Kamis, 03 Oktober 2019

Panggilan, Perutusan, dan Salib


Kamis Pekan Biasa XXVI (H)
Neh. 8:1-4a,5-6,7b-12
Mzm. 19:8-9,10,11
Luk. 10:1-12



Neh. 8:1-4a,5-6,7b-12

8:1 Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya,
8:2 maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.
8:3 Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.
8:4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti.
8:5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.
8:6 Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri.
8:7 Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka sampai ke tanah.
8:8 Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin, Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu, sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya.
8:9 Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
8:10 Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
8:11 Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
8:12 Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: "Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati


Luk. 10:1-12

10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."



Panggilan, Perutusan, dan Salib

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan sabda Tuhan mengenai panggilan, perutusan, dan salib. Panggilan umum, panggilan bagi semua orang, panggilan dan juga perutusan untuk seluruh anak-anak Allah atas rahmat baptisan. Tanggung jawab yang kadang kita abaikan, karena merasa bukan tanggung jawabnya, toh ada pastor dan para katekis serta lainnya.
Dalam bacaan Injil Tuhan bersabda, bahwa IA mengutus para murid seperti domba ke tengah  kawanan serigala. Apakah artinya? Jelas dengan gamblang terbaca, keadaan sangat susah, tidak mudah, dan nyawa sebagai taruhan. Domba masuk dalam kawanan serigala, bisa bertahan saja sudah bagus. Apakah dengan demikian, kita diutus untuk mati konyol dan tidak ada harapan? Tidak. Sangat tidak demikian kehendak Tuhan. Tuhan  mengutus ke tengah mara bahaya, sekaligus membekali kita dengan kasih karunia-Nya yang takk terbatas.
Penolakan, pengusiran, dan aneka kesulitan lain akan dengan amat sangat, itu mungkin terjadi. Keadaan  tidak pasti, ancaman, ataupun teror sangat mungkin menjadi bagian utuh atas hidup perutusan Tuhan.
Jangan membawa bekal, kita diajak semata-mata mengandalkan belas kasih Tuhan dan kasih karunia-Nya yang tak terbatas itu. Melepaskan diri dari  segala apapun yang tidak menjadi bagian tugas perutusan kita.
Kadang, kita malah lebih berat menjalankan misi kita sendiri, mau tenar, hendak pamer, atau malah  berbisnis dengan apa yang Tuhan perintahkan. Hal-hal ini yang perlu kita lepaskan, perlu kita jernihkan, murnikan, dan singkirkan dari perutusan kita.
Satu rangkaian utuh, bahwa kita dipanggil, diutus, dan itu dengan salib. Salib sebagai penolong, sekaligus sebagai konsekuensi logis atas panggilan kita. Salib sebagai penolong adalah, dari saliblah kita menimba kekuatan. Salib kita belajar rendah hati, berdaya juang, dan rela berkorban.
Sisi lain, salib adalah konsekuensi di mana derita, kesulitan, dan penolakan, bahkan kehinaan yang tidak bisa dipisahkan. Godaan untuk meninggalkan, menyingkirkan, dan mengurangi konsekuensi salib ini  sering hinggap. Kesulitan untuk mencari kerja karena nama baptis, atau dalam konteks luas mendirikan gedung gereja, kemudian bekerja sama dengan penguasa jahat, itu sangat mungkin terjadi, jika kita lupa, abai, dan terlena bahwa konsekuensi salib itu ketidakmudahan.BD.eLESHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar