Pw. S.
Andreas Kim Taegon, Im, S Paulus Chong Hasang, dkk Mrt (M)
1 Tim.
6:2-12
Mzm. 49:6-7,8-10,17-18,19-20
Luk. 8:1-3
1 Tim.
6:2-12
6:2a
Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena
bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih
baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang
percaya dan yang kekasih.
6:2b
Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini.
6:3
Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni
perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai
dengan ibadah kita,
6:4
ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya
ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera,
fitnah, curiga,
6:5
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang
kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
6:6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat
membawa apa-apa ke luar.
6:8
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
6:9
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan
ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
6:11
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan,
ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
6:12
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal.
Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar
di depan banyak saksi.
Luk. 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan
berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan
Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang
telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang
disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes,
Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan
itu dengan kekayaan mereka.
Pelayanan di Dalam Tuhan
Saudara terkasih hari ini kita merenungkan Firman
Tuhan bersama Bunda Gereja mengenai pelayanan. Melayani Tuhan dengan berbagai
hal. Dalam bacaan Injil hari ini kita disapa dengan pelayanan para perempuan
yang mengikuti Tuhan Yesus. Tentu konteks perempuan dalam masa itu jauh berbeda
dengan pemahaman kita hari ini. Dulu, perempuan adalah ranah domestik. Ternyata
Tuhan mengubah keadaan itu.
Para perempuan melayani Yesus dan karya-Nya dengan
apa yang mereka miliki. Kekayaan sebagai sarana pewartaan dan karya Tuhan. Jelas
tidak mungkin bisa berkeliling tanpa adanya suport dana dan juga tenaga
tentunya.
Pelayanan membutuhkan banyak hal, apalagi di era
modern seperti ini. Gembala, imam saja
tidak akan cukup dan mumpuni untuk melakukan seluruh pelayanan Gerejani. Jelas bahwa
yang menyangkut sakramen Ekaristi tidak bisa diwakilkan atau digantikan. Namun begitu
banyak ragam dan ladang pelayanan yang bisa umat dan awam lakukan.
Kesempatan pelayanan itu sangat terbuka, baik
lingkungan, wilayah, ataupun paroki. Baik di depan layar ataupun di belakang
layar. Buletin Gereja, majalah Gereja, pewartaan melalui media yang lain itu
juga pelayanan. Dan itu sangat penting.
Saudara terkasih, berkaitan dengan pelayanan, salah
satu inspirasi kita adalah St. Andreas Kim Taegon dkk. Martir dari Korea. Ia
adalah anak orang cukup berada yang menganut agama Katolik. Ayahnya meninggal
karena dihukum mati. Kim masuk seminari di Makau dan ditahbiskan di Shanghai. Menjadi
imam di Korea pada saat itu bukan perkara mudah dan menjanjikan. Ribuan orang
dihukum mati. Salah satunya adalah Martir Kim Taegon yang meninggal dipancung,
pada 16 September.
Paus Santo Yohanes Paulus II menganonisasi Martir
Korea ini beserta Santo Paulus Chong Hasang dan ratusan pewarta dan saksi
Kristus di tanah Korea. Darah yang tercurah sebagai bukti pewartaan dan
kesaksian akan Kristus Yesus.
Saudara terkasih, banyak medan, ladang, dan tempat
kita bisa berkarya demi mewartakan dan melayani Tuhan. Jangan sia-siakan
kesempatan itu karena dari sana kita juga bisa bersaksi. Kesaksian Tuhan itu
hadir dalam diri dan perilaku kita sehari-hari. Kasih karunia Allah yang
membuat kita bisa dan kita layak untuk menggunakannya untuk Si Pemberi
tentunya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar