Sabtu
Biasa Pekan XXX (H)
Fil.
1:18-26
Mzm.
42:2,3,5bcd
Luk.
14:1,7-11
Fil.
1:18-26
1:18 Tetapi tidak mengapa,
sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun
dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
1:19 karena aku tahu, bahwa
kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus
Kristus.
1:20 Sebab yang sangat
kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh
malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata
dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus
hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang
harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua
pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh
lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk
tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini
tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian
supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu
dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada
kamu.
Luk.
14:1,7-11
14:1 Pada suatu hari Sabat
Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk
makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:7 Karena Yesus melihat,
bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan
perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang
mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan,
sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari
padamu,
14:9 supaya orang itu, yang
mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat
ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang
paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau
diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan
datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan
demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan."
Ajaran
Merendahkan Diri
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja menawarkan
kepada kita untuk sejenak merenungkan Sabda-Nya mengenai merendahkan diri. Ia
mengatakan, barang siapa merendahkan diri akan ditinggikan, dan barangsiapa
meninggikan diri akan direndahkan.
Apa yang kit saksikan dalam keseharian sering kita
jatuh, terpengaruh pada godaan cinta diri berlebihan, sehingga tanpa sadar meninggikan
diri. Apa yang kita lakukan ini justru membuat kita diturunkan bukan karena
Allah pendendam, namun sikap kita tidak pantas, apalagi jika kita meninggikan
diri di depan Tuhan. Penyakit dunia ini sering lembut menghayutnya, sehingga
kita abai dan terlena dan kemudian menjadi tinggi hati, sombong, dan
merendahkan orang lain.
Perumpamaan yang Tuhan pakai ialah, karena
banyaknya orang yang merasa terhormat dan memilih duduk di depan dalam
perjamuan makan. Inilah dasar pengajaran-Nya, bagaimana orang berebut merasa
pantas dan ketika diminta pindah, apa tidak lebih malu? Tuhan menghendaki kita
tahu diri, bukan rendah diri dan minder, namun menempatkan diri kita tidak
berlebihan.
Paus Fransiskus menujukkan sikap itu dalam banyak
kejadian. Usai terpilih menjadi Uskup Roma dan Paus, beliau memilih ikut bis
rombongan para kardinal, bukan mobil khusus Paus. Sebelum memberikan berkat
perdana, beliau memohon umat mendoakannya agar mampu menjalankan perutusannya. Ia
juga memohonkan ampun atas rekan-rekan kardinal yang telah memilihnya. Beliau sudah
membeli tiket kepulangannya ke Argentina, artinya sama sekali tidak berhasrat,
berpikirpun tidak kalau akan tetap tinggal di Vatikan yang tidak perlu tiket
pulang.
Saudara terkasih, pilihan untuk tinggi hati atau
rendah hati, baik di depan sesama atau Tuhan. Itu kita yang menentukan jika
kita hidup bersama Tuhan, tentu memilih bersikap rendah hati. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar