Jumat, 06 September 2019

Hidup Baru


Jumat Pekan Biasa XXII (H)
Kol. 1:15-20
Mzm. 100:2,3,4,5
Luk. 5:33-39




Kol. 1:15-20

1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.


Luk. 5:33-39

5:33 Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."
5:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
5:35 Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
5:36 Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
5:37 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur.
5:38 Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
5:39 Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."




Hidup Baru

Saudara terkasih hari ini  Bunda Gereaja mengajak kita merenungkan hidup baru di dalam Tuhan. Bagaimana kita hidup itu ada di depan, bukan pada masa lalu, masa depan yang perlu dipersiapkan dan masa lalu itu menjadi peringatan dan pondasi bagi hidup hari ini dan mendatang. Benar bahwa masa lalu itu penting, namun bukan segalanya. Ada porsinya.
Bacaan Injil hari ini mengajarkan kepada kita perihal hidup baru itu. Yesus adalah hidup baru, harapan yang kita songsong, namun berhadapan dengan kaum kolot, Farisi dan ahli Taurat, Yesus yang membawa perubahan dan hal yaang bru itu adalah sebuah masalah. mereka meliha itu adalah salah tidak semata masalah. Perlu diperbaiki,  mengapa demikian?
Kita pun sering mengalami itu bukan? Ketika kita sudah sekian lama berpola yang sama, susah untuk mengubah. Contoh sederhana saja, kebiasaan mengetik dengan dua jari alias sebelas jari. Itu salah dan tidak efektif apalagi efisien, namun karena sudah kebiasaan, mengubah itu sangat sulit dan merasa buat apa.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, kita pun sudah mengalami budaya lama, hidup lama yang inefisien, korup, seenaknya sendiri, subsidi, dan  birokrasi gemuk nan lamban. Apa yang akan terjadi jika akan diperbaiki? Penolakan pastinya. Perubahan atas perilaku sekian lama itu pasti akan membawa dampak dan enggan. Bisa-bisa merusak.
Injil mengajarkan kepada kkita. Bagaimana kantong anggur dan anggur itu berperan menjadi pembelajaran. Media untuk memudahkan para pendengar memahami. Kantong anggur yang sudah tua, lama, dan sudah koyak, tentu tidak akan ditambal dengan kain baru, mengapa? Akan merusak semuanya, baik kain lama atau baru sama-sama koyak. Daya rusaknya lebih besar. Yang lama dengan yang lama.
Saudara terkasih, kita sering juga gagal untuk memperbaiki diri. Kita cenderung untuk mempertahankan dan merasa sudah benar apa yang biasa terjadi. Biasa menjadi kata kunci, padahal tidak mesti demikian. Bisa saja yang biasa itu sudah salah atau ada kekeliruan yang perlu dibenahi. Janganlah melakukan karena biasa, namun cermati dan kritis terhadap yang biasa itu. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar