Selasa Biasa
Pekan Paskah V (P)
Kis.
14:19-28
Mzm.
145:10-11,12-13b,21
Yoh.
14:27-31
Kis.
14:19-28
14:19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan
Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka
melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka
menyangka, bahwa ia telah mati.
14:20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia,
bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia
bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.
14:21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan
memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan
Antiokhia.
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan
menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa
untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
14:23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan
penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka
menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan
mereka.
14:24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
14:25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke
Atalia, di pantai.
14:26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah
mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan,
yang telah mereka selesaikan.
14:27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu
mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan
mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
14:28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid
itu.
Yoh.
14:27-31
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh
dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku
pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu
tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar
dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu
terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab
penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa
Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku,
bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Damai
Sejahtera Kutinggalkan bagimu
Saudara terkasih, pesan perpisahan sangat kuat. Yesus meninggalkan
para murid untuk selamanya. Damai dalam konteks ini bukan
masalah selesainya perang atau terbebasnya orang dari tekanan psikologis, atau
damai dalam arti hidup tanpa kecemasan. Damai yang dimaksudkan adalahkedatangan
Roh Kudus yang akan menyertai para murid.dialah penolong dan penghibur bagi
para murid.
Damai ditinggalkan agar para hati murid tidak gelisah dan gentar
saat menghadapi kepergian Yesus dan menghadapi kesulitan-kesulitan yang akan mereka hadapi kemudian. Kepergian Yesus
bukan akhir atas segalanya. Yesus memang akan dan harus pergi dan akan datang
kembali. Mereka bahkan harus bersuka cita karena kepergian Yesus adalah kepada
Bapa yang lebih besar daripada-Nya.
Yesus menyatakan itu agar mereka percaya. Bukan semata siap saja. Penderitaan,
wafat, dan kebangkitan yang akan terjadi, untuk para murid percayai. Roh Kudus
yang akan membantu mereka untuk sampai kepada taraf percaya itu.
Saudara terkasih, jika kita cemas, khawatir, dan takut itu
sebenarnya manusiawi. Namun apakah itu harus menjadi beban hidup? Di sinilah
pembeda itu. Kita memiliki Roh Kudus yang akan menguatkan kita, kita memiliki
Bapa yang mengasihi kita, kita memiliki Yesus yang tidak meninggalkan kita
sendirian. Tentu bahwa kita akan cemas menghadapi hidup sehari-hari, namun kita
pun diajak percaya, ada penghiburan, ada bantuan yang tidak pernah abai akan
datang menguatkan kita. Kita tidak akan dilepaskan dari kecemasan itu, namun
bahwa kita mampu mengatasi dan menghadapinya. Mengapa kita mampu? Karena kita
di dalam Roh Kudus. Roh Kudus memampukan kita untuk mengatasi dan menjalani
hidup dengan segala dinamikanya.
Iman kanak-kanak yang mengenal bahwa percaya kepada Tuhan itu
tidak akan ada kesulitan. Kesulitan yang mebuat cemas itu tetap ada, namun
bahwa kita akan dimampukan untuk menjalaninya. Tuhan tidak akan memudahkan apa
yang mampu kita tanggungkan. Tuhan megutus Roh Kudus untuk menguatkan kita. Kita
mampu karena ada DIA. Dia tidak akan pernah merendahkan kita dengan mengambil
alih apa yang menjadi tanggung jawab kita. Betapa baiknya bukan Tuhan kita itu?
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar