Kamis, 27 November 2014

Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat

Kamis Biasa (H)
Why. 18:1-2,21-23
Mzm. 100:2,3,4,5
Luk. 21:20-28


Why. 18:1-2,21-23

18:1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
18:22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
18:23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.

Luk. 21:20-28

21:21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota,
21:22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.
21:23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."


Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat

Saudara terkasih, hari-hari ini Gereja mengajak kita untuk mengenangkan hari akhir. Hari di mana tidak satu orangpun yang akan tahu kedatangannya dengan pasti. Itu hanya rahasia milik Tuhan Allah. Namun tanda-tanda itu sudah datang dan jelas. Yesus memberikan peringatan mengenai kedatangan-Nya yang kedua itu. Penggambaran Yerusalem menjadi tempat dan di bawah kekuasaan orang yang tidak mengenal Allah, atau dalam bahasa lain oleh orang kafir. Seluruh bumi takut dan khawatir karena fenomena alam yang semakin tidak bersahabat.

Saudara terkasih, satu yang perlu dipegang adalah, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat. Apa artinya, bahwa kita tidak perlu khawatir dengan keadaan dunia yang demikian adanya, kekacauan, alam yang tidak bersahabat, ataupun Yerusalem ada di bawah kuasa para kafir. Penyelamat kita telah datang. Kekacauan berakhir karena kita memperoleh keselamatan di dalam DIA yang telah datang dan menyelematkan kita dari keadaan demikian.BD.eLeSHa.

Rabu, 26 November 2014

Permulaan Penderitaan

Rabu Biasa (H)
Why. 15:1-5
Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9
Luk. 21:12-19


Why. 15:1-5

15:1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.


Luk. 21:12-19

21:12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.
21:13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
21:14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
21:15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
21:16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh
21:17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
21:18 Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.
21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."


Permulaan Penderitaan

Saudara terkasih, apa yang terjadi hari-hari ini adalah kondisi yang harus kita hadapi. Sikap curiga, memusuhi, menjelek-jelekkan memang situasi yang harus kita jalani sebagai bagian dari rencana Tuhan Allah. Bacaan Injil hari ini menyatakan dengan gamblang apa yang akan kita hadapi. Sering saya menulis kondisi pluralitas yang sedang pada titik terendah setelah sekian lama kita menderita, apa yang  terjadi? Saya dikatakan melebih-lebihkan keadaan. Atau rekan yang menjadi guru agama di tempat umum akan dengan mudah diajak untuk meninggalkan iman kepada Yesus, saat kemartiran sudah datang. Kemartiran atau kesaksian tidak melulu berua penumpahan darah dan mengorbankan nyawa sebagaimana zaman Gereja Perdana. Namun perilaku buruk dari pihak yang belum mengenal Yesus pun menjadi ladang kita memberikan kesaksian.

Saudara terkasih, sering orang takut apa yang perlu dikatakan sebagai jawaban, kalau memang tidak mampu menjawab, saat mereka bertanya, berdoalah dan pasti Tuhan akan berbicara melalui mulut Anda. Jawaban yang tidak terduga dan mereka tidak mampu lagi melanjutkan pertanyaannya, jelas sebagaimana janji Tuhan. Tuhan yang menjawab melalui Anda. Apa yang perlu kita lakukan yaitu keteguhan hati di dalam iman. Dan hidup kita akan kita peroleh, yaitu hidup kekal. Sehelai rambutpun tidak akan hilang dari kepala kita. Janji luar biasa berat, namun sudah terbukti dan manjur, sehingga kita hidup hingga hari ini, dan mampu bertahan di dalam Dia.BD.eLeSHa.

Selasa, 25 November 2014

Nubuat Akhir Zaman

Selasa Biasa (H)
Why. 14:14-20
Mzm. 96:10,11-12,13
Luk. 21:5-11


Why. 14:14-20

14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.
14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."
14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil


Luk. 21:5-11

21:5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus:
21:6 "Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
21:7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"
21:8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.
21:9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."
21:10 Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan,
21:11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.


Nubuat Akhir Zaman


Saudara terkasih, membicarakan akhir zaman sama seksinya dengan berbicara mengenai kursi kekuasaan dalam dunia politik. Hingar bingar pembicaraan kekuasaan tidak pernah sepi, demikianpun pembicaraan dan perbincangan mengenai akhir zaman. Yesus menyatakan sia-sia meramalkan dan menghitung-hitung mengenai kapan saatnya hari akhir itu.
Lihat perpolitikan kita juga sama tidak jelasnya arahnya hendak ke mana. Banyak pernyataan n perkataan yang simpang siur tidak karuan. Tanda akhir zaman yang dilihat dan diperhitungkan manusia seperti perang, bencana alam, kejadian-kejadian luar biasa memang menjadi tanda namun bukan memberikan waktu secara pasti sebagaimana jadwal kereta api. Tuhan menghendaki agar manusia selalu bersikap bijaksana dan waspada menghadapi itu semua. Bukan waktu itu yang menjadi penting dan utama namun apa yang sudah kita lakukan dan perbuat untuk menyambut saat itu.
Bagaimana tidak repot kalau kita asyik mendiskusikan saatnya itu namun malah kita abai terhadap kehidupan rohani kita. Kita lalai terhadap tanggung jawab kita yang harus dipenuhi karena kita terlalu terfokus mencari-cari tanda dna menghubung-hubungkan fenomena yang ada. Banyak ilmu pengetahuan modern yang bisa memperkirakan akan apa yang terjadi ratusan tahun atau beberapa saat ke depan, namun rencana Tuhan sama sekali tidak ada yang tahu.

Peringatan ini bukan mengajak kita untuk terlena dengan keasyikan mencari rencana-Nya mengenai akhir zaman, ataupun kita menyepelekan itu, dan meninggalkan kerohanian kita. Tuhan telah menawarkan dan kita hanya perlu menyambutnya saja. BD.eLeSHa.

Senin, 24 November 2014

Persembahan Janda Miskin

Pw. S. Andreas Dung Lac, ImdkkMrt (M)
Why. 14:1-3, 4b-5
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6
Luk. 21:1-4


Why. 14:1-3, 4b-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4b. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


Luk. 21:1-4

21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan.
21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.
21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."


Persembahan Janda Miskin

Saudara terkasih, Yesus melalui bacaan hari ini hendak mengajarkan kepada kita bahwa persembahan bukan melulu banyaknya, namun karena kesediaan untuk mempersembahkannya. Lukas melaporkan bahwa ada persembahan orang kaya, yang memasukkan banyak persembahan, namun dibandingkan dengan apa yang dipunyai itu belum apa-apa. Yesus menyebutnya sebagai persembahan orang kaya itu dari kelimpahannya, “sisa” dari yang dimiliki dipersembahkan kepada Tuhan Allah. Janda miskin memang hanya memasukkan sedikit sekali, namun itu adalah segalanya baginya. Bukan dari kelimpahan, namun apa yang dimilikinya. Persembahan kepada Tuhan itu bisa mengganggu kebutuhan dia untuk hari itu. Makanan dan kebutuhan harian itu tidak lagi ada cadangan, semua dia persembahkan kepada Tuhan. Makna kehidupan yang mendalam diajarkan oleh janda miskin ini, dia menyatakan melalui tindakannya bahwa Penyelenggaraan Ilahi ada dalam hidupnya.
Saudara terkasih, kita sering khawatir dan takut menghadapi tantangan dan halangan dalam kehidupan kita. Menabung bahkan menumpuk harta berlebih-lebihan dan sering menggunakan segala cara untuk mendapatkan materi, telah menjadi gelaja umum. Hari Minggu di mana harinya Tuhan pun sering diabaikan, demi uang dan cadangan hidup di kemudian hari. Mengapa demikian? Karena kita lupa adanya Penyelenggaraan Ilahi dalam seluruh rangkaian hidup kita. Tuhan selalu hadir, namun justru kita ambil alih, seoalah-olah hanya kita yang akan menjalani hidup ini. BD.eLeSHa.


Minggu, 23 November 2014

HARI RAYA TUHAN KITA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM


HARI RAYA TUHAN KITA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Yeh. 34:11-12, 15-17
Mzm. 23:1-2a, 2b-3, 5-6
1 Kor. 15:20-26,28
Mat. 25:31-46


Yeh. 34:11-12, 15-17

34:11 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
34:12 Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan
34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
34:16 Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
34:17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan


1 Kor. 15:20-26,28

15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut
15:28 Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.

Mat. 25:31-46

25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.


Penghakiman Terakhir

Saudara terkasih, Minggu ini merupakan Minggu Kristus Raja Semesta Alam, dengan demikian, Gereja kita menutup tahun liturgi sepanjang tahun ini. Minggu depan tahun baru liturgi yang akan dibuka dengan Minggu Adven I. Makna khusus menyambut kedatangan Tuhan dalam rupa Insan yaitu Bayi Manusia, melalui peristiwa Natal.
Saudara terkasih, bacaan Injil memaparkan kedatangan Yesus sebagai Raja yang akan menjadi Hakim atas hidup manusia. Manusia oleh Yesus menjadi dua kualifikasi antara kambing atau domba. Pemisahan jelas kualitas keduanya. Tuhan Allah, sebenarnya telah memberikan kedudukan kita sebagai anak Allah, yang layaklah kala menyebut diri sebagai domba dibandingkan kambing. Kebebasan manusia sering disalah mengerti dan disalahgunakan untuk berbuat seenaknya dan sesukahatinya sendiri. Pilihan yang menurunkan kualitas diri karena kita lebih akrab dengan dunia, akrab dengan kejahatan dan godaan kuasa jahat lainnya. Pemilihan kita menjadi kambing dan domba akan menentukan pula keselamatan kita. Tuhan sudah menawarkan kedudukan  istimewa, dan kehidupan kitalah yang memberikan peneguhan atas jawaban-Nya tersebut, ikut, berpalaing atau menolak sekaligus.

Saudara terkasih, berkat Allah adalah gratis dan bukan karena usaha kita semata, namun berkat itu erlu memperoleh balasan setimpal, adanya tanggapan dari kita untuk menyambut uluran tangan kasih Tuhan Allah itu sebagai jawaban ya, atas tawaran-Nya.BD.eLeSHa.

Sabtu, 22 November 2014

Orang Saduki dan Kebangkitan

Pw. S. Sesilia, PrwMrt (M)
Why. 11:4-12
Mzm. 144:1,2,9-10
Luk. 20:27-40


Why. 11:4-12

11:4 Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
11:5 Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
11:6 Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
11:7 Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.
11:8 Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
11:9 Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
11:10 Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
11:11 Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.
11:12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Luk. 20:27-40

20:27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
20:28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
20:29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,
20:31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:32 Akhirnya perempuan itu pun mati.
20:33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
20:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
20:36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
20:37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
20:38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."
20:39 Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."
20:40 Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.


Orang Saduki dan Kebangkitan

Saudara terkasih, kali ini, Yesus dicobai oleh kelompok yang berbeda, yaitu Saduki, kelompok aristokrat, konservatif yang meledekorang-orang Farisi dan penafsiran mereka yang terkesan modern. Saduki hanya mempercayai Taurat atau Pentateukh yang sama sekali tidak mempercayai kebangkitan. Kedatangan mereka pada dasarnya adalah hendak menjebak Yesus, setelah Farisi dan imam-imam kepala gagal menjatuhkan Yesus dengan pertanyaan mereka sebelumnya.
Saduki menggunakan hukum levirat, yaitu hukum perkawinan, di mana kalau seorang laki-laki dan perempuan menikah dan tidak menghasilkan keturunan, sedang laki-laki itu meninggal, diwajibkan saudara laki-laki dari suami yang meninggal wajib menikahinya. Saduki memikirkan  pola jawaban yang kira-kira akan menjatuhkan Yesus, yaitu adanya poliandri atau membantah mengenai ajaran kebangkitan ala Yesus. Jawaban Yesus justru membuat mereka mati kutu, dan diam saja, karena mengenai kebangkitan mampu dijawab dengan dasar alkitabiah dari Perjanjian Lama sebagaimana kaum Saduki kuasai dengan baik. Kebangkitan dibuktikan dengan pernyataan Allah saat Musa, adalah Allah Abraham dan Allah Yakub sekaligus. Kalau Abraham dan Yakub tidak bangkit, Allah tidak akan menyatakan diri sebagai Allah Abraham, Allah Yakub, dan Allah Musa. Mengenai hukum leviarat Yesus tidak terjebak dengan pemikiran asusila berkaitan dengan poliandri, karena perkawinan di dunia berbeda dengan alam kebangkitan. Hubungan baru yang lebih tinggi, tanpa adanya prokreasi.

Saudara terkasih, dalam alam kebangkitan kita menajdi manusia baru, sehingga berbeda dengan apa yang ada di dunia. Terutama berkaitan dengan perkawinan. Tidak ada lagi perkawinan di dunia orang yang mulia di dalam kebangkitan. Sering kita terpengaruh pemahaman iman kepercayaan saudara mayoritas yang berbeda. Perlu kita camkan bahwa kita memiliki pemahaman sendiri sesuai dengan ajaran iman kita sendiri.BD.eLeSHa.

Jumat, 21 November 2014

Yesus Menyucikan Bait Allah

Pw. SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah (P)
Why. 10:8-11
Mzm. 119:14,24,72,103,111,131,
Luk. 19:45-48


Why. 10:8-11

10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

Luk. 19:45-48

19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,
19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
19:48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Yesus Menyucikan Bait Allah

Saudara terkasih, bacaan hari ini menampilkan kisah Yesus yang membersihkan Bait Allah dari para pedagang. Ia mengutip kisah Perjanjian Lama mengenai hal ini. Bait Allah setelah pembersihan yang dilakukan Yesus menjadi pusat pengajaran-Nya. Pengajaran yang menjadi ancaman bagi kelompok-kelompok Yahudi. Aktiitas keuangan dan perdagangan di manapun merupakan hal yang menggiurkan, dan bukan hanya bagi pedagang, namun juga bagi imam besar Bait Allah, waktu itu. Mereka bisa berdagang dan mendapat tempat yang strategis untuk “melayani” peziarah tentu atas izin dan restu penguasa tempat itu. Sangat tidak mungkin kalau imam besar tidak mengizinkan mereka bisa berdagang dengan leluasa dan mendapatkan lokasi yang menjanjikan seperti itu.
Perdagangan yang menyediakan kebutuhan para peziarah, kelihatannya baik karena menyediakan apa yang sangat dibutuhkan, namanya dagang tentu berkaitan dengan untung. Ada kesempatan dengan tidak sewajarnya, dengan berdagang di tempat seperti itu, tentu membutuhkan suap, akibatnya tentu harga akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Yesus mengutuk hal ini. Bisa dibayangkan orang yang tidak mampu dan melihat hewan-hewan korban yang bagus-bagus tentu akan sedih dan merasa tidak enak hati, kemiskinannya telanjang dilihat semua orang, sedangkan di depan matanya ada pilihan persembahan namun tidak mampu membelinya.
Saudara terkasih, zaman Yesus yang menjadikan Bait Allah sebagai pasar, hari ini juga masih terjadi. Bagaimana Gereja menjadi ajang mencari popularitas. Kesempatan mencari kedudukan dan uang kalau mungkin. Tidak sedikit imam, biarawan-biarawati yang dididik dalam kesederhanaan itu matrealistis. Pelayanan yang didasari pada materi apakah itu bukan menjadi Gereja sebagai sarang penyamun? Apa-apa uang, kalau amplopnya tebal bersemangat, kalau tipis diberikan awam yang memimpin. Gejala di banyak tempat demikian.
Saudara terkasih Yesus bukan menggugat masalah berdagangnya, namun tempat dan cara berdagang yang DIA kritik. Tempat yang seharusnya menjadi rumah doa, malah dipenuhi kegiatan perdagangan. Bagaimana kita berdoa namun pikiran kita masih berkaitan dengan aktivitas kita, bisa saja toko kita, usaha kita, studi kita, atau apapun yang menjauhkan diri dari Tuhan yang sedang kita sembah dan muliakan. Yesus mengkritik apa yang menjadi aktivitas kita namun tidak sejalan dengan apa yang ada dalam benak dan hati kita.BD.eLeSHa.


Kamis, 20 November 2014

Yesus menangisi Yerusalem

Kamis Biasa (H)
Why. 5:1-10
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a, 9b
Luk. 19:41-44


Why. 5:1-10

5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."


Luk. 19:41-44

19:41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,
19:42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
19:43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan,
19:44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."



Yesus menangisi Yerusalem

Saudara terkasih, konteks tangisan Yesus, bukan semata karena akan runtuhnya Bait Allah, namun kedegilan hati orang-orang Yerusalem yang berpaling dari Sumber Damai yang telah datang. Mereka berpaling karena mereka mengganggap diri lebih baik. Lebih pintar, dan lebih segalanya, sehingga meremehkan justru Raja Damai itu sendiri. Mereka menjadi “buta” dan tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Kenyataan yang ada, fakta yang terjadi menjadi kabur karena tertutupi oleh keangkuhan mereka sendiri. Pengepungan kota dan kehancuran  dan kehancurannya pernah terjadi, saat itu mereka menolak Nabi Yeremia dan nabi-nabi lain, kali ini karena menolak untuk menerima Mesias.

Saudara terkasih, sering kita memohon dan berdoa sepanjang hari dan sepanjang malam, ketika Tuhan hadir dan memberikan berkat itu, kita mengeluh Tuhan belum juga menjawab doaku. Benarkah Tuhan tidak hadir dan mengulurkan tangan? Tuhan sudah hadir dan memberikan apa yang kita minta, namun bukan sama persis dengan apa yang kita idam-idamkan, Tuhan memberikans sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya. DIA tahu yang terbaik bagi kita, belum tentu yang kita inginkan itu justru membawa kebaikan. Konsep, harapan, dan keinginan, serta pemikiran kita sering membelenggu dan mengikat kita sehingga kita justru tidak melihat kehadiran Tuhan di depan kita. Kita salah mengenali Tuhan dan karya-Nya. BD. eLeSHa.

Rabu, 19 November 2014

Perumpamaan Penanaman Modal

Rabu Biasa (H)
Why. 4:1-11
Mzm. 150:1-2,3-4,5-6
Luk. 19:11-28


Why. 4:1-11

4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."


Luk. 19:11-28

19:11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
19:12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
19:13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
19:14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.
19:15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
19:16 Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
19:17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
19:18 Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
19:19 Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
19:20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
19:21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
19:22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
19:23 Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
19:24 Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
19:25 Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
19:26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
19:27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."
19:28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.


Perumpamaan Penanaman Modal

Saudara terkasih, hari ini bacaan kita membahas mengenai penanaman modal dan pemuridan. Yesus memberikan gambaran adanya sepuluh hamba yang diberikan kepercayaan untuk mengembangkan mina (bahasa Mateus adalah talenta). Masing-masing diberi dengan kapasitas yang sama. Setiap orang memperoleh satu mina.
Sepuluh hamba yang diberi mina untuk dikembangkan, hanya tiga yang datang, dan mendapatkan hasil sepuluh kai lipat, lima kali lipat dan satunya menyimpan, karena tidak berani mengambil risiko. Pribadi yang berinisiatif memperoleh hasil yang gemilang, mendapatkan hadiah serta pujian, dan kepercayaan yang jauh lebih besar. Siapa yang tidak berinisiatif dan hanya menyimpan semuaya untuk dirinya menerima hukuman, dan mina miliknya diberikan kepada siapa yang berusaha lebih keras.
Saudara terkasih, mengikuti Tuhan Allah Mahabaik, itu mempunyai syarat akan keterbukaan budi dan hati dalam mengikuti tindakan dan rencana-Nya dalam Yesus membawa orang semakin intensif dalam mengambil bagian dalam Kerajaan Allah. Bagi yang tertutup dan menolak dengan penuh ketakutan akan risiko tidak akan memperoleh kekayaan ini.
Saudara terkasih, mengikuti Tuhan itu tidak sulit, yang sulit adalah mengalahkan diri sendiri agar tidak terseret arus dunia yag sering tidak sejalan dengan kehendak dan rencana Tuhan. Bagaimana tawaran jabatan namun harus mengalahkan iman. Uang banyak yang menggiurkan namun dengan cara mencuri dan merugikan banyak pihak untuk diri sendiri, padahal hampir semua orang melakukan, dan kalau tidak mengikuti akan memperoleh perlawanan dan permusuhan. Pengembangan diri harus sejalan dengan kehendak-Nya, bukan karena arus  masyarakat dan dunia secara umum. Pribadi yang mengembangkan diri tanpa iman akan melupakan Tuhan dan sesama.BD.eLeSHa.

Selasa, 18 November 2014

Yesus dan Zakheus

Selasa Biasa (H)
Why. 3:1-6;14-22
Mzm. 15:2-3ab, 3cd, 4ab, 5
Luk. 19:1-10


Why. 3:1-6;14-22

3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
3:6 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Luk. 19:1-10

19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."


Yesus dan Zakheus

Saudara terkasih, cerita Yesus dan Zakheus ini merupakan khas Lukas. Penggambaran panggilan Tuhan yang tidak mengenal siapa DIA. Undangan untuk semua orang merasakan cinta kasih sejati. Zakheus sebagai kepala pemungut cukai, tentunya sangat kaya dan secara otomatis menjadi musuh utama di kota itu. Sifat spontan yang dia tampilkan melengkapi kejujurannya. Posisinya yang penting, pejabat kota untuk bahasa hari ini, memanjat pohon untuk melihat Yesus. Kekuasaannya bisa saja menyingkapkan orang untuk kepentingan dirinya, dia justru memanjat pohon. Keterbukaan akan kasih Yesus nyata dengan pengakuan kesalahannya secara publik dan menyatakan pertobatannya.
Saudara terkasih, Yesus selalu mengulurkan tangan kepada siapa saja, dan tanggapan, balasan, respon yang manusia berikan adalah beranek ragam. Ada yang terus terang menolak, ogah-ogahan, dan terkadang iri melihat uluran tangan kasih Yesus yang tanpa batas itu. Pertobatan sejati ialah berbalik arah dan kembali kepada jalan yang benar. Jalan di mana bersama-sama dengan sesama mengembangkan diri sesuai dengan rencana-Nya dan panggilan-Nya.
Lihat bagaimana Yesus mengambil inisiatif untuk makan bersama dengan “pendosa”. Penggambaran nyata kehadiran Yesus untuk menyelamatkan bukan membinasakan. Kesatuan bukan perpecahan. Tuhan yang menenteramkan bukan yang mengancam, Tuhan yang berbelas kasih bukan Tuhan yang kejam. Kedosaan dan kesalahan kita bukan untuk diingat-ingat dan selalu diungkit, namun untuk diselesaikan dan diluruskan. Relasi dengan Tuhan memampukan melihat keindahan kasih Tuhan yang sungguh luar biasa dan selalu tercurah kepada kita.BD.eLeSHa.