Rabu Biasa
Pekan VI Paskah (P)
Kis.
17:15,22-18:1
Mzm.
148:1-2,11-12a,12c-14a,14bcd
Yoh. 16:12-15
Kis.
17:15,22-18:1
17:15 Orang-orang
yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali dengan pesan
kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya.
17:22
Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang
Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada
dewa-dewa.
17:23
Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang
pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang
tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan
kepada kamu.
17:24
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas
langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
17:25
dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa,
karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua
orang.
17:26
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan
batas-batas kediaman mereka,
17:27
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia,
walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
17:28
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga
dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
17:29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa
keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan
keahlian manusia.
17:30
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan
kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
17:31
Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan
menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan
kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari
antara orang mati."
17:32
Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek,
dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara
tentang hal itu."
17:33 Lalu Paulus pergi meninggalkan
mereka.
18:1 Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu
pergi ke Korintus.
Yoh. 16:12-15
16:12
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya.
16:13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia
akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Berkat Luar Biasa dalam Roh Kebenaran
Saudara terkasih, apa yang patut kita
renungkan adalah betapa besar kasih Allah kepada kita. Kita yang dipilih dan
memiliki konsekuensi tidak ringan, ingat kita dua hari ini merenungkan konsekuensinya
adalah dibenci dunia. Kebencian yang besar itu tidak ada apa-apanya dengan
berkat melimpah Allah Bapa kepada kita. Lihat dalam bacaan ini, Tuhan
menenggang apa yang harus IA katakan, namun kita belum mampu mencernanya.
Tuhan menggunakan bahasa kita,
kemampuan kita, keadaan kita, bukan kehendak Tuhan. Kita ditunggunya hingga
mampu, karena dari kita sendiri tidak akan mampu, maka akan hadir Roh Kebenaran
yang akan memampukan kita. Apa yang akan dinyatakan sehingga Yesus merasa para
murid tidak akan sanggup?
Dalam Injil Sinoptik, Yesus mengalami
sengsara, wafat, dna kemudian bangkit dengan gamblang dijelaskan. Dalam Injil
Yohanes dengan bahasa Anak Manusia ditinggikan. Ketika berbicara kepergian
kepada Bapa, saja para murid sudah demikian berduka, sedemikian bingung,
apalagi jika cara kepergian yang demikian berat apa mereka akan sanggup untuk
menghadapinya? Inilah pertimbangan Yesus yang paling tidak bisa kita renungkan.
Saudara terkasih, demikian juga jika
kita memohon kepada Tuhan suatu permohonan, tidak aka serta merta diberikan
begitu saja. Mengapa demikian? Iya jika kita diberi kemudian mengarahkan hidup
kita kepada-Nya? Lha kalau sebaliknya? Malah makin jauh dari pada-Nya kan
berabe. Di sinilah peran dan bijaksananya Tuhan. Memikirkan keberadaan kita,
bukan semata memaksakan apa yang menjadi rencana dan kehendak-Nya dengan semena-mena.
Tuhan Mahakasih memang luar biasa. Kita dijadikan pertimbangan, Tuhan kita
Mahamurah bukan pemarah apalagi pendendam. Apakah seperti ini baiknya akan kita
tinggalkan? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar