Rabu, 29 Juni 2016

Pengakuan Petrus

HARI RAYA S. PETRUS DAN S. PAULUS, Ras. (M)
Kis. 12:1-11
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9
2 Tim. 4:6-8,17-18
Mat. 16:13-19



Kis. 12:1-11

12:1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
12:4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
12:5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
12:7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
12:8 Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
12:9 Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
12:10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
12:11 Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."


2 Tim. 4:6-8,17-18

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin


Mat. 16:13-19

16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.


Pengakuan Petrus

Saudara terkasih, kita hari ini merenungkan dua tokoh besar Gereja, satu adalah murid langsung yang mendapatkan pengajaran Yesus, sedang Paulus merupakan pribadi yang mendapatkan sentuhan kasih Tuhan. Ia merasakan sebagai pengejar  pengikut Kekristenan. Dua tokoh yang memberikan warna yang berbeda.
Injil memberikan pengajaran kepada kita bagaimana Petrus sebagai murid yang “wakil” para murid yang lain. Semua itu dimulai dengan pertanyaan Yesus “siapakah Aku?” Para murid menyatakan sebagaimana kata orang, ada yang mengatakan sebagai Yohanes Pembaptis, ada yang mengenalinya sebagai Elia, Yeremia, atau nabi yang lain. Pertanyaan pertama tersebut disambung dengan pertanyaan kedua, jadi siapa Yesus itu menurut para murid sendiri.
Saudara terkasih, zaman ini adalah zaman media informasi. Bagaimana informasi itu  bisa mengubah segalanya. Ada peristiwa di belahan bumi lain, dalam hitungan detik telah diterima di belahan yang lain. Kecepatan ini kalau tidak dibarengi dengan moral dan etika akan menjadi masalah. Kita tidak heran banyak orang memanfaatkan hal ini untuk mengeruk keuntungan. Soal orang lain dirugikan dan dijadikan korban tidak peduli. Ada pula pemutarbalikan fakta, menguasai massa dengan mengurangi atau melebihkan informasi sehingga terjadi distrorsi atas kebenaran.

Siapakah Aku? Berbagai macam jawaban, namun ketika menurut kamu, ini jelas menunjuk, bagaimana pengenalan mereka akan Yesus sehingga tidak bisa dibelokkan oleh apa kata orang. Sering kita lebih menjadi orang yang percaya kata orang, yang belum tentu benar. Hal ini berkaitan dengan kepentingan. Sikap kita yang mau mendengarkan kata hati, sebagai inspirasi dari Tuhan untuk kehidupan kita. BD.eLeSHa.

Selasa, 28 Juni 2016

"Mengapa Kamu Takut, Kamu yang Kurang Percaya?" (S. Ireneus)

Pw. S. Ireneus, Uskup dan Martir (M)
Am. 3:1-8;4:11-12
Mzm. 5:5-6,7,8
Mat. 8:23-27



Am. 3:1-8;4:11-12

3:1 Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya:
3:2 "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?
3:4 Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa?
3:5 Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu?
3:6 Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya?
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

4:11 "Aku telah menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:12 "Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. -- Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"
4:11 "Aku telah menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:12 "Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. -- Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!"

Mat. 8:23-27

8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"


"Mengapa Kamu Takut, Kamu yang Kurang Percaya?"
(S. Ireneus)

Ireneus lahir di Asia Kecil sekitar tahun 140. Ia mengenyam pendidikan di Smyrna. Pelajaran agama diperolehnya dari S. Polykarpus, seorang murid dari Yohanes Rasul. Ireneus berkarya sebagai imam di Lyons. Pada tahun 177, timbullah aksi penghamabtana agama.  Uskup Lyons, Potinus meninggal karena suatu penganiayaan yang kejam atas dirinya. Ireneus menggantikannya. Kepada umatnya ia selalu berkotbah dalam bahasa setempat, mesipun ia besar dan hidup dalam budaya dan bahasa Yunani. Ia selalu berusaha membela ajaran Gereja yang benar.
Ireneus berarti pecinta damai diwujudkan dalam seluruh hidupnya. Ia menjadi juru bicara paus kalau ada perselisihan  antara Gereja Latin dan Yunani mengenai tanggal hari raya Paska. Ia meninggal tahun 202 sebagai martir Kristus.
Saudara terkasih peringatan S. Ireneus sangat tepat dengan apa yang Tuhan lakukan di dalam bacaan Injil. Para murid yang telah menyaksikan sendiri perbuatan-perbuatan besar Tuhan ternyata belum sepenuhnya paham akan Tuhan. Tuhan menghardik mereka sebagai orang yang kurang percaya. Yesus meredakan angin dan danau yang sedang bergolak, tradisi kuno menggunakan gambaran laut yang mengamuk sebagai kuasa gelap yang melawan Allah.
Perilaku Tuhan yang bisa meredakan gelombang sebagai gambaran kuasa Yesus atas kuasa gelap. Perjumpaan dan kebersamaan akan terus membuat para murid mencari siapakah Orang ini? Pengenalan yang tidak sekali jadi dan itu juga tugas kita. BD.eLeSHa.



Senin, 27 Juni 2016

Mengikuti Yesus

Senin Biasa Pekan XIII (H)
Am. 2:6-10, 13-16
Mzm. 50:16bc-17,18-19,20-21,22-23
Mat. 8:18-22


Am. 2:6-10, 13-16

2:6 Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
2:7 Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,
2:8 sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
2:9 Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.
2:10 Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu.
2:13 dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;
2:14 yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat,
2:15 yang berliku-liku jalannya dan yang sesat perilakunya;
2:16 supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya,

Mat. 8:18-22

8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."


Mengikuti Yesus

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana mengikuti Yesus. Ada dua tokoh sebagai contoh, di mana ada orang yang datang sendiri untuk ikut Yesus padahal ia adalah ahli Taurat. Rupanya ia terpesona akan Yesus. Sikap yang lain adalah murid yang mau pergi dulu untuk mwnguburkan orang tuanya, konteks budaya kala itu yang mengutama penguburan orang tua.
Ada dua peristiwa, dua penggambaran pemuridan, dan dua syarat yang dituntut untuk mengikuti Yesus. Pertama soal mengikuti Yesus, menjadi murid-Nya, itu bukan jaminan akan kemapanan dan kenyamanan hidup. penggambaran oleh kata-kata Yesus di mana serigala  mempunyai liang dan burung memiliki sarang, namun tidak demikian dengan Anak Manusia, Yesus yang tempat untuk menempatkan kepala saja tidak punya. Gambaran ekstrem bahwa mengikuti, jadi murid-Nya, dan mengabdi-Nya bukan untuk mencari ketenaran, nama diri, dan kemapanan untuk hidup apalagi di dunia ini.
Sikap kedua mengenai totalitas pemuridan. Menjadi murid tidak bisa setengah-setengah, hanya demi Tuhan yang penting dan utama. Sikap sosial bukan memisahkan akan panggilan Tuhan namun bagaimana jika tanggung jawab sosial itu terintegrasi dengan jalan pengabdian kepada Tuhan. Tuhan bukan mau memisah-misahkan namun menyatukan.

Bapa Paus Fransiskus menyatakan umat Kristiani itu membuka sekat dan membangun jembatan bukan malah memisahkan dan membuat tembok tinggi. Kesatuan satu dengan yang lain, saling menghormati dan memberikan diri sebagai sarana mengasihi Tuhan dan sesama. BD.eLeSHa.

Keselamatan dan Panggilan

HARI MINGGU BIASA PEKAN XIII (H)
1 Raj. 19:16b,19-21
Mzm. 16:1-2a,5,7,8,9-10,11
Gal. 5:1,13-18
Luk. 9:51-62


1 Raj. 19:16b,19-21

19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.


Gal. 5:1,13-18

5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.


Luk. 9:51-62

9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.




Keselamatan dan Panggilan

Saudara terkasih, apa yang Gereja sajikan hari ini hendak mengajak  kita untuk merenungkan mengenai keselamatan dan mengenai panggilan Allah. Keduanya mengenai kehendak untuk bersegera, bergegas-gegas, dan tidak menunda-nunda. Kita sering merasa bahwa kalau meminta pihak lain menunggu itu biasa, dan jika diminta menunggu tidak mau sabar dan merasa tidak sabar.
Tuhan tidak menghendaki kita demikian.Kkita sering menunda, nanti saja, dan ah kalau pas lega saja mau bertindak baik dan beribadat. Nanti kalau sudah pensiun baru aktif di lingkungan dan sejenisnya. Tuhan mengharapkan kita meninggalkan sikap demikian.
Panggilan Tuhan dalam segala caranya, baik untuk menjadi abdi-Nya, murid-Nya, atau menjadi apapun itu harus secepatnya. Tidak menunda dengan banyak alasan dan kadang alasan itu malah menduakan Tuhan. Tuhan harus nomor satu, yang terdepan, dan menjadi yang utama. Bagaimana kita harus meninggalkan keluarga. Soal orang mati, berarti sudah tidak bisa berbuat, apakah kita juga masuk pada keadaan sudah tidak bisa berbuat apa-ap itu? Tuhan menghendaki kita untuk mengikuti dan menjalani kehendak Tuhan bersamaan dengan tugas kita sebagai bagian dunia dan sosial. Tuhan bukan hendak menyingkirkan kita dari tanggung jawab kita, namun bagaimana menjalankan tugas perutusan di dunia ini sekaligus dengan melakukan kehendak Tuhan. Integrasi panggilan dan perutusan-Nya.

Keselamatan itu berkat dari Allah untuk seluruh orang, tanpa kecuali, namun ada tanggapan dari kita yang sepadan dengan kehendak Allah. Menjawab panggilan-Nya dengan bergegas dan bersegera. Kesempatan itu ada namun tentu berbeda. Sikap fokus dan orientasi. Tidak mendua dan apalagi menomorduakan Tuhan Allah di dalam hidup kita. BD.eLeSHa.

Sabtu, 25 Juni 2016

Penyembuhan Seorang Hamba Perwira

Sabtu Biasa Pekan XII (H)
Rat. 2:2,10-14,18-19
Mzm. 74:1-2,3-5a,5b-7,20-21
Mat. 8:5-17


Rat. 2:2,10-14,18-19

2:2 Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarah-Nya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya
2:10 Duduklah tertegun di tanah para tua-tua puteri Sion; mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.
2:11 Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
2:12 Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur?", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.
2:13 Apa yang dapat kunyatakan kepadamu, dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara, puteri Sion? Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu; siapa yang akan memulihkan engkau?
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan
2:18 Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
2:19 Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan.


Mat. 8:5-17

8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."



Penyembuhan Seorang Hamba Perwira

Saudara terkasih, apa yang disajikan dalam kisah hari ini mengajak kita untuk semakin rendah hati. Kerendahhatian yang disajikan seorang perwira. Pertama, ia seorang perwira namun mau mencari Penyembuh untuk hambanya, bukan menyuruh pegawai atau hambanya yang lain. Kedua, ia tidak mau merepotkan Tuhan, ia juga merasa tidak pantas karena kedudukan Tuhan yang demikian besar. Sikap tahu diri dan sikap yang tepat, tidak gila kuasa dan memaksakan kehendak. Ketiga, ia menyatakan dengan terbuka soal kualitas dan kuasa Yesus.
Itu sisi satu soal perwira atau kemanusiaan. Soal yang juah lebih penting mengenai peran Yesus. Bagaimana Yesus berkarya juga bagi bangsa lain. Tidak hanya untuk bangsa-Nya sendiri di Israel. Yesus menjawab iman perwira itu dengan perkataan, bukan soal perintah sebagaimana perwira itu yang biasa memerintah, namun sikap iman dan kepercayaan perwira itu yang membuat keadaan berubah. Belas kasih Tuhan menjadi nyata. Katakan sepatah kata...ungkapan iman mendalam.
Penyembuhan masih terus berlangsung dan semua hanya karena kata-kata Yesus. Kuasa Yesus termasuk dalam kata-kata yang Ia ucapkan. Mertua Petrus dan masih banyak lagi.

Saudara terkasih, kita pantas bersyukur boleh memiliki Tuhan sebaik dan sekuasa Yesus. Bagaimana Ia berkata-kata saja dan semua sembuh.BD.eLeSHa.

Jumat, 24 Juni 2016

Kelahiran Yohanes Pembaptis

HARI RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS (P)
Yes. 49: 1-6
Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15
Kis. 13:22-26
Luk. 1:57-66,80


Yes. 49: 1-6

49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
49:6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."


Kis. 13:22-26

13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.

Luk. 1:57-66,80

1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."
1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan mereka pun heran semuanya.
1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.



Kelahiran Yohanes Pembaptis

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai Yohanes Pembaptis. Mulai dari sebelum kelahirannya, ia membawa keajaiban untuk direnungkan. Pertama, soal sebelum kelahirannya, mereka Elizabet dan Zakaria yang menantikan berpuluh tahun untuk menunggu keturunan. Kedua, Zakaria yang bisu karena tidak percaya akan penyelenggaraan Tuhan yang dinilainya sangat tidak mungkin. Ketiga, kebisuan itu terbuka pas nama anak itu dinyatakan di dalam tulisan. Keempat, orang-orang menjadi terpesona oleh kejadian demi kejadian, akan jadi apa anak ini.
Saudara terkasih, kita diajak untuk merenungkan betapa besar kuasa Allah. Puluhan tahun  di dalam penantian, dan mereka tetap setia. Bagaimana kita bisa belajar untuk tetap belajar dan mencoba untuk setia di dalam pengharapan kita.
Kedua, malah menjadi ironis ketika pada saat keinginan itu dijawab oleh Allah, malah jatuh ke dalam pencobaan. Titik nadir untuk bisa berserah itu lepas dan malah membuat Zakaria salah memahami dan mengerti kehendak Tuhan Allah.
Ketiga, kesetiaan kepada Allah menyelesaikan semuanya. Lihat jika Zakaria menuliskan nama lain, apa yang akan terjadi? Tentu saja tetap bisu atau lebih parah. Namun kasih Tuhan itu luar biasa. Allah hadir dan menggerakan hati kedua orang tua saleh itu.

Mukjizat dan tindakan besar memberikan harapan bagi si anak dan sanak keluarganya. Bagaimana mereka bisa melihat campur tangan Tuhan di dalam bayi Yohanes Pembaptis yang akan membuka  dan menyiapkan jalan bagi karya Tuhan Yesus. BD.eLeSHa.

Kamis, 23 Juni 2016

Orang yang Bijaksana

Kamis Biasa Pekan XII (H)
2 Raj. 24:8-17
Mzm. 79:1-2,3-5,8,9
Mat. 7:21-29


2 Raj. 24:8-17

24:8 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.
24:9 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
24:10 Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung.
24:11 Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya.
24:12 Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya.
24:13 Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.
24:14 Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.
24:15 Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel.
24:16 Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel.
24:17 Kemudian raja Babel mengangkat Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi Zedekia.

Mat. 7:21-29

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.


Orang yang Bijaksana

Saudara terkasih, apa yang Tuhan ajarkan kepada kita ialah, orang yang bijaksana itu seumpama orang yang mendirikan rumah di atas batu karang yang kokoh. Kalau kekinian dibangun dengan pondasi yang pantas dan cukup. Berbeda dengan orang yang bodoh atau tidak cerdas yang mendirikan rumah di atas pasir.  Apa artinya? Bahwa kita mendirikan dengan bijaksana, cerdas, matang, dan penuh perhitungan. Kita diajak untuk mempersiapkan diri dalam banyak hal, bukan hanya dengan seadanya dan sembarangan.
Kita sering mendengar orang berbicara namun tidak ada isinya, dan seolah-olah penuh istilah asing dan yang sulit-sulit, namun miskin makna dan arti. Hal ini tidak ada bedanya dengan mendirikan bangunan di atas pasir. Kita perlu belajar dan memahami sehingga bisa berbicara dengan cerdas dan berisi. Ironisnya sering ini dilakukan pemuka masyarakat, yang membawa konsekuensi tidak sedikit.
Sering pula kita dengar atau malah kita melakukan, atas nama Tuhan, bersikap apa-apa Tuhan, atau suka mengambil sabda Tuhan dalam pembicaraan, ide-ide, atau apapun selalu memakai nama Tuhan, namun sikap dan hatinya jauh dari itu semua. Tuhan mengatakan bahwa ini bukan yang menyelamatkan. Ada kesatuan antara mulut dan hati, bukan hanya mengatakan namun tidak melakukan. Tuhan tidak menghendaki yang demikian.

Pada akhir sabda-Nya, banyak orang yang merasa takjub dan merasakan kuasa Tuhan yang berbeda dengan apa yang biasanya guru mereka ajarkan. Kuasa Tuhan terasa dan menggetarkan hati pendengar-Nya. BD.eLeSHa.

Rabu, 22 Juni 2016

Pengajar yang Baik dan Buruk

Rabu Biasa Pekan XII (H)
2 Raj. 22:8-13;13:1-3
Mzm. 119:33-34,35,36,37,40
Mat. 7:15-20


2 Raj. 22:8-13;13:1-3

22:8 Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya.
22:9 Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu."
22:10 Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan membacakannya di depan raja.
22:11 Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.
22:12 Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya:
22:13 "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya."
 23:1 Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem.
23:2 Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.
23:3 Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.


Mat. 7:15-20

7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.


Pengajar yang Baik dan Buruk

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita untuk merenungkan mengenai nabi atau guru. Bagaimana guru atau pengajar itu bisa menyamar menjadi seekor serigala berbulu domba. Apa artinya? Di dalam dunia ini  banyak orang yang bersikap baik, mengajarkan mengenai hal yang suci, dan suka akan yang rohani-rohani, namun ternyata tidak demikian. Hal yang sangat konkret bisa kita saksikan dalam perpolitikan kita.
Menggunakan ayat-ayat Kitab Suci, menyatakan bersih dan baik, namun nyatanya, sama saja. Lebih berbahaya adalah ketika sudah tidak lagi bisa membedakan mana yang baik dan benar dengan yang jahat dan buruk karena begitu licik dan culasnya di dalam membangun opini dan pemberitaan yang memang sudah dibuat sesuai dengan kepentingan.

Saudara terkasih, Tuhan mengajak kita untuk mengenal buah. Tidak ada buah yang baik dihasilkan dari pohon yang buruk. Kita bisa belajar kalau orang mengatakan hal yang baik, suci, dan saleh, namun tega menyakiti, merugikan orang lain, dan apalagi kalau mengambil yang bukan haknya, kita patut untuk hati-hati. Tidak jarang orang yang mengatakan mampu berbahasa Roh, namun hanya salah sound system saja marahnya seperti kejadian yang sangat merugikan, atau karena salah mengangkat piano sudah membentak pianisnya di depan umum. Jelas bahwa hal yang berbau rohani itu akan bisa kita lihat, rasakan, dan telusuri dari perbuatan, perilaku, dan pilihan dalam hidup sehari-hari. BD.eLeSHa.

Selasa, 21 Juni 2016

Apa yang Kamu Kehendaki Orang Lakukan kepadamu, Lakukanlah Demikian juga!

Pw. S. Aloysius Gonzaga, Biarw. (P)
2 Raj. 19:9-11, 14-21,31-35a,36
Mzm. 48:2-3a,3b-4,10-11
Mat. 7:6,12-14


2 Raj. 19:9-11,14-21,31-35a,36

19:9 Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: "Sesungguhnya, ia telah keluar berperang melawan engkau," maka disuruhnyalah kembali utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:
19:10 "Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
19:11 Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan.
19:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
19:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
19:16 Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.
19:17 Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka
19:18 dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.
19:19 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."
19:20 Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar.
19:21 Inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
19:31 Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
19:32 Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya.
19:33 Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN.
19:34 Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
19:35a Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur.
19:36 Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.


Mat. 7:6,12-14

7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.



Apa yang Kamu Kehendaki Orang Lakukan kepadamu,
 Lakukanlah Demikian juga!

Saudara terkasih, sering kita mau diperlakukan dengan baik, namun tidak mau sebaliknya. Yesus menghendaki apa yang kita ingin, juga kipte perbuat lebih dahulu. Ini menjadi penting sehingga kita tidak berlaku seenaknya sendiri dan egois.
Jalan keselamatan itu tidak mudah, dan sempit, tidak heran banyak orang justru tidak bisa masuk ke sana. Selain itu karena terpengaruh untuk memilih jalan yang dinilai, baik, lurus, mulus, dan lebar, sayang hal itu justru menuju ke jalan yang tidak baik dan malah menyesatkan.
Saudara terkasih, hari ini Gereja juga mengajak kita untuk merenungkan pengalaman hidup S. Aloysius Gonzaga sebagai berikut: Aloysius Gonzaga biasa dipanggil Luigi lahir pada tanggal 9 Maret 1568, di Castiglione delle Stiviert, Italia Utara. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang berkuasa dan kaya raya. Pada usia 9 tahu, putera tertua dari Marchese Ferrante ini mengikuti pendidikan di istana keluarga Fransesco de Medici di Florence. Selama berada di istana itu, ia mulai menyadari panggilan ilahi. Ia merasakan apa yang akan terjadi atas dirinya.
Hidup asusila orang istana membuatnya jijik. Ia merasa terancam dengan cara hidup istana. Ia memohon perlindungan Tuhan dan ia mengikrarkan kaul kemurnian pada usia 10 tahun.  Pada tahun 1580 ia menerima komuni pertama dari Uskup Karolus Borromeus.
Ia memutuskan masuk Yesuit meskipun sang ayah menolak. Warisan dan kebangsaan tidak membuat Luigi terpengaruh. Semua haknya dialihkan kepada adiknya. Ia sangat pandai di dalam studinya. Dibarengi kerendahan hati, belas kasih, dan ketaatannya, rekan-rekannya menjadikan Luigi sebagai teladan mereka.
Pada usia 23 tahun ketika merawat pes yang sedang mewabah ia terjangkit dan meninggal setelah tiga bulan menderita, pada tanggal 21 Juni 1591, hari akhir Oktaf Pesta Tubuh dan Darah Kristus.Ia menjadi lambang intelektualis.  BD.eLeSHa.



Senin, 20 Juni 2016

Penghakiman

Senin Biasa Pekan XII (H)
2 Raj. 17:5-8,13-15,18
Mzm. 60:3,4-5,12-13
Mat. 7:1-5


2 Raj. 17:5-8,13-15,18

17:5 Kemudian majulah raja Asyur menjelajah seluruh negeri itu, ia menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya.
17:6 Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.
17:7 Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain,
17:8 dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel
17:13 TUHAN telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua tukang tilik: "Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi."
17:14 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka menegarkan tengkuknya seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada TUHAN, Allah mereka.
17:15 Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu.
17:18 Sebab itu TUHAN sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja.


Mat. 7:1-5

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."



Penghakiman

Saudara terkasih Tuhan Yesus hari ini mengajak kita untuk merenungkan mengenai penghakiman. Bagaimana pengampunan menjadi lebih penting daripada penghakiman dan balas dendam. Relasi di antara para murid harus dibangun bukan atas dasar penghakiman dan pengadilan, melainkan atas dasar kepercayaan dan usaha untuk saling membantu dalam memperkembangkan kehidupan. Sebelum menghakimi orang lain setiap murid harus meneliti diri terlebih dahulu.
Saudara terkasih, dalam bacaan ini ada beberapa hal yang perlu kita renungkan, pertama penghakiman harus kita hentikan dan lebih memilih mengampuni. Tidak mudah di tengah arus dunia yang mau menang-menangan ini untuk bersikap menang-menang bukan menang-kalah alias menang-menangan. Kita bisa menyaksikan banyak sekali contoh kasus demikian. Ini pola pikir anak-anak. Mengampuni berarti memberikan maaf, pengertian, dan kesempatan. Kedua, meneliti batin dan diri kita terlebih dahulu. Hal ini kembali merupakan perjuangan karena hidup kita yang sering terburu-buru sehingga kita jarang memberikan kesempatan untuk menilik hati kita. Ketiga, meneliti kedalam dalam poin kedua tersebut juga membawa kita untuk lebih fokus ke diri sendiri terlebih dahulu daripada kepada orang lain. Kebiasaan kita adalah lebih mudah menuduh daripada melihat diri sendiri. Tidak heran selain itu timbul adanya kambing hitam.

Yesus menghendaki kita menjadi pribadi yang baru, berbeda, dan berkualitas berbeda dengan apa yang biasanya kita saksikan dan temui. Keluar dari kebiasaan buruk yang menjadi seolah baik dan benar. BD.eLeSHa.