Pesta
Bertobatnya S. Paulus Ras. (P)
Hari Kedelapan Pekan Doa Sedunia
Kis.
22:3-16
Mzm.
117:1,2
Mrk.
16:15-18
Kis.
22:3-16
22:3 "Aku adalah orang
Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini;
dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita,
sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu
semua pada waktu ini.
22:4 Dan aku telah menganiaya
pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan
kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
22:5 Tentang hal itu baik
Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku
telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi
ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di
situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
22:6 Tetapi dalam
perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari,
tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
22:7 Maka rebahlah aku ke
tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus,
mengapakah engkau menganiaya Aku?
22:8 Jawabku: Siapakah
Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.
22:9 Dan mereka yang
menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata
kepadaku, tidak mereka dengar.
22:10 Maka kataku: Tuhan,
apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke
Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu.
22:11 Dan karena aku tidak
dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan
seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
22:12 Di situ ada seorang
bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di
antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
22:13 Ia datang berdiri di dekatku
dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu
juga aku melihat kembali dan menatap dia.
22:14 Lalu katanya: Allah
nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk
melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
22:15 Sebab engkau harus
menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang
kaudengar.
22:16 Dan sekarang, mengapa
engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu
disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
Mrk.
16:15-18
16:15 Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan
dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17 Tanda-tanda ini akan
menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18 mereka akan memegang
ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh."
Hati
Berkobar Wujudkan Persatuan
Dari Emaus ke Yerusalem (Luk. 24:13-36)
Saudara terkasih, hari ini merupakan hari terakhir
dalam Pekan Doa Sedunia, yang mengambil tema mengenai Panggilan Mewartakan
Perbuatan-Perbuatan Tuhan yang Besar. Apa
yang Tuhan ajarkan, lakukan, dan menjadi tugas perutusan-Nya kita ikuti dan
kita menjadi utusan-Nya pula. Belajar dari persitiwa murid yang kecewa, takut,
dan gagal paham untuk pergi, berjumpa dengan Yesus dan memiliki hati yang
berkobar. Berbalik arah dari pemisahan, pengasingan, dan keterputusasaan
kembali kepada kesatuan Ilahiah. Saudara terkasih, berbalik arah, bukan semata
berbicara namun ada tindakan nyata dan itu sangat ekstrem, kembali.
Bacaan Pertama, mengisahkan bagaimana Paulus yang
masih bernama Saulus ditangkap oleh kuasa dan kehendak Tuhan dan ia juga
berbalik arah. Awalnya pengejar-ngejar untuk membinasakan, kali ini menjadi
pewarta ulung-Nya dan menjadi saksi yang melayani hingga ke luar kawasan
Yahudi. Tuhan dan karya-Nya hingga kita dengar di sini saat ini, tidak lepas
dari peran penting Paulus. Keberanian berbalik arah, tanpa merasa malu, meras
enggan, tidak enak, dan sebagainya. Ia melangkah dengan langkah baru di dalam
DIA.
Bacaan Injil membawa kita kepada permenungan
bagaimana tugas para rasul yang berarti juga tugas kita. Bagaimana kita perlu
untuk mewartakan perbuatan kasih-Nya yang begitu besar itu hingga ke ujung
bumi. Kesaksian dan pewartaan dengan perilaku dan kata-kata kita. Keseluruhan hidup
dan jiwa, budi, dan badan kita. Apakah kita telah melakukan itu semua? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar