Minggu, 24 Januari 2016

Kesediaan untuk Berdoa

Hari Minggu Biasa Pekan III (H)
Pekan Doa Sedunia Hari Ketujuh
Neh. 8:3-5a, 6-7, 9-11
Mzm. 19:8,9,10,15
1 Kor. 12:12-30
Luk. 1:1-4;4:14-21


Neh. 8:3-5a, 6-7, 9-11

8:3 Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
8:4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.
8:5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu.
8:6 Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.
8:7 Lalu Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.
8:9 Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
8:10 Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
8:11 Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!


1 Kor. 12:12-30

12:21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
12:24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
12:28 Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
12:29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
12:30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?

Luk. 1:1-4;4:14-21

1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
4:14 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
4:15 Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.
4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."



Kesediaan untuk Berdoa
Pancaran Mata Air Iman (Yoh. 4:4-6)


Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Hari Ketujuh Pekan Doa Sedunia yang merenungkan mengenai Kesediaan untuk Berdoa. Kesediaan berdoa juga berbicara mengenai tempat berdoa, gedung gereja, kapel, atau apapun tempatnya, namun menjadi tempat berlindung, berteduh, aman, dan nyaman bagi mereka yang mengupayakan persatuan. Harapan bagi kita agar sikap curiga, memusuhi, dan menilai saudara sendiri sebagai rival yang patut untuk disingkirkan. Tuhan tentu tidak menghendaki yang demikian. Satu Gereja bagi dunia. Dengan demikian kita sebagai Gereja bisa menjadi pangliman untuk menjadi punggawa dan pengawalan untuk perdamaian dunia.
Bacaan Injil Pekan Biasa II in menyatakan bahwa kita diajak untuk menjadi saksi mata dan pelayan firman. Saudara terkasih, apa yang perlu kita lakukan adalah berperilaku dan bersikap dengan sepenuhnya membawa pancaran dan citra Allah. Mengapa perilaku dan perkataan harus sama? Apa bedanya dengan orang yang tidak mengenal Tuhan, yang biasa mengatakan membela Tuhan namun tidak segan menumpahkan darah sesamanya yang dinilai berbeda. Mengatakan bersyukur atas makanan kami sehari-hari namun masih saja membuang-buang makanan yang IA berikan. Mengatakan dan memohon ampun, namun malah menolak permohonan maaf dan mau mengampuni sesama yang bersalah. Bagaimana mengampuni ketika berbeda  saja dinilai sebagai salah.
Bagaimana kita selama ini menjadi saksi iman dan citra Allah itu? Apakah kita menjalankan perutusan-Nya atau menjalankan ide dan gagasan kita? BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar