Pw.
S. Benediktus, Abas (P)
Kej.
49:29-32:50:15-24
Mzm.
105:1-2,3-4,6-7
Mat.
10:24-33
Kej.
49:29-32:50:15-24
49:29 Kemudian berpesanlah
Yakub kepada mereka: "Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku,
kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang
Het itu,
49:30 dalam gua yang di
ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah
dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik.
49:31 Di situlah dikuburkan
Abraham beserta Sara, isterinya; di situlah dikuburkan Ishak beserta Ribka,
isterinya,
49:32 dan di situlah juga
kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het.
50:15 Ketika saudara-saudara
Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh
jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala
kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."
50:16 Sebab itu mereka
menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia
telah berpesan:
50:17 Beginilah harus kamu
katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa
mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah
kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah
Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
50:18 Juga saudara-saudaranya
datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk
menjadi budakmu."
50:19 Tetapi Yusuf berkata
kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
50:20 Memang kamu telah
mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya
untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini,
yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
50:21 Jadi janganlah takut,
aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia
menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
50:22 Adapun Yusuf, ia tetap
tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh
tahun.
50:23 Jadi Yusuf sempat
melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir,
anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.
50:24 Berkatalah Yusuf kepada
saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan
memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang
telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."
Mat.
10:24-33
10:24 Seorang murid tidak
lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.
10:25 Cukuplah bagi seorang
murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia
menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi
rumahnya.
10:26 Jadi janganlah kamu
takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak
akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan
diketahui.
10:27 Apa yang Kukatakan
kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke
telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.
10:28 Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik
jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
10:29 Bukankah burung pipit
dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi
di luar kehendak Bapamu.
10:30 Dan kamu, rambut
kepalamu pun terhitung semuanya.
10:31 Sebab itu janganlah
kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
10:32 Setiap orang yang
mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang
di sorga.
10:33 Tetapi barangsiapa
menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku
yang di sorga."
Peneguhan
dan Konsekuensi Perutusan
Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita
merenungkan sabda Tuhan mengenai konsekuensi perutusan, kalau kemarin kita diajak
melihat bahwa para murid akan memperoleh penolakan, hari ini, kita diberi
peneguhan bagi para murid dan yang mengkuti-Nya, bahwa meskipun ditolak para
murid termasuk kita akan dijaga-Nya.
Apa yang para murid terima dalam gelap harus
dinyatakan dalam terang. Unsur keberanian sebagai seorang murid menjadi catatan
penting. Murid Yesus bukan hanya memberitakan namun juga dengan berani. Keberanian
menyuarakan kebenaran sebagai salah satu ciri nabi.
Saudara terkasih, para murid diberi kekuatan oleh
Yesus yang mengatakan bahwa burung pipit saja dipelihara oleh Allah, apalagi
mereka, yang tentu saja jauh lebih berharga, masih melaksanakan tugas-Nya lagi,
tentu juga akan memperoleh perlindungan dan penjagaan-Nya. Mereka patut percaya
akan pemeliharaan-Nya. Hanya kepada Dia saja para murid takut.
Saudara terkasih, apa yang bisa kita ambil dari
pengajaran tersebut? Pertama kita hidup di tengah keadaan yang sering menepikan
kita dalam banyak hal, kita layak untuk yakin di dalam Tuhan semua akan mampu
kita jalani. Kedua, godaan bahkan tidak jarang nyawa menjadi taruhan di dalam
mempertahankan iman dan kepercayaan kita, namun kita tidak perlu gentar karena
ada DIA yang akan melindungi kita. Ketiga, kita tidak perlu takut akan iman dan
kepercayaan kita sendiri di dalam DIA apapun risikonya, pekerjaan, jabatan,
atau nyawa sekalipun. Hanya DIA saja yang perlu kita takuti. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar