Kamis
Pekan Biasa XXIII (H)
Kol.
3:12-17
Mzm.
150:1-2,3-45-6
Luk.
6:27-28
Kol.
3:12-17
3:12 Karena itu,
sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah
belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah
kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila
yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah
mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas
semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
3:15 Hendaklah
damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah
dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah
perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur
kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala
sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya
itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa
kita.
Luk.
6:27-28
6:27
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu,
berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang
mencaci kamu.
6:29
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang
lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta
kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga
demikian kepada mereka.
6:32
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena
orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu,
apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan
menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun
meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama
banyak.
6:35
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan
dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi
anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan
janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu
akan diampuni.
6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang
digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Do ut Des, Murah Hatilah Seperti Bapa
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan mengenai betapa murah hatinya Allah dalam hidup kita. Titik
pangkal dan awal iman kita adalah Bapa Yang Murahhati. Di mana Tuhan Allah itu
memberikan segalanya dengan cuma-cuma, kita
tidak melakukan upaya apapun.
Berangkat dari kasih karunia inilah kita
seyogyanya, bahkan sudah layak dan sepantasnya untuk berbuat demikian. Menerima
dengan gratis, cuma-cuma, kita salurkan
kembali dengan semestinya juga demikian adanya. Jika tidak memberikan dengan
apa adanya, berarti kita laiknya kantong semar
yang hanya menadahkan dan menampung namun tidak mau membagikannya
kembali.
Sikap apa yang seharusnya ada dalam diri kita agar
dapat berbuat demikian?
Menyadari bahwa kita ini menerima semuanya dari
Tuhan. Kita adalah penerima yang sama sekali tanpa daya upaya. Apa yang kita
lakukan coba, hanya sederhana saja, mengedipkan mata, apa kita memikirkannya?
Apalagi memerintahnya. Apalagi yang lebih rumit dari itu seperti kerja jantung
dan sebagainya.
Apa yang
kita terima itu adalah anugerah. Kita layak membagikannya kembali
sebagai sarana dan ungkapan syukur atas apa yang kita miliki. Ingat di dunia
ini kita unik, sehingga apa yang kita punyai belum tentu orang lain miliki,
sebaliknya apa yang orang lain miliki belum tentu kita mempunyai. Dan sikap
saling melengkapi menjadi penting.
Do ut des,
sikap di mana memberi agar diberi perlu kita sadari sehingga kita tidak
memiliki sikap dasar yang seperti itu. Berpamrih, sering kita tidak sadar
berlaku demikian dalam hidup bersama, bahkan berhadapan dengan Tuhan. Berdoa,
berziarah, berbagi berkat agar mendapatkan balasan dari Tuhan Allah.
Iklas, sikap tulus iklas sehingga apa yang kita
lakukan itu bukan karena hendak dan berharap agar memperoleh balasan atau
mendapatkan pujian. Melakukan karena kita sudah terlebih dahulu memiliki dan
mendapatkannya dari kemurahan Allah.
Saudara terkasih, sikap batin itu perlu pemurnian
terus menerus dan perlu dilatihkan sehingga menjadi tabiat, karakter, sehingga
spontan menjadi gaya hidup kita. Tidak ada yang tanpa proses panjang dan terus
menerus dilakukan. Bersama dengan Roh Kudus tentu kita akan mampu mendapatkan
kualitas sebagaimana Bapa Yang Murah Hati. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar