Selasa, 08 Mei 2018

Pekerjaan Roh Penghibur


Selasan Biasa Pekan VI Paskah (P)
Kis. 16:22-34
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8
Yoh. 16:5-11



Kis. 16:22-34

16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
16:27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
16:28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
16:31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
16:32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
16:33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
16:34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.

Yoh. 16:5-11

16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?
16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.




Pekerjaan Roh Penghibur

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan mengenai Roh Penghibur, Roh Kudus, yang dinyatakan Yesus menjelang kepergian-Nya. Mengenai waktu, mengapa baru dinyatakan, karena selama ini Yesus bersama mereka. Yesus ada di antara mereka. Yesus menyatakan itu agar suka cita para murid menjadi penuh. Suka cita Yesus  tetap tinggal bersama mereka. Yesus paham bahwa kepergian Yesus juga kebencian dunia membuat mereka berduka.
Duka cita yang membuat para murid sampai tidak ada yang bertanya tentang pernyataan kepergian Yesus. Bisa dipahami duka bisa membuat semua hal terabaikan. Fokus bukan pada apa yang dikatakan Yesus, namun keberadaan mereka.
Kepergian Yesus memang sangat dibutuhkan para murid secara tidak langsung. Mereka akan mendapatkan Penghibur, atau Roh Penghibur. Kepergian Yesus kepada Bapa, merupakan bentuk ketaatan-Nya. Mengapa Penghibur tidak serentak bersama Yesus? Kedatangan Penghibur adalah kelanjutan kedatangan Yesus menyertai para murid, ketika Yesus sudah tidak bisa secara fisik di tengah-tengah dunia.
Penghibur dibutuhkan para murid di tengah dunia, karena dunia membenci Yesus dan juga para murid. Penghibur akan menguatkan dan menyadarkan perutusan mereka yang memang tidak mudah.
Saudara terkasih, sering kita terlalu berat melepaskan apa yang kita sukai. Kita begitu ingin mengikat apa yang kita sukai. Demikian juga dengan apa yang terjadi dengan para murid, awalnya sangat berat melepaskan Yesus untuk kembali kepada Bapa. Melepaskan apa yang kita inginkan, kita perjuangkan, sama juga terikat pada dunia. Dan Roh Penghibur inilah yang memampukan kita untuk bisa melepaskan apa yang memang perlu  kita lepaskan. Salah satu sifat manusiawi adalah mengikat dan menginginkan apa-apa menjadi milik kita sendiri. Kelekatan yang khas dunia. Penghibur membuat kita berbeda dengan dunia. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar