Hari
Minggu Pekan Biasa II (H)
Yes.
62:1-5
Mzm.
96:1-21,2b-3,7-8a,9-10ac
1 Kor.
12:4-11
Yoh.
2:4-11
Yes.
62:1-5
62:1 Oleh karena Sion aku
tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal
tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala
seperti suluh.
62:2 Maka bangsa-bangsa akan
melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan
menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
62:3 Engkau akan menjadi
mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
62:4 Engkau tidak akan
disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan
disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang
berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN
telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
62:5 Sebab seperti seorang
muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun
engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai
melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
1 Kor.
12:4-11
12:4 Ada rupa-rupa karunia,
tetapi satu Roh.
12:5 Dan ada rupa-rupa
pelayanan, tetapi satu Tuhan.
12:6 Dan ada berbagai-bagai
perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua
orang.
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap
orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
12:8 Sebab kepada yang
seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada
yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
12:9 Kepada yang seorang Roh
yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
menyembuhkan.
12:10 Kepada yang seorang Roh
memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk
membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia
untuk menafsirkan bahasa roh itu.
12:11 Tetapi semuanya ini
dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada
tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya
Yoh.
2:4-11
2:1 Pada hari ketiga ada
perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya
diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan
anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya:
"Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata
kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan
yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing
isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air."
Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu
mereka pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta
itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana
datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia
memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik
sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di
Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu
Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Tuhan
adalah Solusi
Saudara terkasih, Minggu ini kita diajak untuk
merenungkan betapa penting nilai pernikahan. ikatan perkawinan, antara Allah
dan Gereja. Cinta kasih yang tidak akan pernah meninggalkan dan selalu
mengusahakan yang terbaik bagi mempelainya. Tidak mungkin membiarkan
mempelainya menderita dan mendapatkan kesusahan.
Kedua, di pesta pernikahan yang ada di Kana. Tuan rumah
kehilangan nama baik dan wibawa di depan tetama dan lingkungannya, ketika
anggur habis. Ibu Maria berperan untuk menjembatani kehendak manusia dan Allah.
Semua terselesaikan.
Ketika, Tuhan adalah solusi. Kita bisa apa saja di
dalam DIA. Ketika sudah tidak ada jalan, tidak ada peluang, sama sekali tidak
ada yang bisa diharapkan, Tuhan mampu membuat segalanya. Tuhan adalah solusi
kehidupan kita.
Apa yang perlu kita lakukan adalah, setia, pasrah,
dan lebih mengedepankan kehendak dan rancangan-Nya, bukan ingin kita. Ingat bukan
doa kita saja yang membuat semuanya terjadi. Pertama-tama adalah rahmat dan
kemurahan-Nya yang dianugerahkan kepada kita. Cinta-Nya yang berlimpah untuk
kita.
Apapun yang kita miliki, punyai, dan menjadi apapun
kita, hanya di dalam DIA. Tanpa ada, semua akan sia-sia. Hanya Dia dan di dalam
Dia segalanya mungkin dan terjadi. Tuhan adalah solusi. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar