Pw. Gregorius
Agung, Paus PujG (P)
1 Tes.
5:1-6,9-11
Mzm.
27:1-4,13-14,
Luk.
4:31-37
1 Tes.
5:1-6,9-11
5:1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu
dituliskan kepadamu,
5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang
seperti pencuri pada malam.
5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka
tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil
ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam
kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang.
Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain,
tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi
untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
5:10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga,
entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah
kamu seperti yang memang kamu lakukan.
Luk.
4:31-37
4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea,
lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya
penuh kuasa.
4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan
dan ia berteriak dengan suara keras:
4:34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan
kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus
dari Allah."
4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah
dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah
orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang
lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa
dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar."
4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah
itu.
Perkataan
Penuh Kuasa
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita merenungkan betapa Kuasa Tuhan Yesus itu demikian dasyat, bahkan roh jahat
pun ketakutan dan lari hanya karena perkataan-Nya. Kuasa Allah yang
dikaruniakan kepada Yesus untuk mengusir roh jahat.
Kegelapan itu akan sirna jika ada terang yang
datang. Bayangkan saja di dalam rumah atau kamar, ketika pulang dari bebergian
pada malam hari, siangnya lupa atau belum sempat menyalakan lampu. Pas masuk
rumah akan kita dapati rumah itu kosong
dan gelap. Saklar yang kita tekan akan mengusir gelap menjadi terang. Demikian juga
dengan Terang Hidup, Yesus datang, kegelapan jadi gelagapan dan meradang. Mereka
berteriak, Yesus apa urusan-Mu. Mengapa mereka meradang? Ya jelas mereka akan
terusir dan kalah oleh Terang.
Saudara terkasih, Terang itu pilihan, pun gelap juga bisa kit tolak. Kasih
karunia Tuhan adalah Terang, namun ada yang suka cita dengan kegelapan karena
mereka melihat dengan tidak utuh. Hanya merasakan bahwa mereka enak, nyaman,
tenar, dan banyak pihak yang mendukung di dalam gelap. Sejatinya jelas tidak
enak.
Kuasa gelap jengkel ketika ada terang yang datang
dan akan membarui keadaan. Pun kita sebagai bangsa kini sedang berkecamuk. Bagaimana
upaya perbaikan dalam banyak hal mendapatkan pertentangan oleh pihak-pihak yang
selama ini sudah terbiasa kenyang dan mendapatkan keuntungan. Terang itu akan
diupayakan tidak bisa menjadi cahaya yang membuka kedok mereka.
Gregorius Agung atau Paus Gregorius adalah paus
yang menyatakan diri pertama kalinya sebagai kepala Gereja sedunia. Keprihatinannya
terhadap para budak membuatnya memiliki pemahaman, hamba dari para hamba, yang hingga kini masih dipakai oleh para
paus.
Paus ini kelahiran 540 dari keluarga kaya dan
aristokrat. Usai 33 tahun Gregorius sudah menjadi prefek di kota Roma. Kedudukan
sangat tinggi dalam bidang politik. Namun Tuhan berkehendak lain. Ia
mengundurkan diri dan hidup membiara. Ia menjual sebagian besar hartanya untuk
mendirikan biara. Gregorius selain hidup membiara, namun ia juga peduli pada
kehidupan budak. Sering membebaskan budak yang biasa diperjualbelikan di pasar
di Roma saat itu.
Ketika menjadi Paus, kerinduannya untuk bersama
yang miskin terus hidup dan makin mendapatkan kesempatan untuk melakukan dengan
lebih besar dan lebih banyak lagi. Ia juga sebagai pujangga Gereja dengan
tulisan-tulisannya yang berkelas.
Apa yang dilakukan Gregorius sejalan dengan
perutusan Yesus. Bagaimana Yesus juga berbela rasa, berempati, dan memberikan
perhatian yang sungguh besar pada orang yang kecil, lemah, dan tidak berdaya. Hidup
di dalam Yesus berarti semakin serupa dengan diri-Nya. Serupa bukan baju atau
rambut-Nya, namun hati dan pilihan pada sesama dan Tuhan Allah Bapa. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar