Selasa, 05 Januari 2016

Lima Ikan dan Dua Roti untuk Lima Ribu Orang Laki-Laki

 Selasa Sesudah Penampaka Tuhan (P)
1 Yoh. 4:7-10
Mzm. 72:2,3-4ab,7-8
Mrk. 6:34-44


1 Yoh. 4:7-10

4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


Mrk. 6:34-44

6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.



Lima Ikan dan Dua Roti untuk Lima Ribu Orang Laki-Laki

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita untuk merenungkan apa yang menjadi intisari ajaran Yesus, yatu kasih. Bacaan pertama mengetengahkan bahwa siapa tidak mengenal Allah tidak akan mengenal kasih. Kita tentu sepakat bahwa kekerasan bukan sebuah bentuk kasih. Bagaimana membunuh, melukai, atau memaksa orang lain dengan dalih membela Allah. Allah tidak suka perbuatan demikian, Ia menghendaki perbuatan yang sebaliknya. Orang yang jauh, tidak kenal, dan tidak bersama Allah yang akan melakukan tindakan jahat apapun bentuknya. Tuhan dan kasih yang ada dalam diri manusia, tentu akan membuat manusia itu memperlakukan sesamanya sebagaimana diri sendiri. Apa ada yang mau disakiti, dipaksa-paksa, bahkan dibunuh?
Bacaan Injil mengetengahkan kisah yang sangat luar biasa. Bagaimana lima ribu orang laki-laki dan anak-anak dan perempuan yang tak terhitung. Itu bisa lebih dari delapan ribu kepala yang makan. Tentu pekerjaan besar dari Tuhan. Ada anggapan, itu karena kasih Tuhan sehingga orang-orang mau berbagi yang asalnya pelit dan hanya bagi diri sendiri dan kelompoknya, akhirnya mau membagikannya. Anak-anak yang pertama memperlihatkan miliknya, menggugah orang lain untuk berbagi. Ada pula yang meyakini bahw Tuhan menghadirkan makanan yang berlimpah itu. Tentu bukan ini intinya, namun belas kasih Allah yang tidak tega melihat anak-anak-Nya kelaparan. Belas kasih-Nya menggerakan-Nya untuk memberikan bekal bagi murid dan pendengar-Nya. Kasih menjadi pokok ajaran dan bacaan kali ini.

Sudahkah Anda berbuat kasih hari ini? Atau malah sebaliknya? Lihat Tuhan selalu berbuat kasih, bagikan kasih bagi semua orang yang ada di sekitar Anda dengan berbagai-bagai cara. BD.eLeSHa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar