HARI
MINGGU BIASA PEKAN XXVII (H)
Hab.
1:2-3,2:2-4
Mzm.
95:1-2,6-7,8-9
2
Tim. 1:6-8,13-14
Luk.
17:3-10
Hab.
1:2-3,2:2-4
1:2 Berapa lama lagi, TUHAN,
aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu:
"Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
1:3 Mengapa Engkau
memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya
dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi
2:2 Lalu TUHAN menjawab aku,
demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh,
supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
2:3 Sebab penglihatan itu
masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak
menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh
akan datang dan tidak akan bertangguh.
2:4 Sesungguhnya, orang yang
membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup
oleh percayanya.
2
Tim. 1:6-8,13-14
1:6 Karena itulah
kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh
penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan
kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan,
kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi janganlah malu
bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman
karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:13 Peganglah segala sesuatu
yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan
lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang
indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di
dalam kita.
Luk.
17:3-10
17:5 Lalu kata rasul-rasul
itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
17:6 Jawab Tuhan: "Kalau
sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata
kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia
akan taat kepadamu."
17:7 "Siapa di antara
kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak
baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari
segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia
akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh
makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima
kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan
kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu.
Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah
kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan
apa yang kami harus lakukan.
Pengajaran
untuk Para Murid
Saudara terkasih, untuk menjadi murid satu yang
utama adalah untuk rendah hati. Sikap yang tidak mudah untuk dilakukan. Berkaitan
dengan iman dan rendah hati sehingga
bisa menjadi murid yang baik, penuh kasih dan memberikan kualitas seorang
murid.
Saudara terkasih, apa yang murid lakukan bukan
sebagaimana kaum Farisi yang melakukan demi mendapatkan balasan. Kebaikan yang
berpamrih, mendapatkan balasan setimpal, dan kadang itu membuat kita salah
untuk berlaku sebagai murid.
Saudara terkasih, sikap rendah hati ini agar kita
sepenuhnya bergantung kepada-Nya, kita menjalankaan apa yang menjadi perutusan
kita, bukan kehendak, keinginan, atau maunya kita, namun rencana dan kehendak
Tuhan Allah di dalam karya kita. Apapun karya dan kehidupan kita, ada peran dan
karya Tuhan Allah di sana. Apa yang Tuhan kehendaki ialah kita tetap merasa
tidak berdaya bukan malah menyombongkan diri, merasa semua bisa, apalagi jika
menjadikan Tuhan sebagai tukang memenuhi keinginan saja.
Sikap ini yang Tuhan kehendaki dari para murid,
termasuk kita. Rendah hati dan penuh penyerahan diri pada kehendak Tuhan. Kehendak-Nya
yang menjadi pedoman hidup kita. Apakah kita sudah berlaku demikian? Jika masih
jatuh bangun, jangan khawatir, karena kita akan dikuatkan Tuhan Allah. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar