Senin, 11 Januari 2016

Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Hari Senin Pekan Biasa I (H)
1 Sam. 1:1-8
Mzm. 116:12-13,14,17,18-19
Mrk. 1:14-20



1 Sam. 1:1-8

1:1 Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim.
1:2 Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.
1:3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas.
1:4 Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian.
1:5 Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
1:6 Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
1:8 Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"


Mrk. 1:14-20

1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
1:18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.



Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Saudara terkasih, hari ini kita memasuki pekan biasa, masa di mana ditandai dengan warna liturgi hijau. Pesta telah usai, kegembiraan Natal telah lewat. Masa biasa di mana kita tidak memiliki kegiatan yang spesifik. Sebagaimana kita hidup sehari-hari, kita hidup dalam rutinitas. Apa yang terjadi ialah kalau tidak hati-hati akan bosan dan biasa saja. Namun yang penting dan wajib kita lakukan ialah kita menghayati hari setiap saat sebagai pesta yang beraneka ragam sebagai suka cita. Sukacita karena kita telah selamat dan mendapatkan hidup kekal dan sejati.
Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan panggilan perdana para rasul. Yesus memanggil mereka untuk menjadi penjala manusia. Mereka aslinya adalah nelayan. Bahasa sederhana sebagaimana kesederhanaan Yesus dan para murid. Hadir-Nya itu sederhana bukan dalam bentuk kemewahan dan glamornya dunia.
Salah satu ciri panggilan Yesus adalah sederhana. Selain itu semua orang. Siapapun yang dipanggil dan menjawab ya, maka akan diutusnya untuk berjalan dan melakukan pewartaan khabatr gembira sebagai alat-alat-Nya. Kita semua dipanggil dan diutus sesuai dengan apa yang menjadi tugas dan karya kita. Tidak perlu kesempurnaan, namun mau berubah menuju kepada kesempurnaan. Kesempurnaan itu justru dicapai dengan usaha terus menerus dan tidak tiba-tiba, atau telah memiliki kesempurnaan itu. Menjadi alat-Nya akan disempurnakan dengan hadir-Nya sendiri. Bukan kesempurnaan kita, namun karena di dalam kesatuan Diri-Nya. Kesempurnaan-Nya membuat kita juga sempurna.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar