Rabu, 29 Juli 2015

Pilihan dan Pemuridan

Pw. S. Marta (P)
Kel. 34:29-35
Mzm. 99:5-7,9
Luk. 10:38-42



Kel. 34:29-35

34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai -- kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu -- tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.
34:31 Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin jemaah itu berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka.
34:32 Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai.
34:33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya.
34:34 Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya.
34:35 Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan TUHAN.

Luk. 10:38-42

10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."



Pilihan dan Pemuridan

Saudara terkasih, kisah Marta dan Maria ini sungguh menarik untuk kita renungkan. Keduanya memiliki bagian yang mereka pilih sendiri. Marta memilih untuk melayani Tuhan dengan sibuk sekali. Kesibukan dalam arti rohaniah, menyiapkan makan minum, bebersih rumah dan sebagainya. Kedua pilihan Maria yang duduk di kaki Tuhan. Konteks zaman itu, seorang murid ialah duduk di kaki gurunya dan mendengarkan setiap perkataan dan kalimat yang diucapkan guru tersebut dengan tekun.
Marta memilih bagian yang tidak tepat, karena Tuhan hadir untuk melayani bukan untuk dilayani. Tuhan menegor saat Marta menyatakan penghakiman atas pilihan Maria. Kesibukan Marta juga penting namun bukan itu yang Tuhan kehendaki.
Saudara terkasih, kita sering merasa bahwa kita telah sibuk dengan berbagai hal, namun melupakan apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan mengajak murid termasuk kita dengan panggilan-Nya untuk duduk di kaki-Nya dan mendengarkan apa yang Ia sabdakan dan kemudian menjalani apa yang Ia katakan. Kesibukan yang sepertinya kita lakukan demi Tuhan, namun lebih banyak yang kita lakukan demi kita sendiri. Pencarian kepuasan sendiri. Kita dapat merenungkan bagaimana kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk kepentingan kita sendiri dari pagi hingga pagi lagi, namun berapa waktu yang kita sediakan bagi Sang Pemberi waktu itu? Sejenak bersama Tuhan dalam waktu yang spesial, untuk merenungkan sabda-Nya, duduk diam dan menjalin relasi dengan-Nya, memberikan waktu untuk mengadakan refleksi dan evaluasi atas hidup kita yang berlimpah dengan kasih setia-Nya.
Pilihan kita harus dijalankan dengan penuh keterbukaan diri, tidak perlu mencampuri dan menghakimi pilihan sesama kita. Memilih sebagai murid di dalam Tuhan, mengenal Pribadi Yesus dengan lebih baik, mendengarkan Sabda-Nya, dan menjalankan apa yang telah kita dengar dan lihat.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar