Pesta
S. Teresia dr Kanak-Kana Yesus, PrwPujG Pld-Misi (P)
Ayb.
42:1-,5-6,12-17
Mzm.
119:66,71,75,91,125,130
Luk.
10:17-24
Ayb.
42:1-,5-6,12-17
42:1 Maka jawab Ayub kepada
TUHAN:
42:2 "Aku tahu, bahwa
Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
42:3 Firman-Mu: Siapakah dia
yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa
pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan
yang tidak kuketahui.
42:5 Hanya dari kata orang
saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang
Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku
mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.
42:12 TUHAN memberkati Ayub
dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia
mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang
lembu, dan seribu ekor keledai betina.
42:13 Ia juga mendapat tujuh
orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
42:14 dan anak perempuan yang
pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
42:15 Di seluruh negeri tidak
terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya
milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
42:16 Sesudah itu Ayub masih
hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan
cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
42:17 Maka matilah Ayub, tua
dan lanjut umur.
Luk.
10:17-24
10:17 Kemudian ketujuh puluh
murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan
takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah
memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa
untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian
janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga."
10:21 Pada waktu itu juga
bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu,
Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang
bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa,
itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah diserahkan
kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain
Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan
menyatakan hal itu."
10:23 Sesudah itu
berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata:
"Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
10:24 Karena Aku berkata
kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi
tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak
mendengarnya."
Theresia dari Kanak-Kanak Yesus
Theresia Martin dilahirkan di
kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2 Januari 1873. Ayahnya bernama Louis Martin dan
ibunya Zelie Guerin.
Pasangan tersebut dikarunia sembilan orang anak, tetapi hanya lima yang
bertahan hidup hinga dewasa. Kelima bersaudara itu semuanya puteri dan semuanya
menjadi biarawati!
Ketika Theresia masih
kanak-kanak, ibunya terserang penyakit kanker. Pada masa itu, mereka belum
memiliki obat-obatan dan perawatan khusus seperti sekarang. Para dokter
mengusahakan yang terbaik untuk menyembuhkannya, tetapi penyakit Nyonya Martin
bertambah parah. Ia meninggal dunia ketika Theresia baru berusia empat tahun.
Sepeninggal isterinya, ayah
Theresia memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di mana kerabat mereka
tinggal. Di dekat sana ada sebuah biara Karmel di mana para suster berdoa
secara khusus untuk kepentingan seluruh dunia. Ketika Theresia berumur sepuluh
tahun, seorang kakaknya, Pauline, masuk biara Karmel di Lisieux. Hal itu amat
berat bagi Theresia. Pauline telah menjadi "ibunya yang kedua",
merawatnya dan mengajarinya, serta melakukan semua hal seperti yang dilakukan
ibumu untuk kamu. Theresia sangat kehilangan Pauline hingga ia sakit parah.
Meskipun sudah satu bulan Theresia sakit, tak satu pun dokter yang dapat
menemukan penyakitnya. Ayah Theresia dan keempat saudarinya berdoa memohon
bantuan Tuhan. Hingga, suatu hari patung Bunda Maria di kamar Theresia
tersenyum padanya dan ia sembuh sama sekali dari penyakitnya!
Suatu ketika, Theresia mendengar
berita tentang seorang penjahat yang telah melakukan tiga kali pembunuhan dan
sama sekali tidak merasa menyesal. Theresia mulai berdoa dan melakukan silih
bagi penjahat itu (seperti menghindari hal-hal yang ia sukai dan mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang kurang ia sukai). Ia memohon pada Tuhan untuk mengubah
hati penjahat itu. Sesaat sebelum kematiannya, penjahat itu meminta salib dan
mencium Tubuh Yesus yang tergantung di kayu salib. Theresia sangat bahagia!
Ia tahu bahwa penjahat itu telah menyesali dosanya di hadapan Tuhan.
Theresia sangat mencintai Yesus.
Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-Nya. Ia ingin masuk biara Karmel
agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan bekerja dan berdoa bagi
orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi masalahnya, ia
terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu dan menunggu dan berdoa. Hingga
akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus, ia
diijinkan masuk biara Karmelit di Liseux.
Apa yang dilakukan Theresia di
biara? Tidak ada yang istimewa. Tetapi, ia mempunyai suatu rahasia: CINTA.
Suatu ketika Theresia mengatakan, "Tuhan tidak menginginkan kita untuk
melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya." Jadi, Theresia
berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah lembut dan
sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah. Para suster biasa mencuci
baju-baju mereka dengan tangan. Seorang suster tanpa sengaja selalu
mencipratkan air kotor ke wajah Theresia. Tetapi Theresia tidak pernah menegur
atau pun marah kepadanya. Theresia juga menawarkan diri untuk melayani suster
tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali mengeluh karena sakitnya.
Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia percaya bahwa
jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah
pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia.
Hanya sembilan tahun lamanya
Theresia menjadi biarawati. Ia terserang penyakit tuberculosis (TBC) yang
membuatnya sangat menderita. Kala itu belum ada obat yang dapat menyembuhkan
penyakit TBC. Dokter hanya bisa sedikit menolong. Ketika ajal menjelang,
Theresia memandang salib dan berbisik, "O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku,
aku cinta pada-Mu!" Pada tanggal 30 September 1897, Theresia meninggal
dunia ketika usianya masih duapuluh empat tahun. Sebelum wafat, Theresia
berjanji untuk tidak menyerah pada rahasianya. Ia berjanji untuk tetap
mencintai dan menolong sesama dari surga. Sebelum meninggal Thresesia
mengatakan, "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia." Dan ia
menepati janjinya! Semua orang dari seluruh dunia yang memohon bantuan St.
Theresia untuk mendoakan mereka kepada Tuhan telah memperoleh jawaban atas
doa-doa mereka.
SETELAH THERESIA WAFAT
Setelah wafat, Theresia menjadi
terkenal karena buku yang ditulisnya "Kisah Suatu Jiwa," yang
diterbitkan satu tahun setelah wafatnya (di Indonesia diterjemahkan dengan
judul: 'Aku Percaya akan Cinta Kasih Allah'). Theresia dikanonisasi pada tahun
1925 oleh Paus Pius X. Ia dikenal dengan sebutan Santa Theresia dari
Kanak-kanak Yesus atau Santa Theresia si Bunga Kecil. St. Theresia bersama-sama
dengan St. Jeanne d'Arc diberi gelar Pelindung Perancis. Selain itu St.
Theresia bersama-sama dengan St. Fransiskus Xaverius diberi gelar Pelindung
Misionaris. Baru-baru ini, tanggal 19 Oktober 1997, Theresia juga menjadi
wanita ke-3 yang diberi gelar Doktor Gereja. Kalian dapat mohon bantuannya
mengenai apa saja. Ia pernah berjanji akan melimpahi kita dengan bunga-bunga
mawar dari surga dan memang, sejak kematiannya banyak mukjizat yang terjadi
berkat bantuan doanya. Pestanya dirayakan setiap tanggal 1 Oktober.
RAHASIA THERESIA : JALAN KECIL,
JALAN KANAK-KANAK ROHANI
Theresia seorang gadis yang
sederhana dengan `jalan kecilnya' yang istimewa. Ia menunjukkan bahwa
kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapa pun rendah, hina dan biasanya
orang itu. Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan
tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih murni kepada Tuhan. Kamu pun dapat
menjadi kudus dengan cara-cara sederhana seperti yang dilakukan oleh St.
Theresia dengan jalan kecilnya.BD.eLeSHa.
Sumber:Yesaya.indocell.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar