HARI
RAYA S. PETRUS DAN S. PAULUS, Ras. (M)
Kis.
12:1-11
Mzm.
34:2-3,4-5,6-7,8-9
2
Tim. 4:6-8,17-18
Mat.
16:13-19
Kis.
12:1-11
12:1 Kira-kira pada waktu itu
raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
12:2 Ia menyuruh membunuh
Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
12:3 Ketika ia melihat, bahwa
hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan
menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
12:4 Setelah Petrus
ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu,
masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis
Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
12:5 Demikianlah Petrus
ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
12:6 Pada malam sebelum
Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua
orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit
pengawal sedang berkawal di muka pintu.
12:7 Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu.
Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah
segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
12:8 Lalu kata malaikat itu
kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Ia pun
berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu
dan ikutlah aku!"
12:9 Lalu ia mengikuti
malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu
sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
12:10 Setelah mereka melalui
tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang
besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.
Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba
malaikat itu meninggalkan dia.
12:11 Dan setelah sadar akan
dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan
telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari
segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
2
Tim. 4:6-8,17-18
4:6 Mengenai diriku, darahku
sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman.
4:8 Sekarang telah tersedia
bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang
adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua
orang yang merindukan kedatangan-Nya
4:17 tetapi Tuhan telah
mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil
diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan
melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku,
sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan
selama-lamanya! Amin
Mat.
16:13-19
16:13 Setelah Yesus tiba di
daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang,
siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada
yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula
yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya
kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon
Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya:
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan
itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan
kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan
apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Pengakuan
Petrus
Saudara terkasih, kita hari ini merenungkan dua
tokoh besar Gereja, satu adalah murid langsung yang mendapatkan pengajaran
Yesus, sedang Paulus merupakan pribadi yang mendapatkan sentuhan kasih Tuhan. Ia
merasakan sebagai pengejar pengikut Kekristenan.
Dua tokoh yang memberikan warna yang berbeda.
Injil memberikan pengajaran kepada kita bagaimana Petrus
sebagai murid yang “wakil” para murid yang lain. Semua itu dimulai dengan
pertanyaan Yesus “siapakah Aku?” Para murid menyatakan sebagaimana kata orang,
ada yang mengatakan sebagai Yohanes Pembaptis, ada yang mengenalinya sebagai
Elia, Yeremia, atau nabi yang lain. Pertanyaan pertama tersebut disambung
dengan pertanyaan kedua, jadi siapa Yesus itu menurut para murid sendiri.
Saudara terkasih, zaman ini adalah zaman media
informasi. Bagaimana informasi itu bisa
mengubah segalanya. Ada peristiwa di belahan bumi lain, dalam hitungan detik
telah diterima di belahan yang lain. Kecepatan ini kalau tidak dibarengi dengan
moral dan etika akan menjadi masalah. Kita tidak heran banyak orang
memanfaatkan hal ini untuk mengeruk keuntungan. Soal orang lain dirugikan dan
dijadikan korban tidak peduli. Ada pula pemutarbalikan fakta, menguasai massa
dengan mengurangi atau melebihkan informasi sehingga terjadi distrorsi atas
kebenaran.
Siapakah Aku? Berbagai macam jawaban, namun ketika
menurut kamu, ini jelas menunjuk, bagaimana pengenalan mereka akan Yesus
sehingga tidak bisa dibelokkan oleh apa kata orang. Sering kita lebih menjadi
orang yang percaya kata orang, yang belum tentu benar. Hal ini berkaitan dengan
kepentingan. Sikap kita yang mau mendengarkan kata hati, sebagai inspirasi dari
Tuhan untuk kehidupan kita. BD.eLeSHa.