Jumat, 13 September 2019

Do ut Des, Murah Hatilah Seperti Bapa


Kamis Pekan Biasa XXIII (H)
Kol. 3:12-17
Mzm. 150:1-2,3-45-6
Luk. 6:27-28



Kol. 3:12-17

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.


Luk. 6:27-28

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.



Do ut Des, Murah Hatilah Seperti Bapa

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan mengenai betapa murah hatinya Allah dalam hidup kita. Titik pangkal dan awal iman kita adalah Bapa Yang Murahhati. Di mana Tuhan Allah itu memberikan segalanya dengan cuma-cuma,  kita tidak melakukan upaya apapun.
Berangkat dari kasih karunia inilah kita seyogyanya, bahkan sudah layak dan sepantasnya untuk berbuat demikian. Menerima dengan gratis, cuma-cuma,  kita salurkan kembali dengan semestinya juga demikian adanya. Jika tidak memberikan dengan apa adanya, berarti kita laiknya kantong semar  yang hanya menadahkan dan menampung namun tidak mau membagikannya kembali.
Sikap apa yang seharusnya ada dalam diri kita agar dapat berbuat demikian?
Menyadari bahwa kita ini menerima semuanya dari Tuhan. Kita adalah penerima yang sama sekali tanpa daya upaya. Apa yang kita lakukan coba, hanya sederhana saja, mengedipkan mata, apa kita memikirkannya? Apalagi memerintahnya. Apalagi yang lebih rumit dari itu seperti kerja jantung dan sebagainya.
Apa yang  kita terima itu adalah anugerah. Kita layak membagikannya kembali sebagai sarana dan ungkapan syukur atas apa yang kita miliki. Ingat di dunia ini kita unik, sehingga apa yang kita punyai belum tentu orang lain miliki, sebaliknya apa yang orang lain miliki belum tentu kita mempunyai. Dan sikap saling melengkapi menjadi penting.
Do ut des, sikap di mana memberi agar diberi perlu kita sadari sehingga kita tidak memiliki sikap dasar yang seperti itu. Berpamrih, sering kita tidak sadar berlaku demikian dalam hidup bersama, bahkan berhadapan dengan Tuhan. Berdoa, berziarah, berbagi berkat agar mendapatkan balasan dari Tuhan Allah.
Iklas, sikap tulus iklas sehingga apa yang kita lakukan itu bukan karena hendak dan berharap agar memperoleh balasan atau mendapatkan pujian. Melakukan karena kita sudah terlebih dahulu memiliki dan mendapatkannya dari kemurahan Allah.
Saudara terkasih, sikap batin itu perlu pemurnian terus menerus dan perlu dilatihkan sehingga menjadi tabiat, karakter, sehingga spontan menjadi gaya hidup kita. Tidak ada yang tanpa proses panjang dan terus menerus dilakukan. Bersama dengan Roh Kudus tentu kita akan mampu mendapatkan kualitas sebagaimana Bapa Yang Murah Hati. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar