Selasa, 03 September 2019

Perkataan Penuh Kuasa


Pw. Gregorius Agung, Paus PujG (P)
1 Tes. 5:1-6,9-11
Mzm. 27:1-4,13-14,
Luk. 4:31-37




1 Tes. 5:1-6,9-11

5:1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu,
5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
5:10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.


Luk. 4:31-37

4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.
4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:
4:34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar."
4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.



Perkataan Penuh Kuasa

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan betapa Kuasa Tuhan Yesus itu demikian dasyat, bahkan roh jahat pun ketakutan dan lari hanya karena perkataan-Nya. Kuasa Allah yang dikaruniakan kepada Yesus untuk mengusir roh jahat.
Kegelapan itu akan sirna jika ada terang yang datang. Bayangkan saja di dalam rumah atau kamar, ketika pulang dari bebergian pada malam hari, siangnya lupa atau belum sempat menyalakan lampu. Pas masuk rumah akan kita dapati  rumah itu kosong dan gelap. Saklar yang kita tekan akan mengusir gelap menjadi terang. Demikian juga dengan Terang Hidup, Yesus datang, kegelapan jadi gelagapan dan meradang. Mereka berteriak, Yesus apa urusan-Mu. Mengapa mereka meradang? Ya jelas mereka akan terusir dan kalah oleh Terang.
Saudara terkasih, Terang itu  pilihan, pun gelap juga bisa kit tolak. Kasih karunia Tuhan adalah Terang, namun ada yang suka cita dengan kegelapan karena mereka melihat dengan tidak utuh. Hanya merasakan bahwa mereka enak, nyaman, tenar, dan banyak pihak yang mendukung di dalam gelap. Sejatinya jelas tidak enak.
Kuasa gelap jengkel ketika ada terang yang datang dan akan membarui keadaan. Pun kita sebagai bangsa kini sedang berkecamuk. Bagaimana upaya perbaikan dalam banyak hal mendapatkan pertentangan oleh pihak-pihak yang selama ini sudah terbiasa kenyang dan mendapatkan keuntungan. Terang itu akan diupayakan tidak bisa menjadi cahaya yang membuka kedok mereka.
Gregorius Agung atau Paus Gregorius adalah paus yang menyatakan diri pertama kalinya sebagai kepala Gereja sedunia. Keprihatinannya terhadap para budak membuatnya memiliki pemahaman, hamba dari para hamba, yang hingga kini masih dipakai oleh para paus.
Paus ini kelahiran 540 dari keluarga kaya dan aristokrat. Usai 33 tahun Gregorius sudah menjadi prefek di kota Roma. Kedudukan sangat tinggi dalam bidang politik. Namun Tuhan berkehendak lain. Ia mengundurkan diri dan hidup membiara. Ia menjual sebagian besar hartanya untuk mendirikan biara. Gregorius selain hidup membiara, namun ia juga peduli pada kehidupan budak. Sering membebaskan budak yang biasa diperjualbelikan di pasar di Roma saat itu.
Ketika menjadi Paus, kerinduannya untuk bersama yang miskin terus hidup dan makin mendapatkan kesempatan untuk melakukan dengan lebih besar dan lebih banyak lagi. Ia juga sebagai pujangga Gereja dengan tulisan-tulisannya yang berkelas.
Apa yang dilakukan Gregorius sejalan dengan perutusan Yesus. Bagaimana Yesus juga berbela rasa, berempati, dan memberikan perhatian yang sungguh besar pada orang yang kecil, lemah, dan tidak berdaya. Hidup di dalam Yesus berarti semakin serupa dengan diri-Nya. Serupa bukan baju atau rambut-Nya, namun hati dan pilihan pada sesama dan Tuhan Allah Bapa. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar