Minggu, 19 Juli 2015

Tugas Gembala

HARI MINGGU BIASA PEKAN XVI (H)
Yer. 23:1-6
Mzm. 23:1-3a, 3b-4, 5,6
Ef. 2:13-18
Mrk. 6:30-34


Yer. 23:1-6

23:1 "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.
23:2 Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
23:3 Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak.
23:4 Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.
23:5 Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
23:6 Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.


Ef. 2:13-18

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa


Mrk. 6:30-34

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka



Tugas Gembala

Saudara terkasih, Minggu ini Gereja mengajak kita merenungkan kehendak-Nya berkaitan dengan tugas kegembalaan. Tugas Gembala ialah menggembalakan, untuk memberikan pengajaran, menyediakan makanan dan tentu saja menjaga keamanan mereka. Perikopa ini menunjukkan kualitas Yesus dan para murid yang benar-bennar mumpuni.
Bagaimana mereka khususnya para murid yang baru datang dari perutusan, hendak beristirahat dan makan, karena mereka tidak sempat makan karena sibuk mengajar, tergerak oleh belas kasihan dengan orang yang masih datang. Mereka kembali mengajar karena melihat banyaknya kawanan yang seolah tanpa gembala, dan pada ayat-ayat berikutnya akan diceritakan mengenai memberikan makanan.
Saudara terkasih, gembala itu mengajar dan menjaga kawanan tetap aman dan sejahtera, bisa dengan menyediakan makanan agar tetap kawanannya sehat. Sikap keteladanan untuk bersikap bagi yang lain menjadi pilihan luar biasa dari Yesus. Bagaimana mereka letih dna lelah, belum sempat makan tetap saja mengajar karena melihat kawanan yang lapar akan pengajaran dan tentu lapar secara fisik. Mengalahkan diri sendiri dan berorientasi pada orang lain tentu menjadi menarik dan sesuatu yang penting bagi dunia yang mulai bergeser kepada budaya materiliasme dan individualis. Sikap itu yang didobrak Yesus agar kita peduli dan memberikan diri kepada yang lain. Keterbukaan, kerendahatian, dan kehendak yang kuat di dalam iman tentu akan memampukan kita berbeda dengan sikap dunia yang bertolak belakang tersebut.BD.eLeSHa.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar