Selasa, 04 Oktober 2016

Fransiskus dari Asisi

Pw. S. Fransiskus dr Asisi (P)
Gal. 1:13-24
Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15
Luk. 10:38-42



Gal. 1:13-24

1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.

Luk. 10:38-42

10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


Fransiskus dari Asisi

Santo Fransiskus dari Assisi atau Asisi (lahir di AssisiItalia5 Juli 1182; meninggal di sana pada 3 Oktober 1226) mendirikan Ordo Fransiskan atau "Friars Minor". Dia adalah santo pelindung hewanpedagang, dan lingkungan
Masa kecil dan muda
Terlahir dengan nama Giovanni Bernardone, biasanya dikenal dengan Fransisko (bahasa ItaliaFrancesco). Ayahnya, Pietro, adalah seorang pedagang pakaian kaya. Tentang ibunya, Pica, sedikit yang diketahui. Fransiskus memiliki beberapa saudara lainnya.
Ada sejumlah penjelasan yang berbeda tentang asal usul nama Fransisko ("orang Perancis"). Satu penjelasan menyebut bahwa nama itu diberikan oleh ayahnya tidak lama setelah ia lahir, yang kembali ke Assisi dari perjalanan ke Perancis. Penjelasan lainnya mengatakan bahwa pada masa kecilnya ia sudah menguasai bahasa Perancis (mungkin dikarenakan ibunya diyakini adalah orang Perancis).
Menolak untuk aktif dalam bisnis ayahnya dan penghormatan berlebihan terhadap kekayaan, Fransiskus menghabiskan masa mudanya dengan membaca buku (dikarenakan ayahnya yang kaya mampu membiayai pendidikan nomor satu untuk anaknya dan dia menjadi lancar dalam membaca beberapa bahasa termasuk Latin).
Sejak muda ia sudah kecewa terhadap dunia sekitarnya. Salah satunya tampak dalam kisah perjumpaannya dengan seorang pengemis. Dalam cerita ini, ia sedang bermain dengan teman-temannya, lalu datanglah seorang pengemis dan meminta sedekah. Ketika teman-temannya tidak memedulikan permohonan pengemis itu, Fransiskus memberikan orang itu semuanya yang ada di kantongnya. Teman-temannya dengan cepat memaki dan mengoloknya atas kebodohannya, dan ketika ia sampai di rumah, ayahnya memakinya karena marah.
Pada 1201 dia bergabung dalam peperangan melawan Perugia, ditawan, dan menghabiskan setahun dalam penjara. Kemungkinan perubahan dirinya ke pikiran yang lebih serius merupakan proses bertahap yang berhubungan dengan pengalamannya ini.
Konon pada suatu waktu, ketika ia menghindari olokan bekas teman-temannya, dan mereka bertanya sambil tertawa apakah ia pernah berpikir untuk menikah, dia menjawab, "Ya, seorang pengantin yang lebih cantik dari yang pernah kalian lihat." Maksudnya adalah "putri kemiskinannya", seperti yang biasa dia katakan kelak.
Dia menghabiskan banyak waktunya menyendiri, meminta penerangan kepada Tuhan. Pada suatu saat dia mengambil untuk merawat korban paling menjijikkan di rumah sakit kusta dekat Assisi.
Setelah ziarah ke Roma, di mana dia mengemis pada pintu gereja untuk orang miskin, dia mendapat penglihatan di mana dia mendengar suara yang memanggilnya untuk memulihkan Gereja Tuhan yang rusak. Dia berpikir ini tentunya gereja St. Damianus yang telah rusak dekat Assisi. Ia menjual kudanya bersama sejumlah kain dari toko bapaknya, lalu memberikan hasilnya kepada pastur untuk maksud ini.
Pietro, yang marah besar, mencoba untuk menyadarkannya, pertama dengan ancaman dan kemudian dengan hukuman badan. Setelah percakapan terakhir di hadapan seorang uskup, Fransiskus menolak semua keinginan bapaknya, bahkan menyingkirkan kain yang diterima dari bapaknya, dan untuk sementara ia menjadi pengelana gelandangan di perbukitan sekitar Assisi.
Kembali ke kotanya di mana ia menghabiskan dua tahun waktunya, ia memulihkan beberapa gereja yang telah runtuh, di antaranya adalah kapel kecil St Maria para Malaikat, Assisi, sedikit di luar kota, yang kemudian menjadi tempat tinggal kesukaannya.
Awal Mula Persaudaraan
Pada akhir periode ini (menurut Jordanus, pada 1209), ia mendengar sebuah khotbah dari Injil Matius 10:9 yang memberikan kesan yang teramat dalam kepadanya. Dalam khotbah itu Yesus mengajarkan pengikutnya bahwa mereka harus pergi dan memberitakan bahwa kerajaan surga sudah dekat, dan bahwa mereka dilarang membawa uang, tongkat untuk perjalanan itu, ataupun memakai sepatu. Fransiskus memutuskan untuk menyerahkan dirinya seluruhnya ke kehidupan kemiskinan kerasulan.
Memakai pakaian kasar, bertelanjang kaki, dan mengikuti petunjuk Injil, tanpa tongkat atau bekal, dia mulai mengajarkan pertobatan. Seorang teman sekotanya yang terkenal, Bernardo di Quintavalle, segera bergabung dengannya. Ia menyumbangkan segala miliknya untuk pekerjaan tersebut. Begitu pula rekan-rekannya yang lain, yang dalam setahun mencapai sebelas orang. Fransiskus menyebut mereka "fratres minores", dalam bahasa Latin, atau "saudara-saudara hina". Kaum Fransiskan kadangkala disebut "frater". Istilah ini berasal dari kata "saudara" dalam bahasa Latin.
Saudara-saudara ini tinggal di rumah kusta yang tidak digunakan lagi di Rivo Torto dekat Assisi. Tetapi mereka banyak menghabiskan waktu mereka berkeliling di daerah-daerah pegunungan Umbria, selalu gembira dan bernyanyi, namun juga memberikan kesan yang mendalam kepada para pendengarnya oleh ketulusan mereka.
Hidup mereka sangat mirip dengan pertapa, meskipun praktik seperti itu tidak dianjurkan oleh aturan pertama yang diberikan Fransiskus kepada mereka (mungkin sejak 1209). Aturan itu tampaknya tidak lebih dari sekadar kumpulan bacaan Kitab Suci yang menekankan tugas kemiskinan.
Pada 1209 Fransiskus memimpin pengikutnya ke Roma dan meminta izin Paus untuk mendirikan sebuah ordo keagamaan baru.
Fioretti - buku riwayat hidup Fransiskus dari Assisi yang ditulis pada akhir abad ke-14. Bukan sebuah kehidupan mengemis yang dijalani oleh saudara-saudara tersebut ketika mereka mulai pada 1210 dengan persetujuan Paus, tetapi sebuah usaha yang tekun. Kerja mereka termasuk pelayanan tempat tinggal bagi orang sakit dan miskin, pidato yang tulus oleh para pastur dan orang awam, dan misi dalam lingkaran yang meluas, yang akhirnya termasuk orang kafir.
Mereka berkumpul bersama setiap tahun pada hari Pentakosta di gereja kecil di Portiuncula di Asisi, untuk melaporkan pengalaman mereka dan memperkuat mereka untuk usaha baru.
Ada ketidakpastian dalam catatan kronologi dan sejarah mendetail dari akhir 15 tahun hidup pendirinya. Namun tahun-tahun ini mencakup kisah tentang asal usul rumah-rumah pertama di Perugia, Cortona, Pisa, Florence, dan di tempat-tempat lainnya (1211-1213); upaya-upaya awal untuk melaksanakan misi kepada orang-orang kafir, pengutusan lima saudara yang tak lama kemudian menjadi martir ke Maroko, serta perjalanan yang dilakukan oleh Fransiskus sendiri ke Spanyol.
Santo Pelindung bagi Lingkungan Hidup
Menurut kisah kuno St. Fransiskus berkhotbah kepada burung-burung dan binatang-binatang lain, selain kepada manusia juga. Kini ia dikenal sebagai santo pelindung bagi binatang dan lingkungan hidup. Patungnya seringkali diletakkan di taman untuk menghormati minatnya terhadap alam. Pestanya dirayakan pada 4 Oktober.BD.eLeSHa.

Diolah dari Wikipedia.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar