Senin, 17 Oktober 2016

Berdoa dengan Tidak Jemu-Jemu

HARI MINGGU BIASA PEKAN XXIX (H)
Kel. 17:8-13
Mzm. 121:1-2,3-4,5-6,7-8
2 Tim. 3:14-4:2
Luk. 18:1-8



Kel. 17:8-13

17:8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:9 Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.


2 Tim. 3:14-4:2

3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.


Luk. 18:1-8

18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
18:2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.
18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"





Berdoa dengan Tidak Jemu-Jemu

Saudara terkasih, apa yang Tuhan kehendaki ialah berdoa dengan tidak jemu-jemu. Sering kita digoda untuk merasa didiamkan Tuhan dan tidak ditanggapi doanya. Sudah mengadakan berbagai cara berdoa, melakukan doa di mana-mana, dan memohon petolongan ke mana-mana untuk mendukung doa suatu ujud, namun semua seolah tidak ada tanggapan atau respon dari Allah sebagaimana yang kita kehendaki.
Apakah benar Tuhan tidak hadir dan datang menjawab doa kita? Tidak mesti demikian. Bisa saja Tuhan menjawab dengan cara dan apa yang tidak kita inginkan. Atau Tuhan Allah sedang menguji kita melihat bagaimana kesetiaan dan ketekunan kita untuk tetap berharap dan memohon kepada Tuhan.
Doa bukan segalanya untuk memenuhi apa yang kita inginkan dan kehendaki, namun bagaimana kita bisa meyakini bahwa rahmat Tuhan akan bekerja pada kita. Apa yang terjadi adalah rahmat-Nya dan doa kita sebagai sarana atau upaya setimpal dari pihak kita.

Berdoa dengan tekun, tidak mengenalm menyerah, dan mengerti kehendak-Nya, bukan hanya mau apa yang kita penuhi itu terpenuhi saja. Itu semua bisa sepanjang kita berjalan dalam naungan belas kasih-Nya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar