga. Bukan hanya Putera saja yang tinggal di sana, namun juga para murid, para pengikut, dan yang  percaya kepada-Nya.
Apa yang dinyatakan Yesus adalah kebenaran, di mana kepergian-Nya adalah untuk menyiapkan tempat bagi orang yang percaya dan dibawa ke mana Yesus pergi. Adanya pengharapan dan penghiburan sekaligus. Ingat ini khas, Tuhan bukan penghukum dan pemarah, namun pengibur dan pemberi harapan. Tidak pernah meninggalkan dan melupakan.
Ketidakmengertian, karena iman dan pengetahuan yang belum cukup, gambaran kita bahwa kita juga sering kebingungan. Thomas yang mewakili para murid dan kita, dan kesempatan Yesus  untuk menerangkan apa itu Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Ialah jalan satu-satunya untuk menuju kepada Bapa. Tidak ada jalan yang mampu mengantar hingga kepada Bapa. Tidak ada yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui DIA.
Saudara terkasih, kita memilki jaminan, bagaimana Yesus sudah menyiapkan tempat untuk kita. Ia juga akan menjemput kita, mengantar kepada Bapa. Bagaimana mungkin kita menyia-nyiakan kesempatan ini. ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Ia yang satu-satunya untuk menuju kepada Bapa, apakah milik kita yang demikian luar biasa ini mau ditinggalkan demi jabatan, pekerjaan, atau menghindari kesulitan hidup? IA satu-satunya jalan, kebenaran, dan hidup, dan sayang jika kita terlena untuk malah menyia-nyiakan anugerah besar tersebut. BD.eLeSHa.

Kamis, 26 April 2018

Tindakan Yesus


Kamis Biasa Pekan IV Paskah (P)
Kis. 13:13-25
Mzm. 89:2-3,21-22,25,27
Yoh. 13:16-20





Kis. 13:13-25

13:13 Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.
13:14 Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.
13:15 Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!"
13:16 Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!
13:17 Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu.
13:18 Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun.
13:19 Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka
13:20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.
13:21 Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya.
13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.

Yoh. 13:16-20

13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.



Tindakan Yesus

Saudara terkasih, hari ini Yesus dan Bunda Gereja mengajak kita untuk merenungkan apa yang dilakukan Yesus, dalam ayat sebelumnya, yaitu membasuh kaki para murid. Jika Guru saja mau menyuci para murid, apalagi murid dan pengikut-Nya. Oleh karena itu, menyuci atau membasuh kaki bukan meniru tindakan Yesus namun melakukan juga apa yang dilakukan Yesus.
Apa yang patut kita renungkan berikutnya adalah mengenai penghianatan Yudas. Yesus bukan hendak mengingatkan kalau Yudas bisa berubah dan mengantar kematian  bagi Yesus. Perilaku ini yang harus terpenuhi, bahwa orang yang makan roti yang diberikan oleh Yesus akan melawan Yesus.
Peberitahuan Yesus ini bukan untuk kepentingan Yesus, agar bebas atau dibela murid yang lain, namun memikirkan para murid agar mereka tidak kaget dan goncang jika terjadi.
Permenungan selanjutnya adalah mengenai relasi Yesus dan Allah Bapa, bagaimana yang menerima Yesus sama juga menerima Allah Bapa, menerima utusan sama juga artinya menerima Yang Mengutus. Hal yang sangat penting untuk bisa menerima dengan segala konsekuensinya.
Saudara terkasih, sering kita mengalami goncangan, ketakutan, dan gamang karena takut dengan pemahaman yang masif diajarkan, dengan gegap gempita dan kadang dengan intimidasi, takut kalau kehilangan kesempatan, pekerjaan, atau kebersamaan. Padahal Tuhan sudah mengingatkan bahwa hal itu bisa menguncangkan. Jika kita percaya kepada-Nya kita bisa kuat menghadapi itu semua, karena bersama dengan DIA.
Apa yang dilakukan Yesus bukan kita tiru saja, namun juga kita lakukan dengan seluruh kesadaran. Meniru saja mudah, namun melakukan dengan kesadaran, dengan penuh pemahaman, dan kerendahan hati memerlukan kerendahan hati di dalam Tuhan. Itu bedanya ikut Yesus dan bukan, tidak semata meniru, namun melakukannya. BD.eLeSHa.



Rabu, 25 April 2018

Santo Markus, Pengarang Injil


Pesta S.Markus, PengInj (P)
1 Ptr. 5:5-14
Mzm. 88:2-3,6-7,16-17
Mrk. 16:15-20



1 Ptr. 5:5-14

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
5:12 Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!
5:13 Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.
5:14 Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.


Mrk. 16:15-20

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.


Santo Markus, Pengarang Injil
Markus, pengarang Injil berasal dari Yerusalem. Rumah mereka biasanya digunakan sebagai pertemuan umat Kristen. Ketika Petrus dipenjarakan, banyak sekali orang Kristen berkumpul disana dan berdoa bagi keselamatan Petrus. Setelah dibebaskan malaikat, Petrus pergi menemui umat di rumah Markus. Semasa mudanya, Markus telah bertemu dengan Yesus, tetapi tidak menjadi seorang muridNya.
Dalam injilnya, Markus menceritakan bahwa ketika Yesus ditangkap dan di giring kehadapan mahkamah agung, seorang anak muda mengikuti-Nya dari belakang. Para serdadu hendak menangkap orang muda itu, tetapi dengan cepat pemuda itu meloloskan diri darinya. Besar kemungkinan orang muda itu adalah Markus sendiri, karena peristiwa ini hanya terdapat dalam Injil Markus saja.
Markus ini disebut juga Yohanes Markus. Ia adalah keponakan Barnabas. Ia ditobatkan dan dipermandikan oleh Petrus. Markus menemani Paulus dan Barnabas dalam beberapa perjalanan misi: perjalanan pertama ke Antiokia (Kis12:25) dan kemudian ke Siprus (Kis 13:4-5). Karena beberapa alasan, Markus kembali ke Yerusalem (Kis1 3:13). Ketika mereka mau melakukan perjalanan kedua, Barnabas mendesak agar Markus pun ikut serta, namun Paulus menolak hal itu sehingga terjadilah perpecahan antara Paulus dan Barnabas. Lalu Paulus pergi ke Asia kecil ditemani oleh Silas sedangkan Barnabas bersama Markus pergi ke Siprus (Kis 15:36-41). Dari permohonan Paulus kepada Timotius (2Tim 4:11) agar Markus mengunjunginya di penjara, dapatlah kita ketahui bahwa Paulus sangat membutuhkan Markus.
Dalam suratnya yang pertama, Petrus mengirimkan salam dari Roma, dari "anakku, Markus" (1Pet 5:13). Hal ini-diperkuat oleh tradisi purba dan nada Injil Markus-memberikan kepastian bahwa Markus juga adalah rekan atau orang yang dekat dengan Petrus. Di Roma, Markus menjadi pembantu Petrus. Ia menjadi juru bicara Petrus. Tentang hal ini dikatakan bahwa Markus dengan teliti mencatat segala sesuatu yang diingatnya tentang ucapan-ucapan Petrus kepada orang banyak.
Setelah Santo Petrus dan Paulus dibunuh oleh Kaisar Nero, Markus berangkat ke Mesir dan disana ia disebut oleh Hieronimus sebagai "bapa para pertapa di gurun pasir Mesir". Kemudian ia menjadi Uskup Aleksandria dan dibunuh karena Kristus. Jenazahnya kemudian di bawa ke Venesia dan relikiunya disimpan di Basilika Santo Markus. Tanggal lahir dan kematiannya tidak diketahui dengan pasti. Lambangnya sebagai pengarang Injil adalah singa, raja gurun pasir, yang diambil dari permulaan injilnya yang menyinggung gurun pasir.imankatolik.or.id