Jumat, 01 Januari 2016

Maria Bunda Allah

HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH (P)
Bil. 6:22-27
Mzm. 67:2-3,5,6,8
Gal. 4:4-7
Luk. 2:16-21


Bil. 6:22-27

6:22 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
6:27 Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."


Gal. 4:4-7

4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

Luk. 2:16-21

2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.


Maria Bunda Allah

Saudara terkasih, Bunda Allah adalah salah satu dogma yang diyakini dan diimani oleh Gereja Katolik. Sama sekali tidak ada ayat Kitab Suci yang menyatakannya secara langsung, namun menjadi logis ketika mengatakan bahwa Yesus sebagai Anak Allah, berarti ibu-Nya adalah Bunda Allah.
Sama sekali tidak perlu menjadi perdebatan, jika ada yang menayakan dan meminta penjelasan mengenai hal ini, sedangkan tidak bisa menjawab dengan baik, katakan saja, bahwa ini iman saya, kalau tidak mengimaninya ya sudah bukan halangan dan perlu mempengaruhi. Memang itu bukan jawaban yang memuaskan dan seharusnya, namun paling tidak tidak menimbulkan perbantahan. Dogma sangat tidak mudah untuk dipahami tanpa adanya kacamata iman.

Saudara terkasih, menjadi anak berarti menjadi ahli waris. Kita sebagai anak-anak Allah, mendapatkan hak untuk hidup bersama di dalam kasih karunia-Nya. Hidup kekal dan kasih yang sejati yang dibawa Yesus juga miik kita. Kita telah diselamatkan dengan kedatangan Anak Manusia yang dilahirkan Maria, sang perawan yang rendah hati. Kita bisa membayangkan betapa beratnya perjuangan kita, kalau Maria menolak untuk menjadi Ibu Penebus. Pilihan dan tawaran Allah yang sangat berat itu diterima dengan tangan terbuka dan hati yang besar untuk menerima tugas itu oleh Maria. Ada kerjasama di antara kedua pihak. Allah juga tidak semena-mena, namun Maria melihat rencana Allah yang demikian luhur siap menyambut.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar