Sabtu
Biasa Pekan XXVII (H)
Gal.
3:22-28
Mzm.
103:2-3,4-5,6-7
Luk.
11:27-28
Gal.
3:22-28
3:22 Tetapi Kitab Suci telah
mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam
Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
3:23 Sebelum iman itu datang
kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu
telah dinyatakan.
3:24 Jadi hukum Taurat adalah
penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah
datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
3:26 Sebab kamu semua adalah
anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27 Karena kamu semua, yang
dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
3:28 Dalam hal ini tidak ada
orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada
laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
3:29 Dan jikalau kamu adalah
milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima
janji Allah.
Luk.
11:27-28
11:27 Ketika Yesus masih
berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata
kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang
telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata:
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang
memeliharanya."
Yang
Berbahagia
Saudara terkasih, dalam bacaan kali ini, Yesus
mengajak kita untuk melihat esensi kebahagiaan. Ukuran kebahagiaan manusia
seperti dikisahkan melalui seorang ibu bahwa kebahagiaannya adalah kesuksesan
anak-anaknya.
Pandangan ini tidak disalahkan oleh Yesus namun
dipertegas oleh Yesus bahwa kebahagiaan itu lebih mendalam lagi, dengan melihat
bahwa yang bahagia itu karena ketaatannya pada Allah semata.
Kebahagiaan karena prestasi, atau karena anak-anak
yang baik tidak salah di dalam penilaian dan pandangan Yesus,namun ada yang
lebih besar yaitu dalam contoh Maria. Sebagai Ibu ia tentu bahagia namun lebih
dalam karena ia menyatakan mendengarkan dan taat akan Allah.
Kita tentu akan bahagia mendapatkan hasil luar
biasa, prestasi, atau berkat apapun rupanya, namun tentu jauh lebih
membahagiakan jika kita mendengarkan kehendak-Nya dan menjalaninya dengan tekun.
Saudara terkasih, apakah kebahagiaan kita sudah
hingga melihat Tuhan dan karya-Nya yang bisa kita taati? Jika iya, kita patut
berbahagia. Sabda-Nya adalah jalan kita untuk bahagia. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar