Rabu, 09 Mei 2018

Berkat Luar Biasa dalam Roh Kebenaran


Rabu Biasa Pekan VI Paskah (P)
Kis. 17:15,22-18:1
Mzm. 148:1-2,11-12a,12c-14a,14bcd
Yoh. 16:12-15




Kis. 17:15,22-18:1

17:15 Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang kepadanya.
17:22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.
17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.
17:24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
17:25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
17:27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
17:29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
17:31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."
17:32 Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu."
17:33 Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka.
 18:1 Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.

Yoh. 16:12-15

16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.



Berkat Luar Biasa dalam Roh Kebenaran

Saudara terkasih, apa yang patut kita renungkan adalah betapa besar kasih Allah kepada kita. Kita yang dipilih dan memiliki konsekuensi tidak ringan, ingat  kita dua hari ini merenungkan konsekuensinya adalah dibenci dunia. Kebencian yang besar itu tidak ada apa-apanya dengan berkat melimpah Allah Bapa kepada kita. Lihat dalam bacaan ini, Tuhan menenggang apa yang harus IA katakan, namun kita belum mampu mencernanya.
Tuhan menggunakan bahasa kita, kemampuan kita, keadaan kita, bukan kehendak Tuhan. Kita ditunggunya hingga mampu, karena dari kita sendiri tidak akan mampu, maka akan hadir Roh Kebenaran yang akan memampukan kita. Apa yang akan dinyatakan sehingga Yesus merasa para murid tidak akan sanggup?
Dalam Injil Sinoptik, Yesus mengalami sengsara, wafat, dna kemudian bangkit dengan gamblang dijelaskan. Dalam Injil Yohanes dengan bahasa Anak Manusia ditinggikan. Ketika berbicara kepergian kepada Bapa, saja para murid sudah demikian berduka, sedemikian bingung, apalagi jika cara kepergian yang demikian berat apa mereka akan sanggup untuk menghadapinya? Inilah pertimbangan Yesus yang paling tidak bisa kita renungkan.
Saudara terkasih, demikian juga jika kita memohon kepada Tuhan suatu permohonan, tidak aka serta merta diberikan begitu saja. Mengapa demikian? Iya jika kita diberi kemudian mengarahkan hidup kita kepada-Nya? Lha kalau sebaliknya? Malah makin jauh dari pada-Nya kan berabe. Di sinilah peran dan bijaksananya Tuhan. Memikirkan keberadaan kita, bukan semata memaksakan apa yang menjadi rencana dan kehendak-Nya dengan semena-mena. Tuhan Mahakasih memang luar biasa. Kita dijadikan pertimbangan, Tuhan kita Mahamurah bukan pemarah apalagi pendendam. Apakah seperti ini baiknya akan kita tinggalkan? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar