HARI
MINGGU BIASA PEKAN XVI (H)
Yer.
23:1-6
Mzm.
23:1-3a, 3b-4, 5,6
Ef.
2:13-18
Mrk.
6:30-34
Yer.
23:1-6
23:1 "Celakalah para
gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!"
-- demikianlah firman TUHAN.
23:2 Sebab itu beginilah
firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku:
"Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan
kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu
yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
23:3 Dan Aku sendiri akan
mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku
mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka:
mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak.
23:4 Aku akan mengangkat atas
mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak
takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman
TUHAN.
23:5 Sesungguhnya, waktunya
akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil
bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan
keadilan dan kebenaran di negeri.
23:6 Dalam zamannya Yehuda
akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang
diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.
Ef.
2:13-18
2:13 Tetapi sekarang di dalam
Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai
sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan
tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan
keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan
perseteruan pada salib itu.
2:17 Ia datang dan
memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai
sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18 karena oleh Dia kita
kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa
Mrk.
6:30-34
6:30 Kemudian rasul-rasul itu
kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka
kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan
beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang
dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka
untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
6:33 Tetapi pada waktu mereka
bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan
mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu
sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai
gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka
Tugas
Gembala
Saudara terkasih, Minggu ini Gereja mengajak kita
merenungkan kehendak-Nya berkaitan dengan tugas kegembalaan. Tugas Gembala
ialah menggembalakan, untuk memberikan pengajaran, menyediakan makanan dan
tentu saja menjaga keamanan mereka. Perikopa ini menunjukkan kualitas Yesus dan
para murid yang benar-bennar mumpuni.
Bagaimana mereka khususnya para murid yang baru
datang dari perutusan, hendak beristirahat dan makan, karena mereka tidak
sempat makan karena sibuk mengajar, tergerak oleh belas kasihan dengan orang
yang masih datang. Mereka kembali mengajar karena melihat banyaknya kawanan
yang seolah tanpa gembala, dan pada ayat-ayat berikutnya akan diceritakan
mengenai memberikan makanan.
Saudara terkasih, gembala itu mengajar dan menjaga
kawanan tetap aman dan sejahtera, bisa dengan menyediakan makanan agar tetap
kawanannya sehat. Sikap keteladanan untuk bersikap bagi yang lain menjadi
pilihan luar biasa dari Yesus. Bagaimana mereka letih dna lelah, belum sempat
makan tetap saja mengajar karena melihat kawanan yang lapar akan pengajaran dan
tentu lapar secara fisik. Mengalahkan diri sendiri dan berorientasi pada orang
lain tentu menjadi menarik dan sesuatu yang penting bagi dunia yang mulai
bergeser kepada budaya materiliasme dan individualis. Sikap itu yang didobrak
Yesus agar kita peduli dan memberikan diri kepada yang lain. Keterbukaan,
kerendahatian, dan kehendak yang kuat di dalam iman tentu akan memampukan kita
berbeda dengan sikap dunia yang bertolak belakang tersebut.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar