Jumat, 10 Juli 2015

Penganiayaan dan Perutusan

Jumat Biasa Pekan XIV (H)
Kej. 46:1-7,28-30
Mzm. 37:3-4,18-19,27-28,29-40
Mat. 10:16-23


Kej. 46:1-7,28-30

46:1 Jadi berangkatlah Israel dengan segala miliknya dan ia tiba di Bersyeba, lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya.
46:2 Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: "Yakub, Yakub!" Sahutnya: "Ya, Tuhan."
46:3 Lalu firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
46:4 Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti."
46:5 Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba, dan anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka menaiki kereta yang dikirim Firaun untuk menjemputnya.
46:6 Mereka membawa juga ternaknya dan harta bendanya, yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan, lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia.
46:7 Anak-anak dan cucu-cucunya laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanyalah ke Mesir.
46:29 Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan Israel, ayahnya. Ketika ia bertemu dengan dia, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya.
46:30 Berkatalah Israel kepada Yusuf: "Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup."

Mat. 10:16-23

10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.



Penganiayaan dan Perutusan

Saudara terkasih, para murid sejak awal diajak oleh Yesus untuk merenungkan bahwa jalan keselamatan adalah jalan yang tidak mudah. Penganiayaan, kekerasan, dan penolakan akan mereka hadapi. Memang tidak jelas dan langsung ketika Yesus masih ada bersama dengan mereka. Namun jauh lebih nyata setelah Yesus bangkit. Pemuridan adalah juga siap menanggung penolakan dan jauh lebih keras lagi dalam penganiayaan.
Penolakan dan kekerasan bukan hanya dari lingkup sinagoga dan pusat kekuasaan keagamaan saja, namun juga dalam lingkup terdekat, yaitu dalam keluarga. Salah satu tetangga lingkungan, ketika hidup “dirayu-rayu” anaknya untuk ikut agamanya dan dijanjikan “wisata” rohani agamanya, namun ibu ini tetap teguh dalam pendirian meskipun sangat renta. Sayang saat meninggalnya, beliau, anak-anaknya yang merasa berkuasa tersebut “menjadikannya” agama mereka. Saudara terkasih, apa yang terjadi ini adalah kisah nyata bagaimana mengikuti Yesus tidak melepaskan permasalahan yang akan disodorkan oleh dunia, namun dalam Dia semua bisa teratasi. Apa yang kita alami ketika menghadapi kesulitan karena iman kita kepada Yesus, tidak akan membuat kita lebih menderita, karena kita mengambil bagian sebagaimana Ia sendiri juga mengalami.
Saudara terkasih, kalau kita sedang menghadapi persoalan mengenai iman kepercayaan kita, kita tidak perlu was-was dan cemaas karena ada DIA yang akan menyelesaikannya. IA akan mengutus ROH-Nya untuk membantu kita. Seberat apapun kita pasti akan mampu menanggungnya karena ada DIA. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar