Pw. S. Fransiskus dr Asisi (P)
Gal. 1:13-24
Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15
Luk. 10:38-42
Gal. 1:13-24
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama
Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang
sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin
memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan
memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan
Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta
pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah
menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ
kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi
Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain,
kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar,
aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di
Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka,
sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Luk. 10:38-42
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di
sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria
ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan
menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Fransiskus dari Asisi
Santo Fransiskus dari
Assisi atau Asisi (lahir
di Assisi, Italia, 5 Juli 1182; meninggal di sana pada 3 Oktober 1226) mendirikan Ordo Fransiskan atau "Friars Minor". Dia adalah santo pelindung hewan, pedagang, dan lingkungan
Masa kecil dan muda
Terlahir dengan nama Giovanni Bernardone, biasanya dikenal
dengan Fransisko (bahasa Italia: Francesco). Ayahnya, Pietro, adalah seorang pedagang pakaian
kaya. Tentang ibunya, Pica, sedikit yang diketahui. Fransiskus memiliki
beberapa saudara lainnya.
Ada sejumlah
penjelasan yang berbeda tentang asal usul nama Fransisko ("orang
Perancis"). Satu penjelasan menyebut bahwa nama itu diberikan oleh ayahnya
tidak lama setelah ia lahir, yang kembali ke Assisi dari perjalanan ke Perancis. Penjelasan lainnya mengatakan bahwa pada masa kecilnya ia sudah menguasai
bahasa Perancis (mungkin dikarenakan ibunya diyakini adalah orang Perancis).
Menolak untuk aktif
dalam bisnis ayahnya dan penghormatan berlebihan terhadap kekayaan, Fransiskus
menghabiskan masa mudanya dengan membaca buku (dikarenakan ayahnya yang kaya
mampu membiayai pendidikan nomor satu untuk anaknya dan dia menjadi lancar
dalam membaca beberapa bahasa termasuk Latin).
Sejak muda ia sudah
kecewa terhadap dunia sekitarnya. Salah satunya tampak dalam kisah
perjumpaannya dengan seorang pengemis. Dalam cerita ini, ia sedang bermain
dengan teman-temannya, lalu datanglah seorang pengemis dan meminta sedekah.
Ketika teman-temannya tidak memedulikan permohonan pengemis itu, Fransiskus
memberikan orang itu semuanya yang ada di kantongnya. Teman-temannya dengan
cepat memaki dan mengoloknya atas kebodohannya, dan ketika ia sampai di rumah,
ayahnya memakinya karena marah.
Pada 1201 dia
bergabung dalam peperangan melawan Perugia, ditawan, dan menghabiskan setahun dalam penjara. Kemungkinan perubahan
dirinya ke pikiran yang lebih serius merupakan proses bertahap yang berhubungan
dengan pengalamannya ini.
Konon pada suatu
waktu, ketika ia menghindari olokan bekas teman-temannya, dan mereka bertanya
sambil tertawa apakah ia pernah berpikir untuk menikah, dia menjawab, "Ya,
seorang pengantin yang lebih cantik dari yang pernah kalian lihat."
Maksudnya adalah "putri kemiskinannya", seperti yang biasa dia
katakan kelak.
Dia menghabiskan
banyak waktunya menyendiri, meminta penerangan kepada Tuhan. Pada suatu saat
dia mengambil untuk merawat korban paling menjijikkan di rumah sakit kusta
dekat Assisi.
Setelah ziarah ke Roma, di mana dia mengemis pada pintu gereja untuk orang miskin, dia mendapat penglihatan di mana dia mendengar
suara yang memanggilnya untuk memulihkan Gereja Tuhan yang rusak. Dia berpikir
ini tentunya gereja St. Damianus yang telah
rusak dekat Assisi. Ia menjual kudanya bersama sejumlah kain dari toko
bapaknya, lalu memberikan hasilnya kepada pastur untuk maksud ini.
Pietro, yang marah
besar, mencoba untuk menyadarkannya, pertama dengan ancaman dan kemudian dengan
hukuman badan. Setelah percakapan terakhir di hadapan seorang uskup, Fransiskus menolak semua
keinginan bapaknya, bahkan menyingkirkan kain yang diterima dari bapaknya, dan
untuk sementara ia menjadi pengelana gelandangan di perbukitan sekitar Assisi.
Kembali ke kotanya di
mana ia menghabiskan dua tahun waktunya, ia memulihkan beberapa gereja yang
telah runtuh, di antaranya adalah kapel kecil St Maria para
Malaikat, Assisi, sedikit di luar kota, yang kemudian menjadi tempat tinggal
kesukaannya.
Awal Mula Persaudaraan
Pada akhir periode
ini (menurut Jordanus, pada 1209), ia mendengar sebuah khotbah dari Injil Matius 10:9 yang memberikan kesan
yang teramat dalam kepadanya. Dalam khotbah itu Yesus mengajarkan pengikutnya
bahwa mereka harus pergi dan memberitakan bahwa kerajaan surga sudah dekat, dan
bahwa mereka dilarang membawa uang, tongkat untuk perjalanan itu, ataupun
memakai sepatu. Fransiskus memutuskan untuk menyerahkan dirinya seluruhnya ke
kehidupan kemiskinan kerasulan.
Memakai pakaian
kasar, bertelanjang kaki, dan mengikuti petunjuk Injil, tanpa tongkat atau
bekal, dia mulai mengajarkan pertobatan. Seorang teman sekotanya yang
terkenal, Bernardo di Quintavalle, segera bergabung dengannya. Ia menyumbangkan segala miliknya untuk
pekerjaan tersebut. Begitu pula rekan-rekannya yang lain, yang dalam setahun
mencapai sebelas orang. Fransiskus menyebut mereka "fratres minores",
dalam bahasa Latin, atau "saudara-saudara hina". Kaum Fransiskan
kadangkala disebut "frater". Istilah ini berasal dari kata
"saudara" dalam bahasa Latin.
Saudara-saudara ini
tinggal di rumah kusta yang tidak digunakan lagi di Rivo Torto dekat Assisi.
Tetapi mereka banyak menghabiskan waktu mereka berkeliling di daerah-daerah
pegunungan Umbria, selalu gembira dan bernyanyi, namun juga memberikan kesan yang mendalam
kepada para pendengarnya oleh ketulusan mereka.
Hidup mereka sangat
mirip dengan pertapa, meskipun praktik seperti itu tidak dianjurkan oleh aturan
pertama yang diberikan Fransiskus kepada mereka (mungkin sejak 1209). Aturan
itu tampaknya tidak lebih dari sekadar kumpulan bacaan Kitab Suci yang
menekankan tugas kemiskinan.
Pada 1209 Fransiskus
memimpin pengikutnya ke Roma dan meminta izin Paus untuk mendirikan sebuah ordo
keagamaan baru.
Fioretti - buku riwayat hidup Fransiskus dari Assisi yang ditulis pada akhir
abad ke-14. Bukan sebuah kehidupan mengemis yang dijalani oleh saudara-saudara
tersebut ketika mereka mulai pada 1210 dengan persetujuan Paus, tetapi
sebuah usaha yang tekun. Kerja mereka termasuk pelayanan tempat tinggal bagi
orang sakit dan miskin, pidato yang tulus oleh para pastur dan orang awam, dan misi dalam
lingkaran yang meluas, yang akhirnya termasuk orang kafir.
Mereka berkumpul
bersama setiap tahun pada hari Pentakosta di gereja kecil di Portiuncula di Asisi, untuk
melaporkan pengalaman mereka dan memperkuat mereka untuk usaha baru.
Ada ketidakpastian
dalam catatan kronologi dan sejarah mendetail dari akhir 15 tahun hidup
pendirinya. Namun tahun-tahun ini mencakup kisah tentang asal usul rumah-rumah
pertama di Perugia, Cortona, Pisa, Florence, dan di tempat-tempat lainnya (1211-1213); upaya-upaya awal untuk
melaksanakan misi kepada orang-orang kafir, pengutusan lima saudara yang tak
lama kemudian menjadi martir ke Maroko, serta perjalanan yang dilakukan oleh Fransiskus sendiri ke Spanyol.
Santo Pelindung bagi Lingkungan Hidup
Menurut kisah kuno
St. Fransiskus berkhotbah kepada burung-burung dan binatang-binatang lain,
selain kepada manusia juga. Kini ia dikenal sebagai santo pelindung bagi binatang dan lingkungan hidup. Patungnya seringkali diletakkan di taman untuk menghormati minatnya
terhadap alam. Pestanya dirayakan pada 4 Oktober.BD.eLeSHa.
Diolah dari
Wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar