Jumat, 20 September 2019

Pelayanan di Dalam Tuhan


Pw. S. Andreas Kim Taegon, Im, S Paulus Chong Hasang, dkk Mrt (M)
1 Tim. 6:2-12
Mzm. 49:6-7,8-10,17-18,19-20
Luk. 8:1-3



1 Tim. 6:2-12

6:2a Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih.
6:2b Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
6:11 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.


Luk. 8:1-3

8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.



Pelayanan di Dalam Tuhan

Saudara terkasih hari ini kita merenungkan Firman Tuhan bersama Bunda Gereja mengenai pelayanan. Melayani Tuhan dengan berbagai hal. Dalam bacaan Injil hari ini kita disapa dengan pelayanan para perempuan yang mengikuti Tuhan Yesus. Tentu konteks perempuan dalam masa itu jauh berbeda dengan pemahaman kita hari ini. Dulu, perempuan adalah ranah domestik. Ternyata Tuhan mengubah keadaan itu.
Para perempuan melayani Yesus dan karya-Nya dengan apa yang mereka miliki. Kekayaan sebagai sarana pewartaan dan karya Tuhan. Jelas tidak mungkin bisa berkeliling tanpa adanya suport dana dan juga tenaga tentunya.
Pelayanan membutuhkan banyak hal, apalagi di era modern seperti ini. Gembala,  imam saja tidak akan cukup dan mumpuni untuk melakukan seluruh pelayanan Gerejani. Jelas bahwa yang menyangkut sakramen Ekaristi tidak bisa diwakilkan atau digantikan. Namun begitu banyak ragam dan ladang pelayanan yang bisa umat dan awam lakukan.
Kesempatan pelayanan itu sangat terbuka, baik lingkungan, wilayah, ataupun paroki. Baik di depan layar ataupun di belakang layar. Buletin Gereja, majalah Gereja, pewartaan melalui media yang lain itu juga pelayanan. Dan itu sangat penting.
Saudara terkasih, berkaitan dengan pelayanan, salah satu inspirasi kita adalah St. Andreas Kim Taegon dkk. Martir dari Korea. Ia adalah anak orang cukup berada yang menganut agama Katolik. Ayahnya meninggal karena dihukum mati. Kim masuk seminari di Makau dan ditahbiskan di Shanghai. Menjadi imam di Korea pada saat itu bukan perkara mudah dan menjanjikan. Ribuan orang dihukum mati. Salah satunya adalah Martir Kim Taegon yang meninggal dipancung, pada 16 September.
Paus Santo Yohanes Paulus II menganonisasi Martir Korea ini beserta Santo Paulus Chong Hasang dan ratusan pewarta dan saksi Kristus di tanah Korea. Darah yang tercurah sebagai bukti pewartaan dan kesaksian akan Kristus Yesus.
Saudara terkasih, banyak medan, ladang, dan tempat kita bisa berkarya demi mewartakan dan melayani Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan itu karena dari sana kita juga bisa bersaksi. Kesaksian Tuhan itu hadir dalam diri dan perilaku kita sehari-hari. Kasih karunia Allah yang membuat kita bisa dan kita layak untuk menggunakannya untuk Si Pemberi tentunya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar