Kamis, 20 Oktober 2016

Yesus Hadir Membawa Perpisahan

Kamis Biasa Pekan XXIX (H)
Ef. 3:14-21
Mzm. 33:1-2,4-5,11-12, 18-19
Luk. 12:49-53



Ef. 3:14-21

3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Luk. 12:49-53

12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.



Yesus Hadir Membawa Perpisahan

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan bagaimana Yesus yang dikenal sebagai penuh kasih, lemah lembut, penuh kedamaian, hari ini mengaku membawa perpisahan, bahkan membawa atau menyalakan api. Namun perlu kita sadari bahwa iman akan DIA bisa membuat perpecahan bahkan dalam keluarga. Kita tentu sadar dengan baik, bagaimana hidup kita sebagai orang Katolik di negeri ini. tidak mudah, Yesus menyatakan itu dengan baik, kala menyatakan bahwa dalam keluargapun bisa terjadi pemisahan.
Api dalam konteks ini bisa berarti api yang akan membawa pengadilan, memisahkan yang baik dan yang jahat. Tidak heran kalau terjadi perpecahan antara yang jahat dan yang baik. Perlawanan dan pertentangan.

Saudara terkasih, apa yang kita renungkan adalah bahwa mengikuti Tuhan termasuk konsekuensi akan mendapatkan pertentangan, permusuhan, dan kedatangan orang-orang yang merasa terganggu. Konsekuensi logis dan bagaimana tidak mudahnya mengikuti Yesus. Tidak ada jalan yang mudah untuk mengarah kepada kebaikan dan keselamatan. Jalan mudah lebih merupakan jebakan yang dipasang untuk si jahat agar kita terlena. Tidak perlu kaget ketika banyak orang jahat diberi tahu malah marah dan menuduh balik, itu termasuk juga di rumah. Antara saudara malah bertikai bukan saling mendukung di dalam kasih satu sama lain. Sikap kita di dalam  menghadapi itu semua tentu jauh lebih penting, yaitu bagaimana kita tetap hidup di dalam dan bersama Tuhan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar